Bagaimana perilaku semantis dalam adjektiva?

Salah satu bentuk kelas kata dalam bahasa Indonesia adalah kata sifat atau adjektiva. Menurut Alwi dkk (2003: 171), Adjektiva merupakan kata-kata yang memberikan informasi lebih spesifik tentang apa yang diwakili oleh nomina pada sebuah kalimat. Kridalaksana (2005: 59) mengatakan bahwa berdasarkan data morfologis bahasa Indonesia, Adjektiva dapat didefinisikan sebagai kategori yang ditandai oleh kemungkinannya untuk bergabung dengan partikel tidak, mendampingi nomina, didampingi partikel, seperti lebih, sangat, agak, mempunyai ciri-ciri morfologis, seperti –er (dalam honorer), -if (dalam sensitif), -i (seperti dalam alami), dan dapat dibentuk menjadi nomina dengan konfiks ke-an, seperti adil menjadi keadilan.

Adjektiva memberikan informasi lebih spesifik kepada kata benda yang memiliki fungsi sebagai kata sifat. Adjektiva memiliki ciri dapat mengekspresikan kualitas dan perbandingan dari referensi kata benda yang digambarkan. Ciri lain dari kata sifat adalah kemampuan menggabungkan kata sangat dan lebih. Adjektiva dapat ditinjau dari empat segi, salah satunya meliputi ciri semantis.

Alwi dkk (2003:172) mengatakan adjektiva secara semantis dapat dibagi menjadi dua tipe pokok, yaitu adjektiva bertaraf dan adjektiva tak bertaraf. Adjektiva bertaraf merupakan kata yang mengungkapkan suatu kualitas, sedangkan adjektiva tak bertaraf merupakan kata yang mengungkapkan keanggotaan dalam suatu golongan. Perbedaan antara adjektiva bertaraf dan adjektiva tak bertaraf berkaitan dengan kemampuan adjektiva untuk mengekspresikan berbagai tingkat kualitas dan berbagai tingkat perbandingan. Dalam hal ini dapat menggunakan kata-kata seperti “sangat”, “beberapa”, “lebih”, dan “hampir” untuk tujuan ini. Contoh: Sangat jelas, agak luas, berani dan kaya. Adjektiva tak bertaraf, di sisi lain, tidak dapat dipisahkan oleh, misalnya “sangat buntu”, “agak seragam”, “lebih permanen”, dan “paling aneh”.

Penjelasan lebih lanjut yaitu sebagai berikut:

1. Adjektiva Bertaraf
Adjektiva bertaraf dapat dibagi atas
a. Adjektiva pemberi sifat
Adjektiva pemberi sifat dapat memberikan kualitas dan intensitas yang bercorak fisik atau mental.
Contoh : bersih, aman, dangkal, ganas, dingin, kebal, panas, kotor, panas.
b. Adjektiva ukuran
Adjektiva ukuran mengacu ke kualitas yang dapat diukur dengan ukuran yang sifatnya kuantitatif.
Contoh : berat, ringan, pendek, tinggi, kecil, tebal, tipis
c. Adjektiva warna
Adjektiva warna merupakan adjektiva yang mengacu ke berbagai warna.
Contoh : hijau, biru, merah, jingga, putih, hitam, lembayung, merah bata, kuning emas, biru langit, putih timah, kelabu, coklat, kehitam-hitaman.
d. Adjektiva waktu
Adjektiva waktu mengacu ke masa, proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung sebagai pewatas.
Contoh : segera, lama, cepat, jarang, lambat, singkat, mendadak, larut.
e. Adjektiva jarak mengacu ke ruang antara ruang antara dua benda, tempat, atau maujud
Contoh: lebat, dekat, akrab, renggang, jauh, rapat.
f. Adjektiva sikap batin merupakan adjektiva yang bertalian dengan pengacuan suasana hati atau perasaan.
Contoh : gembira, sayang, bahagia, jahat, lembut, cemas, jemu, yakin, kagum.
g. Adjektiva cerapan adalah adjektiva yang bertalian dengan pancaindra, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman atau penghiduan, perabaan, dan pencitarasaan.
Contoh : gemerlap, suram, terang, bising, gaduh, serak, anyir, busuk, wangi, basah, halus, keras, lembut, asam, enak, kelat, lezat, manis.

2. Adjektiva Tak Bertaraf
Alwi, dkk (2010, p. 182) mengungkapkan bahwa adjektiva tak bertaraf menempatkan acuan nomina yang diwatasinya di dalam kelompok atau golongan tertentu. Adanya adjektiva dalam lingkungan tersebut tidak dapat bertaraf-taraf. Kridalaksana (2007, p. 65) mengungkapkan bahwa adjektiva tak bertaraf merupakan adjektiva yang tidak dapat berdampingan dengan agak, sangat, dan sebagainya. Contohnya seperti: buntu, gaib, kekal, genap, mutlak, sah, tentu, bundar, bulat, bengkok, lonjong, lurus, pelak, tunggal, niskala, lancung.

Dalam adjektiva bahasa Indonesia, dapat dipelajari pertarafan adjektiva, salah satunya yaitu adjektiva dari segi perilaku semantis, Adjektiva dari segi perilaku semantisnya, terdiri dari adjektiva bertaraf dan adjektiva tak bertaraf. Adjektiva bertaraf terdiri atas; (a) adjektiva pemberi sifat, (b) adjektiva ukuran, (c) adjektiva warna, (d) adjektiva waktu, (e) adjektiva jarak, (f) adjektiva sikap batin, (g) adjektiva cerapan. Adjektiva tak bertaraf kehadirannya di dalam golongan itu tidak dapat dibuat bertaraf-¬taraf.

Referensi:
Umiyati, M. (2015). Prototipe semantis adjektiva bahasa Indonesia: kendala dan keunikannya. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 61-80.

Untoro, S. (2016). PERUBAHAN MAKNA ADJEKTIVA DALAM BAHASA INDONESIA. TELAGA BAHASA, 4(2), 281-296.

Farida, S. N., Wahyono, H., & Nugraheni, M. W. (2020). Ciri Semantis dan Bentuk Adjektiva pada Kalimat Majemuk dalam Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 7 Juni-31 Juli 2019 serta Formulasinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA. Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 102-116.

Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk, Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka, 1(2), 99-104.