Apakah Warna Kulit Seseorang Mempengaruhi Kesehatan Kulitnya?

Masalah kulit bisa dialami siapa saja, tak peduli jenis dan warna kulitnya. Meski begitu, ada beberapa kondisi kulit tertentu yang lebih rentan dialami atau bisa terjadi lebih parah pada pemilik kulit yang lebih gelap. Mungkin kita sering kali melihat dan mendengar permasalahan kulit pada orang-orang yang berkulit sawo matang atau kuning langsat.

Hal tersebut menjadi suatu yang biasa kita dengar dikalangan masyarakat atau daerah tempat kita tinggal. Memiliki kulit yang lebih gelap sering kali dinilai eksotis. Namun, banyak dari kita tidak tahu kalau kulit hitam itu rentan mengalami kondisi kulit yang mungkin saja kondisi ini hanya terjadi pada orang yang memiliki kulit yang lebih gelap.

Perlu kita ingat bahwa warna semua jenis kulit berasal dari sel yang disebut melanosit. Sel-sel ini menghasilkan melanosom, paket yang mengandung melanin kimia alami. Penelitian telah menunjukkan bahwa semua orang memiliki jumlah melanosit yang sama. Perbedaannya terletak pada distribusi melanosom. Semakin besar dan lebar, semakin gelap kulitnya.

Peran melanin pada kulit adalah dalam menyerap dan membuang energi dari sinar ultraviolet, kulit yang lebih gelap mengurangi risiko kerusakan akibat sinar matahari, terutama seperti penuaan dan perkembangan kanker kulit.

Pada saat yang sama, masalah pigmen lebih mungkin terjadi pada kulit yang lebih gelap. Bahkan cedera kulit ringan, seperti gigitan serangga, dapat mengubah pigmentasi kulit, menghasilkan bintik hitam yang dikenal sebagai hiperpigmentasi. Prosedur perawatan kulit seperti laser, dermabrasi, suntikan kerut , dan Botox juga dapat menyebabkan gangguan pigmentasi.

Untuk lebih lengkapnya, perlu kita waspadai kondisi kulit ini:

  1. Perubahan pigmen
    Kulit gelap rentan terhadap hiperpigmentasi, di mana kulit menghasilkan terlalu banyak pigmen atau pigmen tersebut tersimpan jauh di dalam kulit sehingga menimbulkan bintik hitam. Ketika warna menghilang, itu disebut hipopigmentasi, yang menyebabkan munculnya bintik-bintik pucat. Pemilik berkulit gelap rentan terhadap kedua kondisi kulit tersebut.
    Jenis pigmentasi kulit gelap yang paling umum adalah hiperpigmentasi pasca inflamasi. Kondisi ini terjadi akibat cedera pada kulit, mis. B. potong, gores atau bakar. Kondisi ini juga bisa terjadi bersamaan dengan eksim atau jerawat. Penggunaan tabir surya dapat membantu menjaga area yang berpigmen menjadi lebih gelap

  2. Vintiligo
    Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya warna kulit. Hal ini menyebabkan terbentuknya bintik-bintik putih pada kulit di berbagai bagian tubuh dan juga bisa menyerang rambut, bagian dalam mulut, dan bahkan mata.
    Biasanya warna rambut, kulit dan mata ditentukan oleh melanin. Vitiligo terjadi ketika sel penghasil melanin mati atau berhenti bekerja.
    Pada kondisi kulit seperti ini Fototerapi dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah sel melanosit pada permukaan kulit.
    Penggunaan krim topical eksem tacrolimus dan krim streroid yang kuat

  3. Preudofolliculitis barbae
    Dikenal sebagai luka bakar pisau cukur. Ditantai dengan adanya benjolan di bawah permukaan kulit dan sering dianggap sebagai jerawat. Masalah sebenarnya disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang kulit hitam dan Hispanik karena mereka memiliki bentuk folikel rambut yang berbeda.
    Jika dipencet atau ditangani dengan cara apapun, benjolan tersebut dapat terinfeksi atau meradang. Bahkan, benjolan yang didiamkan bisa sulit ditutup dan sering menimbulkan rasa sakit.
    Laser hair removal atau elektrolisis juga merupakan opsi yang efektif dalam beberapa kasus berat yang tidak sembuh dengan obat topikal.

  4. Melanoma (tumor hitam)
    Pada dasarnya setiap jenis kulit mempunyai perlindungan alami terhadap kanker kulit. Meski pemilik kulit gelap memiliki perlindungan alami terhadap kanker kulit, bukan berarti kanker ganas ini tidak bisa terjadi. Pada orang berkulit gelap, melanoma sering terjadi pada area kulit yang lebih tipis, seperti telapak tangan, telapak kaki, atau di sekitar kuku. Kejadian ini lebih sering terjadi pada orang Asia, India, dan orang keturunan Afrika. Pada ras Hispanik yang sering ditemukan pada kaki. Solusi yang dapat diambil adalah meningkatkan kesadaran ataupu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang melanoma dan melakukan skrining rutin sebagai langkah deteksi dini.

  5. Eksem
    Eksem atau dermatalis adalah penyakit kulit yang penderitanya biasanya merasakan kulit yang sangat gatalmenimbulkan bintik-bintik atau gelembung-gelembung kecil, dan ruam merah yang jika kering mengelupas. Eksem diyakini lebih sering terjadi pada anak-anak berkulit gelap
    Eksem yang terjadi pada kulit gelap menjadikan kondisinya lebih parah dua kali lipat. Pertama, sering terjadi salah diagnosis, sehingga bisa dilakukan pengobatan yang salah selama. Kedua, padahal, jika tidak ditangani cepat, ini bisa meningkatkan risiko gangguan pigmentasi.
    Pengobatan eksem dapat di mulai dari identifikasi dan menghindari produk yang bisa mengakibatkan iritasi kulit. menggunakan losion dank rim steroid bisa sangat membantu dan juga terapi sinar ultrafiolet.

Faktanya, masalah kulit bisa terjadi pada semua jenis kulit. Namun, ada beberapa kondisi kulit yang lebih rentan dialami oleh pemilik kulit gelap atau kecokelatan. Lakukan tindakan pencegahan sederhana dengan mengoleskan losion dan tabir surya, menjaga kebersihan kulit, minum air putih minimal delapan gelas sehari, dan menemui dokter kulit untuk mengatasi masalah kulit.