Ditemani oleh keheningan malam aku teringat tentangmu
Kala pertama aku jumpa denganmu
Kau menyebutkan namamu
Aku teringat begitu indahnya senyummu
Dan lembutnya tutur katamu
Membuatku tertarik untuk begitu dalam mengenalmu
Ah, apakah salah bila aku jatuh hati padamu karena pertemuan singkat kita?
Di saat aku mulai mengenalmu begitu dalam
Dan aku mulai jatuh hati padamu
Ketika lengan bajumu kau sisingkan
Sakit luar biasa hatiku
Melihat tinta hitam yang tergores rapi di lenganmu
Dan kalung yang melingkar dengan indah pada lehermu
Seakan menamparku pada kenyataan
Bahwa kita beda
Oh, Tuhan. Kenapa kita bertemu bila tidak dapat bersatu?
Tangannya yang menggenggam dengan tanganku yang mengadah pada-Mu
Dia bagaikan delusi yang begitu nyata
Jika ini nyata
Ah, sudah tidak ada harap
Kenyataan ini begitu menyakitkan
Bahkan sangat menyakitkan
Bolehkah aku menyebut namanya pada doaku?
Apakah doaku akan sampai padanya?
Sedangkan, aku berdoa pada Tuhanku
Dan dia pada Tuhannya
Aku cukup sadar diri
Aku juga akan pergi
Karena benteng di antara kita begitu tinggi
Aku tidak sanggup bila harus mengambilmu dari Tuhanmu
Aku hanya berharap
Kala nanti kita akan berjumpa
Pada takdir terbaik kita
Terima kasih telah menjadi tokoh utama dalam alur cerita singkatku
Kau telah membuat ceritaku menjadi lebih indah dan berwarna
Aku pamit untuk pergi