Siapa yang tidak mengenal seblak? Makanan yang identik dengan rasa pedas ini bisa dengan mudah ditemui di seantero Bandung. Harganya yang murah, ditambah rasanya yang khas, membuat makanan yang satu ini selalu diburu para penggemar kuliner.
Seblak merupakan olahan kerupuk udang yang disiram air panas hingga basah, kemudian diberi bumbu atau kuah pedas. Kerupuk basah itu biasanya dilengkapi dengan sayuran, telur, daging, bahkan ada variasi seblak dengan bakso, tahu, siomay, seafood, atau makaroni juga, lo!
Bahan lain yang digunakan untuk membuat seblak adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, dan garam. Seblak muncul di Bandung pada awal tahun 2000, banyak dijajakan di pinggir jalan maupun warung-warung makan. Dalam waktu yang singkat, seblak langsung populer di kalangan masyarakat Bandung.
Seiring dengan perkembangan zaman, makanan ini pun berinovasi dengan penambahan berbagai macam bahan pendamping yang lazim disebut topping. Kini kita bisa menemukan seblak dengan topping yang bervariasi, mulai dari telur, macaroni, batagor, mie, kwetiau, sayuran, tulang, hingga ceker. Menjadi primadona di dunia kuliner, seblak memang digemari oleh banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Apalagi seblak yang rasanya pedas dapat membangkitkan selera makan seseorang. Banyak selebgram, maupun vlogger berlomba-lomba untuk menaklukkan rasa pedas pada seblak. Sesekali mungkin hal ini terlihat menggoda, namun seperti yang kita tahu terlalu banyak makan pedas bisa membuat kita diare.
Dalam seporsi seblak kandungan nutrisi yang dominan hanya karbohidrat, dan tidak ada serat maupun protein seimbang. Apabila kita terlalu berlebihan dalam memakan seblak bisa menimbulkan diare, atau dalam jangka panjang, konsumsi sodium berlebih bisa memicu penyakit jantung. Peradangan yang terjadi dijaringan organ pencernaan inilah yang juga membuat anda sakit perut.