Berpartisipasi Dalam Pemilu, Menjadi Anggota KPPS

Kelompok penyelenggara pemungutan suara atau yang biasa kita kenal dengan sebutan KPPS berperan penting dalam pelaksanaan proses pemungutan suara. KPPS dibentuk oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) yakni untuk menyelenggarakan pemungutan suara di TPS. KPPS sendiri memiliki 7 anggota yang merupakan warga sekitar TPS. Satu diantaranya merupakan ketua KPPS yang memiliki tanggung jawab paling besar karena ketua KPPS yang membuat kebijakan dan mengatur jalanya pemungutan suara di TPS tersebut.

Gaji yang ditawarkan untuk menjadi anggota KPPS sangat menggiurkan yaitu ketua akan mendapat gaji sebesar Rp 1.200.000,- sedangkan anggota akan mendapat gaji sebesar Rp 1.100.000,-. Di samping gaji yang menggiurkan tersebut tentunya banyak sekali rintangan yang harus di hadapi dalam menjalankan tugas. Tak heran jika bagi beberapa orang yang pernah mengabdi menjadi anggota KPPS akan berfikir dua kali untuk bergabung menjadi anggota KPPS pada pemilu yang akan datang.

Selain menguras banyak tenaga dan fikiran anggota KPPS juga bekerja dibawah tekanan. Tak heran jika banyak yang merasa terintimidasi, kelelahan, dan juga ngantuk karena kurangnya istirahat. Beban kerja yang tidak seimbang juga menjadi salah satu alasan menurunya konsentrasi. Pelatihan mengenai tugas dan tanggung jawab tidak seluruhnya disampaikan secara langsung oleh PPS kepada anggota KPPS tetapi hanya di disampikan melalui ketua KPPS saja. Kendala juga dialami oleh beberapa TPS yang beberapa anggotanya belum melek teknologi akibatnya beban kelompok bertambah dan memperlambat jalannya kegiatan.

Dalam pengalaman saya menjadi anggota KPPS pembagian tugas sesuai kemampuan sangat penting agar seluruh anggota dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Berdasarkan pengalaman saya yang mendapatkan tugas di TPS 06 seluruh anggotanya bekerja lebih dari 24 jam, tepatnya 27 jam. Saya dan rekan saya bekerja dimulai pukul 07.00 WIB pada tanggal 14 Februari 2024 dan selesai pada pukul 10.00 WIB pada tanggal 15 Februari 2024. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab dari setiap anggotanya. Kurangnya pemahaman akan tupoksi pada setiap anggota mengakibatkan tugas tidak terlaksana dengan baik dan tepat waktu. Dalam pelaksanaanya KPPS 1 sampai dengan 7 memiliki tugas yang berbeda-beda. KPPS 1 bertugas memberikan surat suara, KPPS 2 dan 3 bertugas menjadi SIREKAP, KPPS 4 dan 5 bertugas di pendaftaran, KPPS 6 bertugas menjaga bilik suara serta KPPS 7 bertugas untuk memastikan pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya mencelupkan jari kedalam tinta sebagai bukti telah memilih.

Pada TPS 06 awalnya tugas berjalan dengan lancar, namun pada saat mulai memasuki penghitungan suara tugas pada setiap anggota menjadi kurang jelas sehingga banyak terjadi kesalahan. Kesalahan banyak terjadi pada saat penulisan hail pada C-Plano dan C-Hasil, sehingga pengisian dilakukan berulang dan memakan banyak waktu. Pembongkaran ulang kotak suara dan perhitungan ulang surat suara yang belum tercoblos pun dilakukan untuk mencari akar permasalahan yang terjadi. Hal ini terjadi akibat kurangnya pemahaman anggota atas tugas yang harus dilaksanakan dari awal hingga akhir kegiatan. Kurangnya koordinasi serta komunikasi yang baik dari ketua kepada anggota atau dari anggota kepada anggota lainnya juga menjadi salah satu penyebabnya.

Kendala lainnya yaitu terkait teknologi. Pada pemilu kali ini, seluruh TPS akan dipantau oleh KPPS pusat terkait hasil pemilu melalui aplikiasi SIREKAP. SIREKAP (Sistem Informasi Rekapitulasi) adalah aplikasi yang berisi informasi terkait hasil pemilu yang memiliki tujuan agar hasil menjadi transparan. Akan tetapi pada hari dilaksanakannya pemilu aplikasi ini mengalami gangguan sehingga tidak dapat diakses. Hal ini menjadi penghambat waktu bekerja.

Kendala-kendala ini diharapkan dapat menjadi evaluasi serta pembelajaran bagi KPS dan KPPS serta semua yang terlibat dalam pemungutan suara. Khususnya KPPS sendiri diharapkan lebih memahami tugas masing-masing anggota dari awal hingga akhir pemungutan agar pemilu dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Jadi memikirkan plan yang akan kita kerjakan untuk kedepannya sangatlah penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga pengalaman yang saya bagikan ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk kedepannya agar tidak mengalami hal yang sama seperti pengalaman saya.