Bagaimana Kecerdasan Buatan Mempengaruhi Industri di Indonesia?

Belakangan ini isu tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan berbagai pihak. Banyak film fiksi ilmiah yang menggambarkan penerapan AI dalam sebuah robot atau program komputer. Salah satu contoh yang terkenal adalah JARVIS kecerdasan buatan milik Tony Stark dalam film Iron Man. Dilansir dari AWS Amazon.com dalam situsnya https://aws.amazon.com/id/machine-learning/what-is-ai/ menyatakan bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan sebuah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah terkait kecerdasan manusia.

Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya keterkaitan produksi industri dengan internet. Dalam industri 4.0 tidak hanya membuat produksi secara otomatis tetapi juga akan menghubungkan berbagai sektor dengan internet. Perkembangan teknologi kecerdasan buatan di dunia industri memunculkan banyak terobosan baru, seperti robotika kecerdasan buatan, nanoteknologi, bioteknologi, blockchain, Internet of Things (IoT) dan lain sebagainya. Kecerdasan buatan membuat semua elemen dalam kehidupan manusia dapat terhubung dengan mudah.

Revolusi industri bukan hanya mengubah pola bisnis dan pola kompetisi, tetapi juga berdampak pada sistem ekonomi masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak buruk terhadap sistem pemerintahan yang kurang mampu dan gagap dalam hal memanfaatkan perkembangan teknologi yang berjalan sangat cepat. Sektor tenaga kerja merupakan yang paling terdampak dalam revolusi industri 4.0. Seperti yang diketahui, Indonesia akan mencapai bonus demografi pada tahun 2030 ditandai dengan meningkatnya penduduk berusia produktif. Oleh karena itu pemerintah harus memulai investasi dalam pembangunan sumber daya manusia agar di masa depan tenaga kerja Indonesia dapat mengadopsi teknologi sehingga dapat meningkatkan daya saing dengan dunia global.

Perkembangan kecerdasan buatan memberikan beberapa manfaat positif dalam dunia industri kedepannya. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  1. Ketepatan dan keakuratan
    Kecerdasan buatan bekerja berdasarkan program yang sudah dimasukkan sehingga dapat berjalan secara lebih tepat dan akurat. Kelebihan tersebut tentu dapat meminimalisir kesalahan.Tentunya dengan keakuratanya dapat memberikan pekerjaan yang lebih detail.

  2. Mampu menyimpan data yang tidak terbatas
    Saat ini data merupakan hal yang penting. Salah satu kekurangan manusia adalah keterbatasan kemampuan ingatan manusia, maka kecerdasan buatan menawarkan kelebihannya dalam menyimpan data yang besar. Data yang ada akan disimpan di cloud sehingga dengan data yang besar tidak memerlukan memori fisik yang besar.

  3. Digunakan kapan saja dalam jangka waktu yang panjang
    Keterbatasan tenaga kerja manusia adalah mudah lelah. Kecerdasan buatan atau mesin dapat mengerjakan pekerjaan yang berat dengan durasi lama. Dengan kecerdasan buatan dapat bekerja dengan jangka waktu yang lama.

  4. Pekerjaan lebih cepat dan lebih baik
    Tidak dipungkiri suatu pekerjaan dapat dilakukan secara berulang – ulang dengan pekerjaan yang sama. Maka , dalam melakukan pekerjaan yang berulang – ulang, kecerdasan buatan dapat memberikan pekerjaan yang lebih teliti dan cepat.

  5. Mudah untuk digandakan dan disebarluaskan
    Kecerdasan buatan bersifat software atau digital, maka segala informasi yang ada dapat disebarluaskan dan digandakan dengan lebih mudah. Hal ini akan lebih efisien jika akan membuat alat dan program yang sama, jika dibandingkan menggunakan tenaga manusia yang harus melalui pelatihan terlebih dahulu dan belum tentu hasilnya akan sama dengan pekerja yang sudah ada.

Selain dapat mendatangkan dampak positif, kecerdasan buatan juga dapat mendatangkan dampak negatif baik secara langsung maupun tidak langsung.

  1. Menghilangkan pekerjaan manusia
    Penggunaan kecerdasan buatan yang semakin masif, tidak menutup kemungkinan akan merebut pekerjaan yang selama ini menggunakan tenaga manusia. Kelebihan – kelebihan yang ada pada kecerdasan buatan tentu akan lebih menarik minat perusahaan untuk menggunakan kecerdasan buatan.

  2. Rentan untuk dibobol
    Penyimpanan data dan informasi yang ada dalam bentuk digital melalui internet memunculkan kerentanan untuk diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kecerdasan buatan membutuhkan pengamanan yang ekstra untuk menghindari peretasan.

  3. Rusak
    Teknologi dan mesin pasti akan mengalami kerusakan seiring berjalanya waktu dan munculnya teknologi baru. Harga pengembangan dan perawatan yang tidak murah tentu akan berdampak pada pengeluaran yang lebih besar.

  4. Manusia menjadi lebih malas
    Salah satu sifat alami manusia adalah malas. Kemudahan dalam segala hal dapat menjadikan rasa malas dalam melakukan pekerjaan karena semua hal sudah dikerjakan mesin.

Penggunaan kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) bukan untuk menggantikan pekerjaan atau aktivitas manusia, tetapi untuk melengkapi dan membantu pekerjaan manusia. Kecerdasan buatan dapat mendukung efisiensi dan keseimbangan dalam industri yang lebih baik. Dengan perkembangan teknologi, maka menjadi keharusan untuk meningkatkan kualitas SDM tenaga kerja di Indonesia. Jika Indonesia mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan mampu menjadi kekuatan global di dunia. Tetapi sebaliknya, jika tidak siap dan hanya sibuk menghadapi masalah internal maka tidak akan mampu untuk bersaing dan bisa saja semakin tertinggal.

Summary

This text will be hidden

2 Likes