Sebelum membahas perbedaan antara klausa bebas dan klausa terikat, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai klausa. Menurut Zaenal arifin (2002: 34) klausa adalah satuan gramatikal sebuah kata yang sekurang kurangnya terdiri atas subjek dan predikat yang berpotensi menjadi sebuah kalimat. Sementara itu, menurut Ramlan (1987:89) klausa adalah satuan gramatik yang terdiri dari subjek dan predikat baik disertai objek, pelengkap, maupun keterangan. Dalam hal ini unsur subjek dapat dihilangkan, sedangkan unsur intinya yaitu predikat tidak dapat dihilangkan. Klausa berdasarkan distribusi satuannya memuat klausa bebas dan klausa terikat. Klausa bebas merupakan sebuah klausa yang dapat berpotensi menjadi kalimat utuh atau lengkap, sedangkan klausa terikat adalah klausa yang tidak berpotensi menjadi kalimat lengkap, namun hanya menjadi kalimat minor (Zaenal Arifin, 2002 : 35). Selain itu, perbedaan keduanya adalah adanya kata penghubung yang disubordinasikan dan muncul dalam kalimat utuh sebagai fragmen. Klausa bebas juga biasanya mengandung beberapa konjungsi diantaranya yaitu; dan, atau, tetapi, seharusnya, dan sesudah.
Dapat disimpulkan bahwasanya klausa bebas dapat dijadikan suatu kalimat utuh karena terdiri atas subjek dan predikat, sedangkan klausa terikat tidak dapat menjadi sebuah kalimat karena hanya terdiri atas subjek saja atau predikat saja.
Contoh Klausa Bebas
- Ibu menyapu
- Ayah memancing
- Adik bermain
- Kakak memasak
Contoh klausa terikat
- Ayah pulang bekerja sebelum pukul 8 malam (klausa terikat : pukul 8 malam, konjungsi : sebelum)
- Adik berhenti bermain setelah dimarahi Ibu (klausa terikat : dimarahi Ibu. konjungsi : setelah)
- Dia tertangkap polisi setelah mencuri televisi tetangganya (Klausa terikat : mencuri televisi tetangganya, konjungsi: setelah)
DAFTAR PUSTAKA
- Arifin, Zaenal, Junaiyah. (2002). Sintaksis. Jakarta : PT. Grasindo
- Suratidjo. (1991). Klausa Terikat dan Klausa Relatif. Jurnal Humaniora.
https://doi.org/10.22146/jh.2086b