Hai, semua ! Rei di sini.
Di kesempatan kali ini aku mau berbagi pengalamanku bisa diterima menjadi mahasiswa UNS ke kalian semua. Di SMA, aku ini masuk jurusan IPA. Jadi, ya, aku ini linjur. Kenapa linjur ? Alasan aku linjur karena, saat di SMA aku menjadi anggota 4 Pilar. Di sana, aku menghafal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, beberapa UU, memahami materi kebudayaan, dan banyak lagi. Oleh karena itu, terpikirlah untuk masuk ke Ilmu Hukum UGM atau UNS.
Jalur pertama yang ku tempuh untuk meraih mimpiku ialah PMDK UNS 2021. Pada tahap sekolah lolos, tetapi saat pengumuman ternyata belum beruntung. Lalu, aku mulai belajar lebih giat, mengikuti les, membeli banyak buku, juga les dan tryout online.
Lalu, jalur ke dua yang ku jalani adalah SBMPTN 2021. Hari ke dua SBMPTN 2021, setelah Shubuh, aku berangkat ke UNS dengan orangtuaku. Setelah ujian, aku membeli kacamata baru karena kacamataku lensa sebelahnya hilang. 14 Juni 2021, pengumuman SBMPTN berlangsung. Saat itu aku berada di kantor Bapak. Membuka pengumuman di sana, ternyata aku belum beruntung.
Setelah pengumuman SBMPTN, aku langsung mendaftar masuk kuliah jalur mandiri dan mendaftar ke universitas swasta. Jalur mandiri yang aku ikuti ada 3 Universitas. Ada UGM dan UNS lewat jalur tulis, juga ada UNY dan UNS jalur rapot. Ujian mandiri UNS dan UGM dilaksanakan di hari yang sama, tetapi beda jam.
Tanggal 25 Juni 2021, aku bersama orangtua dan adik bungsu ku pergi ke Yogyakarta. Sekitar pukul 8 malam WIB, kita sampai di Yogyakarta dan langsung mengecek lokasi untuk ujian besok. Keesokan harinya, aku berangkat pagi karena mendapat sesi pertama. Setelah selesai, aku langsung kembali ke hotel. Hari itu juga, dari siang hingga sore aku ujian mandiri gelombang pertama UNS. Capek ? Banget.
Saat pengumuman dilaksanakan, aku belum beruntung di empat jalur di tiga universitas. Saat itu aku mulai menyerah untuk mengambil Ilmu Hukum. Aku dengan arahan orangtuaku mengganti pilihan pertama dengan Ilmu Administrasi Negara. Beruntungnya orangtua ku tidak pernah membatasi diriku dalam memilih dan sepenuhnya mendukungku. Lalu, aku mendaftar kelas internasional milik UMS Teknik Informatika melalui jalur rapor dan diterima. Orangtua ku selalu menyemangati aku untuk menerima semua hasilnya. Sebenarnya aku sudah tidak mau lagi untuk ikut ujian mandiri UNS gelombang dua karena sudah lelah dan takut. Tapi, orangtuaku selalu memeringatiku untuk tidak takut dan selalu percaya dengan semua rencana indah Allah. Setelah itu, Ibuku menyuruhku untuk ikut ujian UNS gelombang dua. Walau sudah hampir menyerah, aku tetap ikut. Alhamdulillah, aku diterima di UNS berkat ibuku yang menyakini diriku untuk ikut ujian mandiri gelombang dua.