Setiap teks memiliki pengertian, tujuan, dan penerapan yang berbeda-beda. Menurut Kosasih (2014, hlm. 204), Teks ulasan merupakan hasil interpretasi terhadap suatu karya tertentu. Dengan ulasan tersebut, pembaca menjadi terbantu di dalam memahami suatu karya. Dengan sinopsis, seseorang menjadi tahu isi ceritanya secara garis besar. Dengan membaca analisisnya, khalayak menjadi tahu struktur karya
tersebut, sekaligus kelebihan dan kelemahannya. Mort, dkk dalam Apriati (2015, hlm. 12), menyatakan bahwa struktur teks ulasan diawali oleh orientasi, diikuti tafsiran isi, kemudian evaluasi, bagian akhir teks ditutup dengan rangkuman. Dengan demikian, struktur yang membangun sebuah teks ulasan itu adalah
orientasi, tafsiran isi, evaluasi dan rangkuman.
Setiap teks memiliki karakterisitik yang berbeda-beda. Karakteristik atau ciri tersebut akan membedakan suatu teks dengan teks yang lainnya. Ciri kebahasaan teks ulasan merupakan karakteristik teks ulasan ditinjau dari segi kebahasaannya. Dalam kaidah kebahasaan ini penulis akan memaparkan beberapa pendapat
diantaranya sebagai berikut.
Kemendikbud (2014, hlm 152 -155) mengatakan, âTeks ulasan mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khasâ. Ciri-ciri kebahasaan itu terbagi menjadi enam bagian, antara lain sebagai berikut.
a. Menggunakan kata sifat sikap, seperti lembut, nakal, antagonis, dan sebagainya.
b. Menggunakan kata benda, yaitu kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Contohnya: guru, kucing, meja, dan kebangsaan.
c. Menggunakan kata kerja, yaitu kata kerja adalah kata yang mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat. Contohnya: pergi, belajar, bermimpi, dan sebagainya.
d. Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Misalnya : tulang punggung, mengiris hati, hubungan darah, dan sebagainya.
e. Adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat. Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa kalimat yang setara/sederajat
kedudukannya. Kalimat Majemuk Setara adalah penggabungan dari 2 kalimat atau lebih dengan menggunakan kata hubung.
f. Adanya kata rujukan yang merujuk pada partisipan tertentu. Misalnya: mereka, dia, ia, -nya, dan sebagainya.
Referensi :
Nurismayanti.(2018). Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran. Diakses pada 4 November 2021 http://repository.unpas.ac.id
Berikut ini cara membedakan teks ulasan dengan teks lain :
- Mengidentifikasi penggunaan kalimat pemikiran atau kalimat persuasif
- Memahami penggunaan kata kerja material dan juga kata kerja relasional pada teks ulasan
- Mengidentifikasi dari adanya kalimat konjungsi internal yang dibarengi dengan penggunaan konjungsi eksternal
- Teks ulasan akan menekankan pada faktor-faktor khusus dari karya yang dijadikan topik itu
- Terdapat kalimat ajakan yang akan membuat pembaca merenung, berpikir, dan bahkan berdiskusi
- Opini yang disampaikan oleh penulis pada teks ulasan sudah pasti tidak asal dan berdasarkan pada fakta.
Referensi :
Mamikos. 2021. Cara Membedakan Teks Ulasan dengan Teks Lainnya Beserta Penjelasannya. Diakses pada 4 November 2021 https://mamikos.com/info/cara-membedakan-teks-ulasan-dengan-teks-lainnya-beserta-penjelasannya-pljr/
Kemudian yang mendasari suatu teks ulasan itu bisa dibuat berdasarkan tafsiran dan pemahaman atas karya yang diulas.
Referensi :
https://roboguru.ruangguru.com/question/berdasarkan-apa-suatu-teks-ulasan-dibuat-_QU-RJJ2DVNH
Diakses pada 4 November 2021