Halo sobat Sando! Mari belajar santai dengan Sando!
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Ketika berada di sekolah, kita juga mendapatkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Kita diajarkan bagaimana cara menulis, membuat sebuah kalimat, menyusun makalah, dan juga tata penulisan kalimat yang tepat. Tetapi, tidak ada salahnya apabila kita mempelajarinya kembali. Semakin banyak yang kita ketahui, maka akan semakin baik juga bagi kita ketika menerapkannya.
Ketika kita akan menulis suatu kalimat, pasti ada kata yang menghubungkan kata yang satu dengan kata yang lain. Kata yang memiliki tugas untuk menggabungkan satu kata dengan yang lainnya disebut dengan kata tugas. Kata tugas bukanlah kata yang memiliki arti leksikal. Kata yang termasuk dalam kata tugas diantaranya ke, di, dan dari. Kata tugas dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan peranannya dalam frasa atau kalimat, yaitu preposisi, konjungtor, interjeksi, artikula, dan pertikel penegas. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang kata tugas konjungtor.
Menurut (Hasan Alwi, 2017), konjungtor adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat; kata dengan kata; frasa dengan frasa; atau klausa dengan klausa. Konjungtor juga disebut dengan kata sambung. Konjungtor ada yang dapat bertindak sebagai preposisi, konjugtor, dan juga preposisi serta konjungtor.
Apabila digambarkan, berikut adalah pembagiannya:
(Hasan Alwi, 2017) juga menjelaskan bahwa konjungtor dibagi menjadi empat kelompok, yaitu konjungtor koordinatif, konjungtor korelatif, konjungtor subordinatif, dan konjungtor antarkalimat.
Konjungtor koordinatif adalah konjungtor yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya atau memiliki status yang sama.
dan → penanda penambahan
serta → penanda pendampingan
atau → penanda pemilihan
tetapi, melainkan → penanda perlawanan
padahal, sedangkan → penanda pertentangan
Kita pernah menemui konjungtor yang memakai keduanya secara bersamaan. Berkaitan dengan hal tersebut, cara penulisannya adalah dengan memakai garis miring, contohnya dan/atau. Konjungtor atau selain memiliki makna ‘pemilihan’, juga memiliki makna penambahan apabila makna kalimatnya berkaitan dengan hal-hal yang kurang baik dan ditambahkan dengan partikel pun.
Konjungtor korelatif adalah konjungtor yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Contoh konjungtor korelatif adalah:
baik … maupun …
tidak hanya …, tetapi juga …
bukan hanya …, melainkan juga …
demikian … sehingga …
sedemikian rupa … sehingga …
apa(kah) … atau …
entah … entah …
jangankan …, … pun …
Konjungtor subordinatif adalah konjungtor yang menghubungkan dua klausa, atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Terdapat anak kalimat dari salah satu klausa. Kata yang termasuk dalam konjungtor subordinatif yaitu sejak, semenjak, ketika, sementara, serta, setelah, sebelum, sehabis, hingga, sampai, jika, kalau, seandainya, agar, supaya, daripada, seperti, sebagai, sebab, oleh karena, sehingga, dengan, bahwa, dan yang lainnya.
Konjungtor antarkalimat adalah konjungtor yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Biasanya konjungtor tersebut memulai suatu kalimat untuk menghubungkannya dengan kalimat sebelumnya. Adapun yang termasuk dalam konjungtor antarkalimat yaitu biarpun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, kemudian, sesudah itu, selanjutnya, sesungguhnya, sebaliknya, bahwasanya, dengan demikian, oleh karena itu, dan lainnya.
Nah, sobat Sando, jadi begitulah pembahasan mengenai kata tugas konjungtor. Masih banyak yang dapat dipelajari, jadi tetap semangat!
Referensi:
Hasan Alwi, S. D. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan.