Artikula: Istilah Keren untuk Menyebut Kata Sandang

Oleh: Nuri Puji Hastuti

Bagi sebagian orang, istilah artikula masih sangat asing. Mereka lebih mengenalnya dengan istilah kata sandang. Kata sandang pun tidak semuanya paham. Hanya si dan sang yang terbesit di benak kebanyakan orang. Jadi, sebenarnya apa yang disebut artikula? Bagaimanakah pengklasifikasiannya? Bagaimana pula penggunaannya dalam kalimat?
Secara sederhana, artikula ialah kata tugas, tak memiliki makna, tetapi mampu membatasi nomina. Artikula sendiri dapat diklasifikasikan menjadi tiga. Pertama artikula yang bersifat gelar, artikula yang mengacu pada makna kelompok, dan artikula yang menominalkan (Alwi, Dardjowidjojo, Lalipowa, Moeliono, & M., 1998).
Artikula yang Bersifat Gelar
Artikula yang bersifat gelar bertujuan meninggikan martabat suatu objek. Artikula ini biasanya digunakan untuk menyebut orang-orang berpangkat seperti raja, menteri, dan orang-orang penting (Ammah & Lestari, 2020). Contoh dari Artikula yang bersifat gelar meliputi sebagai berikut.
a. Sang
Sang digunakan untuk meninggikan derajat objek yang melekat padanya. Misalnya saja sang raja, sang menteri, sang ratu, dan sebagainya.
b. Hang
Hang lebih mengarah pada lelaki yang dihormati dalam cerita-cerita lama. Misal saja Hang Tuah.
c. Sri
Sri biasanya digunakan dalam ranah keagamaan khususnya untuk menyebut dewa-dewa atau orang-orang berkasta tinggi dalam agama Hindu. Misal saja penggunaan Sri pada Sri Wisnu, Sri Rama, dan Sri Bathoro Katong.
d. Dang
Dang atau Udang digunakan untuk menyebut kakak pada sastra-sastra melayu lama. Misal saja Dang Gagah, Dang Merdu, dan Dang Ramli.
Artikula yang Mengacu ke Makna Kelompok
Artikula yang mengacu pada makna kelompok biasanya menggunakan kata para, kaum, dan umat. Pengklasifikasian artikula jenis ini biasanya berdasarkan kesamaan pada kelompok tertentu. Misal saja para koruptor mengacu pada orang-orang yang korupsi, umat manusia mengacu pada manusia secara menyeluruh, dan kaum Adam mengacu pada orang-orang keturunan Nabi Adam (Kridalaksana, 2007).
Artikel yang Menominalkan
Artikula yang menominalkan atau membentuk kata benda biasanya menggunakan si. Yang dirubah sediri adalah verba atau adjektiva. Contoh penggunaan artikula untuk menominalkan meliputi sebagai berikut.
a. Melekat pada Nama Orang
Contoh penggunaan artikula pada nama orang meliputi si Jamal, si Udin, dan Si Albert.
b. Di Depan Nama Orang yang Melakukan Suatu Pekerjaan.
Penggunaan artikula pada orang yang melakukan pekerjaan misal saja pada si tukang pos, si pelukis, dan si pemulung.
c. Dalam Bentuk Verba sebagai Penanda Dirinya Memiliki Sifat Tertentu.
Contoh penggunaan artikula pada verba ialah bersikukuh dan bersitegang.
d. Melekat pada Nama Hewan atau Tumbuhan.
Artikula yang melekat pada nama hewan misalnya si anjing, si kucing, dan si sapi. Sedang yang melekat pada tumbuhan misalnya si mawar, si jagung, dan si kedelai.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa artikula ialah kata tugas, tak memiliki makna, tetapi mampu membatasi nomina. Artikula sendiri dapat diklasifikasikan menjadi tiga. Artikula yang bersifat gelar, artikula yang mengacu pada makna kelompok, dan artikula yang menominalkan. Penggunaan artikula melekat pada kata setelahnya. Fungsinya untuk meninggikan derajat seseorang, menyebut sekelompok orang dengan ciri khas sama, dan menominalkan verba maupun adjektiva.

Daftar Pustaka
Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lalipowa, H., Moeliono, & M., A. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ammah, E. S., & Lestari, S. (2020). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Banyuwangi: LPPMP Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng.
Kridalaksana, H. (2007). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.