Biografi Pendiri Lembaga Arfuzh Ratulisa, Bapak Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum

Disini tulis… Disana tulis… Dimana-mana kita menulis… Disini baca… Disana baca… Dimana-mana kita membaca…
Merupakan lagu yang tidak asing dan sering kali di dengar khususnya bagi mahasiswa UNS. Sebenarnya apa judulnya dan siapa yang mencetuskannya?

Yuk kita berkenalan dengan Bapak Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum, beliau merupakan Pegiat Literasi UNS yang memaksimalkan kebaikan dengan Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa. Beliau lahir di Sragen, 13 Oktober 1979, dengan usia yang masih tergolong muda ini, beliau sudah mendapat gelar S3 yang berhasil di peroleh dengan semangat juang dan ketekunan yang luar biasa.
Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum, atau yang lebih dikenal dengan Dr. Rohmadi Ratulisa merupakan salah satu dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, beliau mengajar mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain menjadi dosen, saat ini beliau aktif dalam beberapa aktivitas seperti terlibat dalam Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI), melakukan pengabdian sosial, dan mengurus Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa miliknya.
Riwayat pendidikan Bapak Muhammad Rohmadi, M.Hum yaitu beliau menempuh pendidikan S1 di UNS pada tahun 1999 pada Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Kemudian beliau melanjutkan S2 di UGM Yogyakarta pada tahun 2002 dengan jurusan yang sama. Selanjutnya beliau melanjutkan S3 di UGM pada tahun 2006 dan lulus tahun 2009 Beliau menjadi dosen di UNS sejak tahun 2002 sampai sekarang.
Ketika meniti karir di UNS, Dr. Rohmadi tidak hanya menjadi dosen. Ia juga dipercaya menjadi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UNS tahun 2015—2019. Selain itu, Dr. Rohmadi juga masih mengelola Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa yang menyediakan peminjaman buku secara gratis. Letak lembaga tersebut berada di Jalan Kalingga Utara I, Jetis, Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Selain itu Bapak Ratulisa ini juga mahir dalam menciptakan slogan seperti yang selalu menggema di ruang kelas yaitu Senyum 2 2 8 (2 senti ke kiri, 2 senti ke kanan, 8 detik mengembang). Selain menciptakan slogan dengan kata-kata khas andalan, Bapak Ratulisa juga selalu memotivasi setiap mahasiswa untuk selalu mencintai Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Beliau selalu dapat menciptakan suasana kelas agar tetap kondusif, nyaman dan menyenangkan.

"Membacalah untuk menulis dan menulislah untuk dibaca umat sepanjang hayat. Ayo berliterasi dengan Ratulisa (Rajin Menulis dan Membaca) untuk Multigenerasi NKRI.” -Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum