Awal mula suka peliharaan burung kenari

Pada waktu itu aku masih duduk dibangku SD tepatnya kelas 4 aku diajak eyang kakung ke sebuah pasar hewan yang berada di sampang, pasar hewan itu sangat terkenal dengan berbagai macam jenis burung. tidak hanya burung saja yang ada dipasar hewan ini, berbagai hewan selain burung juga sangat banyak sekali sehingga pasar ini dipenuhi oleh pedagang hewan peliharaan.

Hari Minggu tepatnya biasanya ada pasaran burung disitulah aku diajak sama eyang Kakung untuk ikut membeli burung yang ada dipasar hewan sampang, setelah tibanya di pasar hewan aku dan eyang Kakung ku melihat lihat burung kesana kemari begitu banyaknya penjual burung sampai setiap sisi kanan kiri dipenuhi dengan penjual burung, kita jalan dari ujung sampai ujung akhirnya menemukan burung apa yang dicari oleh eyang Kakungku, akhirnya eyangku beli burung perkutut yang selama ini di cari cari.
Selang jam berlalu, saya tertarik dengan burung pleci yang ada di pasar hewan itu. Setiap kali lewat dari ujung sampai ujung, mata saya selalu tertuju pada burung pleci yang cerah berwarna hijau kekuningan dengan suara merdu yang menarik hati. saya pun mulai membayangkan bagaimana rasanya memiliki burung pleci sendiri. tapi tak lama burung itu pun ditawar oleh orang dan terjual begitu cepatnya karena burung pleci itu enak dipandang dan menarik hati, akhirnya setelah itu kita pulang.

Selang beberapa hari, aku berpikiran kepengin beli burung pleci dalam hatiku pengin banget melihara burung itu. sebelum beli aku izin ke orang tuaku dan eyangku dan dikasih uang buat beli burung, setelah itu aku ngajakin temen buat ke tempat toko burung yang ada deket rumah kita berangkat naik sepeda berboncengan menerobos jalan sempit biar cepat sampai dan juga waktu itu belum diperbolehkan naik motor. sesampainya ditoko burung itu aku melihat lihat burung pleci, burung plecinya pilihannya banyak sekali saya harus pintar memilih burung agar kualitas burung nantinya bagus. setelah lama memilih hatiku kepincut dengan burung pleci yang memiliki dada yang warna kuning begitu cerah dan mempesona akhirnya aku pilih burung itu dan aku beli. Selain beli burung aku juga beli kandangnya sekalian karena sebelumnya belum punya kandang dan aku beli sekalian kandangnya, lalu kita pulang…

sesampainya rumah, burung pleci yang dibeli di toko burung aku masukin ke kandang, aku kasih pakan, tidak lama burung itu pun bunyi hatiku senang banget rasanya punya burung yang diinginkan udah lama, setiap hari burung pleci aku mandikan aku rawat dengan baik dengan penuh kasih sayang. Seiring berjalannya waktu, pada saat itu aku membersihkan kandangnya, aku beri makan dan aku mandikan juga lalu dijemur. setelah dijemur aku lupa buat nutup pintu kandangnya lalu aku ngecek kondisinya ternyata burungnya udah lepas entah terbang kemana padahal burung itu burung kesayangan yang udah dirawat lama dan akhirnya aku harus ikhlas dengan kepergian burung pleci itu. aku bersedih dan terdiam dengan kepergian burung kesayanganku karena burung itu sangat indah dipandang dan mempesona mau ngga mau harus ikhlas. Setelah sekian lama, Hatiku tak akan gentar aku mulai menabung untuk membeli burung kenari burung ini juga burung yang diinginkan udah lama, setiap hari aku menyisihkan uang saku untuk ditabung sampai akhirnya ke kumpul banyak aku menghitung kembali uang tabunganku serasanya udah cukup buat beli burung kenari.
Pada waktu itu aku udah mulai cukup dewasa dan waktu itu aku udah punya handphone aku masuk lah grup jual beli burung yang ada disekitar rumah, dan mencari cari burung kenari yang bagus dan sesuai budget, Akhirnya aku menemukan postingan burung kenari dengan spek yang bagus sama sesuai budget. aku langsung menghubungi nomor yang tertera agar dapat menghubungi lebih lanjut dan transaksi online buat beli burung kenari itu.dirasa cocok pada burung kenari itu akhirnya aku beli burung kenari itu aku jemput ke rumah penjualnya. akhirnya saya membeli seekor burung kenari yang indah. Setelah itu kembali pulang, saya merasa sangat bahagia dan tidak sabar untuk merawat burung barunya.
Saya memberi nama burung kenarinya “Kuning” karena warna bulunya yang mencolok. Setiap hari, saya memberi makan Kuning dengan penuh kasih sayang dan memperhatikan setiap gerakannya dengan penuh perhatian. Aku juga rajin membersihkan kandang dan menyediakan mainan agar Kuning tidak merasa bosan. Seiring waktu berlalu, aku semakin dekat dengan Kuning. Mereka menjadi teman yang tak terpisahkan. bahkan mulai belajar mengenai perawatan burung kenari dari buku-buku dan internet untuk memastikan Kuning selalu sehat dan bahagia.

Burung kenari ku berkicau setiap hari dan jarang banget diem selalunya berkicau terus menerus karena saya rawat dengan penuh kasih sayang. Sampai ada yang sempat buat nawar burung kenari itu tapi tidak dilepas karena burung kenari itu enak dipandang dan suaranya sangat merdu tidak membosankan burung itu tidak akan dijual ke siapapun. burung kenari udah seperti teman sendiri, menemani hari hariku disaat aku jenuh lalu mendengarkan kicauan burung kenari yang sangat indah sehingga senang sekali mendengar ocehannya.

Namun, suatu hari, Kuning tiba-tiba terlihat lesu dan tidak aktif. Yang awalnya setiap hari ngoceh dengan merdu tiada henti, hari hari ini sama sekali tidak ada bunyi burung kenari itu terdiam lemas, gatau penyebabnya apa atau mungkin perawatannya masih kurang atau ada kesalahan pada saat memelihara. Aku bener bener pasrah tidak tau cara mengobatinya, tak lama kemudian burung kenari itupun mati. disini aku bener bener kehilangan dua burung peliharaan kesayangan aku sangat sedih sekali.

Tidak pantang menyerah setelah kepergian dua burung itu, semua aku belajar dari pengalaman dengan cara perawatan, cara kasih pakan, cara menjemur. setelah itu, aku membeli burung kenari lagi tentunya tidak kalah istimewa dengan yang sebelumnya sampai sekarang pun masih dipelihara dan selalunya berbunyi dengan sangat merdu.

Jadi itulah kisah awal suka peliharaan burung kenari.
Sebenernya ga cuma burung aku juga suka peliharaan hewan lainnya. Pengalamanku aku pernah pelihara hewan musang, ular pyton kecil, tupai, biawak, dll.