Bagaimana Proses Pengelompokan Bahasa

Ketika belajar Linguistik Historis, tentu kita akan mengenal pengelompokan bahasa. Untuk mengenal pengelompokan bahasa terdapat dua teori yang dapat menjadi dasar pengelompokan bahasa. Teori tersebut dikenal dengan teori silsilah dan teori gelombang. Mari kita bahas satu per satu.

1.Teori Silsilah.
Teori silsilah dirumuskan oleh A.Schleiler. Ia adalah seorang biolog yang menganut teori darwin. Oleh karena itu ia beranggapan bahwa pengelompokan bahasa melalui silsilah. Teori ini juga disebut dengan stammbaumtheorie. Dasar teori dari silsilah ini adalah korespondensi fonemis. Dari korespondensi fonemis beberapa kerabat dapat dijadikan rekontruksi untuk mendapatkan seuatu fonem proto.

Namun teori terkendala dengan anggapan sederhana Schleiler yang menganggap bahwa bahasa hanya beracabang dua, dan secara tiba-tiba. Kekurangan lainya yaitu konsep tentang perubahanitu sendiri. Nampaknya teori ini yang akan dilengkapi oleh teori gelombang.

2.Teori Gelombang
Teori gelombang dicetuskan oleh Johan Schmidt pada tahun 1872. Teori ini mengatakan bahwa bahasa yang dipergunakan secara menyeluruh dan dipengaruhi oleh perubahan suatu tempat. Ia berpendapat bahwa semakin kekerabatan semakin bertambah pula data-data yang menunjukkan diagram lain. Teori gelombang lebih disukai karena lebih bersifat fleksible dibanding teori silsilah.

Setelah mempelajari teori tentu ada metode suatu pengelompokan. Metode ini dilakukan secara bertahap dan saling berkaitan.

Langkah yang pertama ialah metode pemeriksaan, langkah ini digunakan untuk mengetahui perbedaan dalam hubungan antara bahasa-bahasa kerabat. Langkah dari metode pemeriksaan ini, si pengamat hanya mengadakan peninjauan sepintas lalu mengenai persamaan dan perbedaan antara bahasa yang diperbandingkan tersebut.

Langkah yang kedua ialah metode Kosa Kata Dasar, metode ini merupakan penyempurnaan dari metode pemeriksaan. Dalam metode ini bertolak dari asumsi bahwa perbendaharaan kata dalam suatu bahasa dibedakan dalam dua kelompok yang besar. Kelompok tersebut ialah kata yang gampang berubah dan tidak berubah.

Langkah yang terakhir ialah metode Inovasi, metode ini dimunculkan oleh jumlah kemiripan sejumlah bahasa kerabat. Metode ini merupakan suatu pembaharuan dari metode yang telah ada.