Artikel, Interjeksi, dan Partikel: Pengertian, Perbedaan, Persamaan, serta Contohnya

Moeliono, A., dkk. (2017) menggolongkan kata tugas menurut fungsinya menjadi lima jenis, yaitu: preposisi, konjungtor, interjeksi, artikula, dan partikel. Di bawah ini akan saya jelaskan lebih lanjut tentang salah tiga dari jenis tersebut (artikula, interjeksi dan partikel)

  1. Artikula diartikan oleh Kridalaksana (1986) sebagai jenis kata tugas yang penggunaannya untuk mendampingi nomina dasar dan nomina deverbal. Artikula berfungsi sebagai pembatas makna nomina dan biasanya disebut sebagai kata sandang. Artikula sendiri dibagi menjari tiga kategori, yaitu:
  • Artikula yang menominalkan (yang, si)
    Contoh kalimat: Dia terkenal dengan panggilan si Tampan
  • Artikula yang menunjukkan makna gelar (Sang, Sri, Hyang)
    Contoh kalimat: Sang Ratu sedang mengandung
  • Artikula yang menunjukkan makna kelompok (para, kaum)
    Contoh kalimat: Para wanita menari dengan anggunnya
  1. Chaer (2008:104) berpendapat bahwa interjeksi adalah jenis kata tugas yang digunakan untuk mengungkapkan emosi batin dari penutur. Sejalan dengan itu, Kridalaksana (2008: 120) mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan interjeksi adalah kategori kata tugas yang berfungsi untuk mengekspresikan emosi yang dialami pembicara. Interjeksi tidak berkaitan secara sintaksis dengan kata lain dalam suatu frasa atau kalimat. Interjeksi dibagi lagi menjadi 10 jenis, yaitu:
  • Interjeksi panggilan (hai, woi)
    Contoh kalimat: Hai, selamat pagi Mas Pacar!
  • Interjeksi rasa kagum (wah, aduhai)
    Contoh kalimat: Wah, penampilanmu hari ini sangat keren
  • Interjeksi ajakan (ayo, sini)
    Contoh kalimat: Ayo besok minggu kita kencan ke Ancol!
  • Interjeksi rasa syukur (Alhamdulillah, syukurlah)
    Contoh kalimat: Alhamdulillah besok aku akan menikah dengan Rino
  • Interjeksi rasa heran (hah, lhoh, eh)
    Contoh kalimat: Lhoh, bukannya dia orang Korea?
  • Interjeksi harapan (InsyaAllah, semoga)
    Contoh kalimat: InsyaAllah Mas Rino menyanggupi mas kawin yang aku inginkan
  • Interjeksi simpulan (nah, jadi)
    Contoh kalimat: Nah, semuanya sudah dibayar Mas Rino
  • Interjeksi rasa kaget (astaghfirullah, astaga)
    Contoh kalimat: Astaga kenapa bajumu basah semua?
  • Interjeksi rasa kesal (sial, brengsek)
    Contoh kalimat: Wanita brengsek itu mau merebut Mas Rino dariku
  • Interjeksi rasa jijik (idih, ih)
    Contoh kalimat: Ih murahan sekali kelakuannya
  1. Alwi, dkk. (2017) memaparkan bahwa partikel penegas adalah kata tugas yang tidak terpengaruh dengan kaidah perubahan bentuk. Partikel digunakan di belakang sebuah kata sebagai unsur tambahan untuk menegaskan sesuatu. Ada empat bentuk artikel yaitu -pun, -kah, -lah, -tah.
    Contoh kalimat:
  • Hadirnya Mas Rino dalam hidupku tidak tergantikan oleh siapapun
  • Jika kamu merasa gundah, katakanlah padaku
  • Sudikah kiranya kau menjadi pendamping hidupku?
  • Siapatah gerangan yang mengganggu tidur nyenyakku?

Sumber referensi:

Alwi, H., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, H. (1986). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moeliono, A., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Kata tugas, menurut Chaer (2011:212), merupakan kata yang secara intrinsik tidak memiliki makna dan hanya memiliki tugas di dalam sintaksis. Kata tugas sendiri dibagi menjadi lima, yaitu preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel penegas (Alwi, dkk., 2003:288). Terkhusus untuk ketiga jenis terakhir yaitu interjeksi, artikula, dan partikel akan dijabarkan lebih lanjut pada penjelasan di bawah ini.

1) Interjeksi
➙ Interjeksi merupakan nama lain dari kata seru. Interjeksi berfungsi sebagai kata untuk mengungkapkan perasaan hati dari pembicara, seperti senang, sedih, marah, dll.
➙ Contoh:
(i) Ayo, kita pergi ke kantin! (Interjeksi ajakan)
(ii) Alhamdulillah, adikku mendapat juara ketiga lomba menulis cerpen! (Interjeksi kesyukuran)
(iii) Sialan, kau buang-buang waktuku saja! (Interjeksi kekesalan)

2) Artikula
➙ Artikula merupakan kata yang berfungsi sebagai kata tugas yang mengantarai nomina. Di dalam artikula terdapat tiga jenisnya yaitu artikula yang bersifat gelar, artikula yang mengacu pada makna suatu kelompok, dan artikula yang menominalkan.
➙ Contoh:
(i) Akibat dari perbuatan nakal siswa itu, sang guru menjadi marah besar. (yang bersifat gelar)
(ii) Seminar itu diikuti oleh para mahasiswa. (yang mengacu makna kelompok)
(iii) Tas mewah itu terus si kaya raya pamerkan ketika menghadiri suatu arisan. (yang menominalkan)

3) Partikel
➙ Partikel merupakan kata yang tidak ditaklukkan oleh kaidah perubahan bentuk. Sedangkan partikel penegas merupakan kata yang memiliki fungsi untuk menampilkan unsur yang diiringi partikel penegas tersebut. Partikel penegas sendiri terbagi menjadi empat jenis yaitu -kah, -lah, -tah, dan -pun.
➙ Contoh:
(i) Diakah yang akan membaca puisi di depan kelas?
(ii) Pulanglah sebelum hari semakin gelap!
(iii) Kapantah nasibku akan semujur nasib orang-orang?
(iv) Mereka pun lantas pergi menuju ruang guru.

Referensi:
Alwi, H., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Pratami, I., Emidar, E., & Ratna, E. (2018). Penggunaan Kata Tugas dalam Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 161-168.

Kata tugas menurut Alwi, dkk. (2017) adalah kata yang menyatakan sebuah hubungan suatu unsur dengan unsur yang lain dalam suatu frasa/kalimat.Yang termasuk dalam kata tugas ini antara lain :

  1. Artikula

Menurut Susiati (2020).Artikula dalam konteks bahasa Indonesia, merupakan salah satu kategori dalam mendampingi dasar, lalu artikula ini berupa partikel, oleh sebab itu tidak berafiksasi. Contoh kata dari kategori artikula, yaitu si, sang, sri,dan lain-lain.

Contoh :

  • Si pencuri berhasil melarikan diri
  • Sang raja hutan sedang berburu mangsa.
  1. Interjeksi

Interjeksi merupakan kata tugas yang mengungkapkan rasa hati, seperti rasa kagum, sedih, heran, atau jijik. Menurut Alwi, dkk (2017), interjeksi biasanya dipakai di awal kalimat dan di dalam tulisan interjeksi itu diikuti oleh tanda koma. Berbagai bentuk interjeksi antara lain yaitu:

  • Interjeksi yang menunjukkan kejijikan: idih, hah, cih, cis, ih
    Contoh: Cih, kok kayak gini sih baunya?
  • Interjeksi kekesalan: brengsek, sialan, buset, keparat
    Contoh: Sialan, aku gagal!
  • Interjeksi kekaguman/kepuasan: amboi, aduhai, asyik
    Contoh: Aduhai,cantik sekali kau ini!
  • Interjeksi kesyukuran: syukur, alhamdulillah
    Contoh: Alhamdulillah, masih bisa !
  1. Partikel

Menurut Sofyan (2019), Partikel merupakan satuan bahasa yang tidak dapat berdiri sendiri dan biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan. Ada empat macam partikel, yaitu:

  • Partikel -kah
    Contoh: Apakah kamu sudah membersihkanya?
  • Partikel -lah
    Contoh: Menjauhlah kamu dariku!
  • Partikel -pun
    Contoh: Diapun pergi dengan membawa kembali kadonya.

Referensi :

Alwi, H., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat . Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Sofyan, A. N., & Budaya, P. S. I. F. I. (2019). Pemarkah Keaspekan Dalam Linguistik Indonesia: Kajian Morfosemantik. PROSIDING, 17.

Susiati, S. (2020). Wujud Morfologi Bahasa Indonesia.

Menururt Alwi, H. dkk., (2017) meyatakan bahwa kata tugas dibedakan atas preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel. Kali ini akan dijelasakan lebih lanjut perbedaan menegenai kata tugas terkhusus artikula, interjeksi, dan partikel.

1. Artikula
Berdasar pendapat Alwi, H., dkk (2017), artikula merupakan kata tugas yang berfungsi untuk membatasi frasa nomina atau kata benda, dan dibagi menjadi 3 yakni,

  • Mengacu pada makna kelompok: yaitu kata para.
    Contoh: Para pegawai mulai masuk kerja
  • Mengacu pada gelar: sang, sri, dsb.
    Contoh: Sang raja yang berbudi pekerti luhur
  • Mengacu pada makna tunggal: Si.
    Contoh: Si Budi yang bajunya dipenuhi debu jalanan

2. Interjeksi
Interjeksi merupakan kata tugas yang mengungkapkan rasa hati atau guna menegaskan perasaan penulis atau pembicara, seperti menunjukkan kekaguman, keheranan ataupun rasa jijik dan kesal.

  • Menjunjukkan rasa jijik, contoh: Bah, Bau sekali selokan itu!
  • Menunjukkan kekaguman, contoh: Amboi, indah sekali pemandangan di sini!

3. Partikel
Partikel adalah kata tugas yang hanya memilki makna gramatikal. Partikel memiliki 4 jenis yaitu kah, lah, pun, dan tah.

  • Kejarlah kalau kamu bisa!
  • Apakah Anda sudah siap?

Referensi

Alwi, H., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Widiatmoko, B., & Waslam, W. (2017). Interjeksi dalam Bahasa Indonesia: Analisis Pragmatik. Pujangga: Jurnal Bahasa dan Sastra, 3(1), 87-102.

Finoza (2009) menyatakan bahwa kata tugas adalah sekelompok kata dan partikel yang tidak memiliki arti secara khusus dan baru berfungsi setelah disusun bersama kata lain. Berdasarkan peranannya dalam frasa atau kalimat, kata tugas dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan atas preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel.

1. Artikula
Artikula merupakan kata tugas yang membatasi makna nomina. Artikula dibagi menjadi 3 kelompok yakni:

  • Artikula yang bersifat gelar. Kelompok artikula ini berkaitan dengan orang atau hal yang dianggap bermartabat. Seperti kata sang, sri, hang, dang. Contoh kalimatnya yakni: Sang Merah Putih berkibar dengan gagah.

  • Artikula yang mengacu pada makna kelompok. Jenis artikula ini mengisyaratkan ketidaktunggalan, dan nomina yang diiringinya tidak diikuti kata ulang. Seperti kata para. Contoh kalimatnya yakni: Para guru memakai baju adat.

  • Artikula yang menominalkan. Kelompok artikula ini dapat mengacu pada makna tunggal maupun generik, tergantung pada konteks kalimatnya. Contohnya adalah kata si. Contoh kalimatnya yakni: Aduh aku tidak tega melihat si miskin itu (makna tunggal). Pada masa pandemi ini, si miskinlah yang paling menderita (makna generik)

2. Interjeksi
Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan hati pembicara. Interjeksi dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti:

  • Interjeksi kejijikan: bah, cih, cis, ih, idih. Contoh: Idih, muak aku melihat mukanya!

  • Interjeksi kekesalan: brengsek, sialan, buset, keparat. Contoh: Sialan, aku lupa presensi!

  • Interjeksi kekaguman: aduhai, amboi, asyik. Contoh: Amboi, tampan sekali kakanda!

  • Interjeksi kesyukuran: syukur, alhamdulillah. Contoh: Syukur kita datang tepat waktu!

  • Interjeksi harapan: insyaallah. Contoh: Insyaallah aku akan tiba pukul 8.

  • Interjeksi keheranan: aduh, aih, ai, lo, duilah, eh, oh, ah. Contoh: Aih, bagus sekali suaranya!

  • Interjeksi kekagetan: astaga, astaghfirullah, masyaallah. Contoh: Astaga, tega sekali dia!

  • Interjeksi ajakan: ayo, mari. Contoh: Mari segera berangkat!

  • Interjeksi panggilan: hai, he, eh, halo. Contoh: Hai, mau kemana kamu?

  • Interjeksi simpulan: nah. Contoh: Nah, kita harus selalu bersyukur.

3. Partikel
Partikel adalah kata yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori verba, adjektiva, adverbia, maupun nomina. Terdapat 4 macam partikel penegas yakni:

  • Partikel kah. Contoh: Apakah kakakmu sudah datang?

  • Partikel lah. Contoh: Pergilah sekarang sebelum petang!

  • Partikel tah. Contoh: Siapatah dia yang mau menolongku?

  • Partikel pun. Contoh: Merekapun menolongku.

Referensi:
Moeliono, A., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Moeliono, dkk (2017), menjelaskan bahwa berdasarkan kedudukannya dalam frasa atau kallimat, kata tugas dalam Bahasa Indonesia terdiri atas preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel.
1. Artikula
Dalam bahasa Indonesia, artikula adalah jenis kata yang mendampingi nomina dasar, nomina deverbal, pronominal, dan verba pasif dalam konstruksi yang berjenis nomina (Kurniati, 2021). Dalam bahasa Indonesia, artikula dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu artikula untuk gelar, artikula untuk kelompok, dan artikula untuk menominalkan.
• Artikula untuk gelar
Artikula gelar ini mencakup kata sang, sri, hang, dan dang.
Contoh: Sang pengelana itu telah berkelana ke berbagai penjuru dunia.
• Artikula untuk kelompok
Artikula untuk kelompok ini menandakan ketidaktunggalan. (para, kaum, umat)
Contoh: Para penjahit itu berlomba untuk membuat karya terbaiknya untuk mengikuti karnaval.
• Artikula untuk menominalkan
Artikula Si yang menominalkan digunakan untuk mekna tunggal atau generik, tergantung pada konteks kalimat.
Contoh: Si cantik itu menjadi idaman para lelaki.

2. Interjeksi
Interjeksi merupakan jenis kata yang berperan untuk menyuarakan perasaan pembicara, dan secara sintaksis tidak berkaitan dengan kata-kata lain salam ujaran (Kurniati, 2021).
Menurut Moeliono, dkk (2017), interjeksi dibagi menurut perasaan yang disuarakannya.
• Interjeksi Kejijikkan (cih, idih, ih)
Contoh: Idih, jadi orang kok suka memfitnah orang lain!
• Interjeksi Kekesalan (buset, brengsek, keparat)
Contoh: Buset, sudah bangun siang tidak mau membantu pekerjaan rumah!
• Interjeksi Kekaguman (aduhai, amboi, asyik)
Contoh: Aduhai, manis sekali anak itu!
• Interjeksi Kesyukuran (syukur, Alhamdulillah)
Contoh: Alhamdulilah, Sora diterima di Universitas impiannya!
• Interjeksi Harapan (Inshyaallah)
Contoh: Insyaallah, saya akan berkunjung ke rumahmu apabila ada waktu
• Interjeksi Keheranan (aduh, eh, lo, oh, hah)
Contoh: Lo, kan kita sudah sepakat kemarin!
• Interjeksi Kekagetan (Astaga, Astaghfirullah)
Contoh: Astaga, aku lupa tidak membawa buku!

3. Partikel
Partikel merupakan kata yang tidak tunduk pada aturan perubahan wujud. Terdapat empat macam paerikel penegas, yakni –kah, -lah, -tah dan –pun (Moeliono, dkk, 2017).
Contoh: Ingatlah selalu kepada orang-orang yang telah membantumu!.

Referensi:

Kurniati, L. (2021, May). PENGGUNAAN KELAS KATA PADA STRUKTUR TEKS CERITA FABEL “KUPU-KUPU BERHATI MULIA” KARYA ADITHIA PRATAMA (SEBUAH TINJAUAN MORFOLOGI). In Prosiding Seminar Nasional Sasindo (Vol. 1, No. 2).

Moeliono, A., dkk. (2017). Tata Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Muslich (2010: 107) berpendapat bahwa kata tugas adalah klasifikasi kata kelas tertutup. Di mana, menurut Chaer (2015: 83) kelas kata tertutup merupakan kelas kata yang terbatas jumlah keanggotaannya dan kemungkinan untuk berubah menjadi bertambah atau berkurang itu tidak tampak. Chaer (2015) juga mengatakan bahwa kelas adverbia, preposisi, konjungsi, artikula, dan interjeksi merupakan kelas-kelas yang termasuk kelas tertutup.

Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut tentang artikula, interjeksi dan partikel yang dikemukakan oleh Chaer (2015: 104):

Artikula

Artikula (artikulus) atau yang sering disebut juga kata sandang merupakan kata-kata yang memiliki fungsi sebagai sebuah penentu atau berfungsi untuk mendefinitkan suatu nomina, adjektiva, dan atau kelas kata yang lainnya. Kata sandang di dalam bahasa Indonesia misalnya seperti kata “si” dan “sang”.

Contohnya:

  • Hadiah ini pemberian dari si gadis mungil yang memakai gaun biru itu.
  • Sang kakak tidak lagi mau membantu permasalah adiknya.

Interjeksi

Interjeksi merupakan kata-kata yang berkaitan dengan ungkapan sebuah perasaan atau isi batin, misalnya seperti saat sedang marah, terkejut, terpukau, terharu, dan lain sebagainya. Berdasarkan strukturnya interjeksi dibagi menjadi interjeksi yang berupa kata-kata singkat (seperti hai, wah, oh, cih, oi, hai, nah, dan lain-lain) dan interjeksi kata-kata biasa (seperti kasihan, aduh, astaga, gila, celaka, masyaAllah, alhamdulillah, dan lain sebagainya).

Contohnya:

  • Nah, begitulah Dik akibatnya jika kamu bersikeras memperjuangkan hal yang salah!” kata nenek kepada Tio.
  • Alhamdulillah, masalah nilai yang kemarin sudah selesai!” Seru Raisya.

Partikel

Partikel ialah kata tugas yang dapat berperan sebagai suatu penegas ataupun tidak. Misalnya seperti kah, per, lah, tah, dan pun.

Contohnya:

  • Bisakah anak kecil di sebrang sana melintasi jalan ramai itu?
  • Kacang-kacangan ini di Sukabumi laris terjual dengan harga tinggi per kemasannya.
  • Berikanlah buah lengkeng ini kepada kakakmu, Alsya!

Dari ketiga penjelasan tentang artikula, interjeksi dan partikel di atas, maka dapat diketahui persamaan dan perbedaan dari ketiganya. Menurut saya, persamaannya tentu sama-sama merupakan kata tugas. Perbedaannya terletak pada fungsi dari masing-masing kelas kata.

Sumber Referensi:

Chaer, A. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Lamudin, O. R. (2019). Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Tugas pada Teks Karangan Karya Siswa Kelas VII SMPN 1 Sleman Tahun Ajaran 2018/ 2019. Diakses pada tanggal 29 Juni 2022, dari http://repository.usd.ac.id/36193/2/141224097_full.pdf.

Menurut Alwi (2003:35) mengelompokkan kata berdasarkan bentuk serta perilakunya menjadi beberapa kategori atau kelas kata, yaitu verba, nomina, adjektiva, adverbial, numeralia, pronominal, preposisi, konjungtor, partikel, artikula, dan injeksi.
Dari berbagai macam kategori adapun 3 diantaranya yaitu artikula, interjeksi dan partikel yang akan dibedakan diantara ketiganya beserta contoh dari ketiganya

  1. Artikula penggunaannya terbatas dan digunakan kedalam teks atau wacana dan dapat mendampingi nomina dasar, artikula berdasarkan dari semantis gramatikal dibedakan menjadi menggunakan nomina singularis seperti si, sang, sri, hang & dang dan mengkhususkan suatu kelompok seperti para, kaum, umat.
    Contoh:
  • Braga adalah sang juara pertaruhan tersebut
  • Berkumpullah para wisatawan di tempat wisata
  1. interjeksi merupakan kata yang seru dimana kata-katanya memiliki peran dalam mengungkapkan perasaan seseorang akibat sesuatu yang terjadi, misalnya perasaan kekesalan, menjijikan, kekaguman, harapan dan lain-lain
    Contoh:
  • Sialan! Dia tidak bertanggung jawab atas perbuatannya! (perasaan kekesalan)
  1. Sedangkan partikel merupakan kata penegas yang digunakan dalam mengungkapkan penegasan .
    Contoh:
  • Jangan berlarut dalam kesedihan, sadarlah
    Referensi:
    Kridalaksana, H. (1986). Kelas kata dalam bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
    Indonesia, K. K. D. B. Materi: Morfologi Bahasa Indonesia.
    Yuliana, R. (2012). Kelas Kata Dan Bentuk Kalimat Dalam Kalimat Mutiara Berbahasa Indonesia Serta Tataran Pengisinya (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Menurut Alwi dkk, (2017: 373), kata tugas merupakan kata yang hanya mempunyai makna gramatikal dan tidak mempunyai arti leksikal. Klasifikasi kata tugas terbagi atas preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel. Kemudian untuk kali ini kita akan membahas mengenai artikula, interjeksi dan partikel, berikut penjelasannya

  1. Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina. Dalam bahasa Indonesia ada kelompok artikula
  1. yang bersifat gelar, misalnya sang, sri, hang, dan dang
  2. yang mengacu pada makna kelompok, misalnya para
  3. yang menominalkan, misalnya si dan yang

Contoh :
Sang Raja memberikan perintah kepada prajuritnya
Para penonton heboh di depan panggung
Si pelaku pembunuhan telah tertangkap pihak polisi

  1. Interjeksi, yang juga disebut kata seru, adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara dan secara sintaksis tidak berhubungan dengan kata-katalain dalam ujaran. Interjeksi bersifat ekstrakalimat dan selalu mendahului ujaran sebagai teriakan yang lepas atau berdiri sendiri. Jenis interjeksi dapat diuraikan sebagai berikut.
  1. Interjeksi kejijikan: hah, cih, cis, ih, idih
  2. Interjeksi kekesalan: brengsek, sialan, buset, keparat
  3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduhai, amboi, asyik
  4. Interjeksi kesyukuran: syukur, Alhamdulillah
  5. Interjeksi harapan: insyaallah
  6. Interjeksi keheranan: aduh, aih, ai, la, duilah, eh, oh, ah
  7. Interjeksi kekagetan: astaga, astagfirullah, masyaallah
  8. Interjeksi ajakan: ayo, mari
  9. Interjeksi panggilan: hai, he, eh, halo
  10. Interjeksi simpuian: nah

Contoh:
Syukurlah kau selamat!
Aduhai dinda kau cantik sekali!
Cih dasar kau tidak tau malu!

  1. Partikel adalah kata yang tidak tertakluk pada kaidah perubahan bentuk dan digunakan untuk menegaskan sesuatu. Ada empat partikel penegas dalam bahasa Indonesia, antara lain –kah, -tah, -lah, dan –pun.

Contoh:
• Sudah lupakah kau pada diriku?
• Mau bagaimanapun juga kau tetap keluargaku
• Dialah yang telah menghancurkan vas bungamu

Referensi:

Alwi, H., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Susiati, S. (2020). Morfologi Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia.

Mengutip pendapat dari Lamuddin Finoza (2009:80-81) dalam Komposisi Bahasa Indonesia, kata tugas ialah kumpulan partikel dan kata yang tidak mempunyai arti leksikal. Leksikal disini yang dimaksud adalah arti kata secara lepas tanpa terkait dengan kata lain. Contoh kata tugas seperti dan atau ke baru akan memunyai arti jika penggunaannya dirangkai dengan kata lain untuk menjadi, misalnya, ayah dan ibu dan ke kantor (Alwi, 2003: 287). Ciri lain dari kata tugas adalah bahwa hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain. Jika verba datang kita dapat menurunkan kata lain seperti mendatangi, mendatangkan, dan kedatangan, tidak demikian halnya dengan kata tugas seperti dan dan dari . Bentuk-bentuk seperti menyebabkan dan menyampaikan tidak diturunkan dari kata tugas sebab dan sampai , tetapi dari nomina sebab dan verba sampai yang bentuknya sama, tetapi kategorinya berbeda (Alwi, 2003: 287).

Artikula

Menurut Putrayasa (2010: 88), artikula ialah kategori yang mendampingi nomina dasar (misalnya: si kelinci, sang dewa, para mahasiswa), nomina deverbal (misalnya: si tersangka, si tertuduh), pronominal (misalnya: si dia, sang aku), dan verba pasif (misalnya: kaum tertindas).

Sedangkan artikula menurut (Alwi, 2003: 304) ialah kata tugas yang membatasi makna nomina. Dalam bahasa Indonesia ada tiga kelompok artikula:

(1) yang bersifat gelar, misalnya: Sang Raja, Sang Ratu, Sang Pangeran, dsb.

(2) yang mengacu ke makna kelompok, misalnya: para mahasiswa, para pekerja, para buruh, dsb.

(3) yang menominalkan, misalnya: sungguh pemalu si cantik itu, dsb.

Interjeksi

Menurut (Kridalaksana, 2008: 120) interjeksi adalah kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan pembicara, dan secara sintaksis tidak berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran.

Contoh:

  • Insyaallah aku akan datang tepat waktu.
  • Syukur, kita sampai rumah dengan selamat.
  • Hai, apa kabarmu?

Partikel

Menurut Putrayasa (2010: 89), artikel merupakan semacam kata tugas yang memiliki bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas serta kecil dengan memiliki fungsi tertentu (Putrayasa, 2010: 89).

Kategori partikel penegas meliputi kata yang hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam partikel penegas: -kah, -lah, -tah, dan pun (Alwi, 2003: 307).

Contoh:

  • Akankah kita menjadi juara?
  • Biarkanlah dia pergi ke kota.
  • Apatah artinya uang jika tidak bahagia?
  • Biar pun aku miskin, tapi aku masih memiliki harga diri.

Referensi

Mulyati, Y. (2017). Kosakata Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah (Kajian Jenis Kata, Bentuk Kata, Jenis Makna, dan Medan Makna). Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya , 45 (1), 99-107.

Hikmawati, Y., Patriantoro, P., & Syahrani, A. (2018). Pemerolehan Bahasa pada Anak Autis: Kajian Psikolinguistik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7 (9).

Al-Azhara, F. (2018). Interjeksi Bahasa Bima dan Hubungannya dengan Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah di Sekolah (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).

Lamuddin Finoza (2009) menjelaskan bahwa kata tugas merupakan sekelompok kata dan partikel yang tidak memiliki arti secara khusus dan baru berfungsi setelah disusun bersama kata lain dalam frasa, klausa, atau kalimat. Kata tugas ada lima jenis, yaitu preposisi, konjungsi, artikula, interjeksi, dan partikel. Untuk kali ini yang dibahas hanya 3 yaitu artikula, interjeksi, dan partikel.

  1. Artikula
    Artikula dalam bahasa Indonesia merupakan kata tugas yang berfungsi untuk membatasi makna nomina. Artikula sendiri juga tergiri dari 3 jenis yaitu sebagai berikut:
  • Artikula bersifat gelar (sang, sri, hang, dan dang).
  • Artikula mengacu pada makna kelompok (kaum, para, dan umat).
  • Artikula menominalkan (yang, si).
    Contoh dalam kalimat:
  1. Interjeksi
    Interjeksi adalah beberapa kata tugas yang memiliki kegunaan untuk mengekspresikan suasana hati dan pikiran dari pembicara melalui ujaran yang dituturkan. Interjeksi dibagi menjadi beberapa hal sebagai berikut:
  • interjeksi kekaguman atau kepuasan (wah, keren, mantap)
  • interjeksi keheranan (ah, aduh, aih, ai, eh)
  • interjeksi kesyukuran (alhamdulilah, syukur deh)
  • interjeksi kekagetan (astaga, astagfirullah)
  • interjeksi kekesalan (brengsek, keparat)
  • interjeksi kejijikan (idih, iyuh, ew)
  • interjeksi ajakan (ayo, yuk)
  • interjeksi panggilan (hai, halo)
  • interjeksi simpulan (kan, nah, begitu)
  • interjeksi harapan (dalam nama Tuhan, InsyaAllah)
  1. Partikel
    Partikel merupakan kata tugas yang tidak takluk dan luluh pada kaidah perubahan bentuk. Partikel sendiri terdiri dari 4 macam yaitu sebagai berikut:
  • -kah (apakah, inikah, itukah)
  • -lah (inilah, makalah, bangulah)
  • -tah (apatah, begitutah)
  • -pun (apapun, bagaimana pun, adapun)

Referensi:
Alwi, H., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Utami, S. R. (2017). Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 189-203.

Interjeksi

Interjeksi merupakan kata tugas yang mengutarakan perasaan hati penuturnya. perasaan hati yang dimaksudkan adalah ungkapan seperti rasa kagum, sedih, heran, kaget, atu bahkan jijik.

Contoh: Wow, senja itu begitu indah.

Artikula

Artikula ialah kata tugas yang membatas makna nomina. Dalam bahasa Indonesia, artikula diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) yang bersifat gelar, (2) yang mengacu pada makna kelompok, dan (3) yang menominalkan.

Contoh:

  • Sang pelukis menggunakan kuas untuk menyalurkan idenya.
  • Setelah pembagian subsidi pupuk, para petani beranjak dari kantor kelurahan.
  • Bola itu ditendang dan mengenai rumah si Ali.

Partikel

Partikel merupakan kata yang pada umumnya tidak bisa untuk diderivasikan atau diinfleksikan yang hanya mengandung makna gramatikal, tanpa mengandung makna leksikal, termasuk di dalamnya artikel, preposisi, konjungsi, dan interjeksi

Contoh: Akankah badai ini segera berlalu?

Jadi, perbedaan dari interjeksi, artikula, dan partikel itu adalah fungsi ketiganya dan konteks yang dimaksudkan oleh penutur.

Referensi:
Moeliono, A., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Menurut Lamuddin Finoza (2009:80-81), kata tugas merupakan kumpulan dari partikel dan kata yang tidak mempunyai arti leksikal, yaitu arti kata secara lepas tanpa ada kaitannya dengan kata yang lain. Kata tugas dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

  1. Artikula, yaitu kata tugas yang membatasi makna nomina. Misalnya sang,hang,dang,sri.
    Contoh : Sang raja memerintah selama 25 tahun
  2. Interjensi, yaitu kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan dan tidak berhubungan dengan kata lain dalam ujaran.
    Contoh : Idih, gak mau aku jadi pacarmu
  3. Partikel, yaitu kata tugas yang mempunyai bentuk khusus, dengan kecil dan ringkas mempunyai fungsi tgertentu.
    Contoh : Kamipun turut berduka atas kepergian Pak Dodo

Referensi :
Kridalaksana, H. (1986). Kelas kata dalam bahasa Indonesia . Gramedia Pustaka Utama.
Sukarto, K. A. (2007). Pemakaian Kata Tugas dalam Wacana Bacaan Remaja: Suatu Analisis Kesalahan. Jurnal Sawo Manila , 1 (3), 17-23.