Bimbang karena pilihan

sumber gambar pinterest
Hallo sobat mijil yang sedang membaca sepenggal perjalananku menuju mimpi, sebelum teman-teman enjoy membaca, kenalan dulu yuk sama yang nulis, hehe. Sebut saja kembang desa karna aku menyukai bunga dan aku lahir di sebuah desa yang menyimpan banyak keindahan alam yang paling terkenal yaitu perkebunan teh. Mungkin cukup itu perkenalan singkat dariku, tanpa berlama-lama mari mulai membaca.
Tak terasa di tahun 2021 ini aku telah usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atasku. Sedikit disayangkan semester akhir sebelum kelulusan, aku dan teman seangkatanku harus mengikuti pendidikan secara online, karna hal inilah yang membuat kenangan bersama temanku terasa begitu singkat. Namun, aku enggan untuk larut meratapi keadaan itu karena ada hal yang jauh lebih penting untuk didiskusikan. Benar… apalagi bahasan seorang siswa kelas 12 selain pertanyaan ingin melanjutkan pendidikan dimana dan akan mengambil jurusan apa. Dibandingkan siswa kelas 12 lain yang sudah mantap akan jurusan dan perguruan tinggi yang akan dipilih, aku justru masih tampak kebingungan untuk menentukan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatku. Tak jarang beberapa orang terdekat sering aku mintai pendapat dan saran seputar perkuliahan. Nyatanya dengan pertanyaan yang aku ajukan tidaklah membuka jalan keluar. Memang seharusnya aku bertanya pada diriku sendiri apa yang sebenarnya menjadi mimpiku. Sewaktu SD aku memiliki mimpi besar kelak akan menjadi seorang guru, namun keinginan itu berubah semasa aku duduk dibangku SMP yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang tenaga kesehatan, lalu keinginan itu berubah lagi menjadi keinginan bisa diterima di salah satu sekolah kedinasan sewaktu aku duduk dibangku SMA, namun melihat kondisi fisikku yang belum mumpuni akhirnya aku mengurungkan niat tersebut. Tinggallah dua pilihan yaitu kuliah dengan jurusan pendidikan atau kesehatan. Aku tak ingin gegabah dalam menentukan pilihan yang menyangkut masa depanku, aku berharap dengan jurusan yang aku pilih dapat menjadi jembatan untuk meraih mimpiku . Tak hentinya aku meminta petunjuk Sang Illahi lalu berdiskusi dengan pikiran dan hati. Selain itu aku juga meminta pertimbangan dan ridho dari orang tua, alhasil mereka menyarankan agar aku mengambil jurusan pendidikan, namun aku tidak langsung mengiyakan saran tersebut dan aku masih terus meminta pentunjuk-Nya agar diberikan yang terbaik. Perlahan langkahku seolah-olah diarahkan pada jurusan pendidikan yang menjadi mimpiku sewaktu SD. Karena sudah yakin dengan pilihanku, mulailah aku mendaftar di dua PTN melalui seleksi rapot dengan jurusan yang sama yaitu pendidikan matematika. Jujur aku memang tidak berekspetasi tinggi diterima pada seleksi rapot ini, karna aku pun menyadari rata-rata nilai rapotku yang hanya pas-pasan, dan benar pada saat pengumuman aku dinyatakan gagal. Sedih tentu saja, tetapi hanya sesaat karna aku sudah memprediksi bahwa seleksi rapot belum menjadi rezekiku. Bangkit dari kegagalan, aku mulai menumbuhkan semangat untuk kembali berjuang melalui seleksi tes atau lebih dikenal dengan sebutan utbk. Kesempatan ini sebisa mungkin aku maksimalkan agar mendapat hasil sesuai harapan. Waktu bermain mulai berkurang, jam belajar terus ditambah dengan banyak berlatih soal, tak lupa selalu terpanjatkan doa agar diberi kemudahan oleh-Nya. Dan benar kata orang bijak bahwa segala usaha yang dilakukan tidak akan menghianati hasil. Aku dinyatakan lolos seleksi tes dan kini aku menjadi seorang mahasiswa jurusan pendidikan. Itulah perjalankanku menuju mimpi dalam versi singkat.
Sumber gambar : pinterest