Bagaimana Sih “Sign” Menurut Charles Morris?

Halo sobat mijil, pada artikel ini tentunya nanti akan membahas tentang “sign” menurut Charles Morris. Kalian pasti sedang berrtanya- tanya Apa sih “Sign” itu? dan bagaimana arti “Sign” menurut Charles Morris?. Sign yang dibahas pada pembelajaran ini berhubungan dengan bahasa dan juga semiotika. Semiotika yang merupakan sebuah pembelajaran terkait tentang sign, mempelajari bagaimana sign pada salah satu objek yang kemudian dicari makna dalam sebuah objek tersebut. Maka dari itu sign menjadi penting dalam pembelajaran bahasa dan juga semiotika.

Sign sendiri merupakan sesuatu yang pada setiap orang itu artinya sesuatu yang lainnya lagi, atau bisa disebut dengan mengubah dengan hal-hal yang lain lagi, sign ini juga mirip dengan metafora. Tapi jika metafora itu kata yang menunjukan bukan sebenarnya atau mempunyai maksud untuk menyamakan suatu hal dengan lainnya. Sign pada kamus Webster (1997) itu mengartikan bahwa sign bisa digunakan untuk menyampaikan informasi contohnya saja menggelengkan kepala yang artinya tidak setuju, kemudian sign yang bisa digunakan untuk makna khusus atau bisa digunakan juga sebagai kata, dan juga sign yang bisa menunjukan sebuah tanda jejak kaki yang berasal dari seekor binatang, atau sign yang bisa menunjukan sebuah tanda jejak maupun indikasi yang nyata contohnya saja Indonesia yang terdapat 2 musim yaitu musim kemarau dan juga musim hujan.

Menurut Charles Morris “Sign” diartikan sebagai salah satu istilah generik. Contoh dari sign sendiri yaitu ketika saya melihat pisang yang sudah berwarna kuning maka itu menunjukan sign bahwa pisang itu sudah matang. Dalam salah satu contoh dari sign tadi itu menunjukan bahwa yang didalam contoh sign tadi harus terdapat tafsiran yang harus sesuai dengan isi ataupun konteks.Sign menurut Charles Morris itu dibagi menjadi 2 bagian lagi yaitu ada Signal dan juga Symbol (Parera, 2004). Signal dalam sign ini merupakan salah satu sebuah respons pengganti. Contohnya saja seperti ini yaitu pada benda bel pintu yang ada di rumah kemudian berbunyi itu merupakan penanda bahwa adanya tamu, kemudian bisa dengan adanya lampu lalu lintas yang ada di jalan raya, pada lampu bewarna merah menandakan untuk berhenti, kemudian lampu warna kuning yang berarti untuk behati-hati, dan juga lampu bewarna hijau yang artinya boleh jalan. Kemudian didalam sign tentu juga terdapat symbol. Symbol itu merupakan satu langkah lebih maju daripada signal. Symbol itu mengandung arti yaitu sebagai signal dan juga berperan sebagai pengganti signal. Contohnya saja agar lebih jelas yaitu ketika saya melihat jam yang berada di dinding, kemudian saya menafsirkannya itu menjadi suatu signal yaitu signal yang menandakan bahwa sudah waktunya, dari satu signal yang menandakan tadi itu sudah mengartikan bahwa saya sudah menghasilkan satu simbol. Beberapa perbedaan yang terdapat dalam signal dan juga symbol yaitu jika signal itu bedasarkan fakta yang ada sedangkan symbol itu bedasarkan pada sesuatu yang lebih abstrak. Sign yang berupa signal dan juga simbol itu merupakan pengganti sign baik pengganti verbal maupun non verbal.

Bedasarkan penjelasan yang sudah dijelaskan diatas dapat kita simpulkan lagi bahwa sign yang termasuk dalam materi bahasa dan juga semiotika. Sign yang memiliki arti tersendiri yaitu mengubah objek dengan hal- hal lain lagi. Penjelasan yang lain lagi yaitu mengenai arti sign bedasarkan kamus webster (1997), kemudian penjelasan yang selanjutnya yaitu tentang pengertian sign menurut Charles Morris dan juga terdapat beberapa contoh yang terdapat didalamnya. Dalam sign ini pun bedasarkan charles morris dibagi menjadi dua yaitu signal dan juga symbol. Nah itu semua tadi merupakan penjelasan yang terdapat dalam artikel ini mengenai sign menurut Charles Morris apakah sobat mijil semua sudah paham akan akan pengertian dan juga contoh sign atau sobat mijil masih bingung? Harapan saya tidak ya semoga semua paham dan juga sobat mijil menjadi tahu akan “sign” menurut Charles Morris seperti yang sudah dijelaskan tadi.

Referensi:
Asriningsari, A., & Umaya, N. (2010). Semiotika teori dan aplikasi pada karya sastra.

Parera, J. D. (2004). Teori semantik. Erlangga.

MORRIS, P. D. TEORI SEMIOTIK PEIRCE DAN MORRIS: SUATU PENGENALAN.

Harisah, A., & Masiming, Z. (2008). Persepsi manusia terhadap tanda, simbol dan spasial. SMARTek, 6(1).

1 Like