Apakah standar pintar itu Matematika?

Pintar merupakan istilah yang biasa kita dengarkan dan ucapkan, sebuah istilah yang tidak bisa didefinisikan secara khusus. Pintar secara umum dapat diartikan sebagai perilaku yang dipelajari dan perilaku yang dapat diterapkan dari waktu ke waktu dari proses pembelajaran. Pintar dapat dikatakan sebagai hasil dari pembelajaran yang dilakukan.

Seperti yang kita tahu, standar kepintaran di Indonesia diukur dari kemampuan berhitung atau kemampuan dalam mata pelajaran matematika. Di sini lah tuntutan kepada anak diberikan oleh orang tua. Tuntutan orang tua biasanya terjadi karena lingkungan, yang membuat orang tua tidak ingin anaknya kalah dari anak lain. Kadang kala, orang tua akan membandingkan atau membesar-besarkan anak orang lain dengan tujuan agar anaknya ter motivasi. Namun sebaliknya, hal ini akan membuat anak berkecil hati dan tertekan, apalagi kemampuan nya memang bukan di bidang matematika mengakibatkan anak akan menyalahkan diri sendiri, berpikir dirinya tidak mampu dan jika berlanjut akan menyebabkan stress.

Kemampuan dalam berhitung memang bisa dilatih sejak dini, meski begitu tidak semua anak akan menerima, paham, bisa dan minat di bidang matematika meski sudah dilatih. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan unik, bahkan tak sedikit pula yang “payah” di pelajaran matematika, namun mereka pandai bermain musik, menggambar, maupun jago bermain basket. Maka dari itu, istilah pintar seharusnya memang digunakan di bidang nya masing-masing, tidak terpacu dengan pintar matematika atau dapat dikatakan anak memiliki pintar dengan versi nya sendiri.

Sikap Orang tua dibutuhkan bahkan sangat penting bagi anak. Sebagai orang tua sikap yang harus dilakukan adalah membantu anak untuk mengenali dan mengetahui apa kemampuan yang dimilikinya. Selanjutnya, orang tua mendukung kemampuan anak dengan memberikan fasilitas berupa pendidikan yang berkualitas atau juga diberikan pelatihan tertentu agar kemampuan yang dimiliki bisa berkembang. Kemudian, orang tua juga perlu memberikan penghargaan, karena penghargaan juga menjadi salah satu cara atau bentuk apresiasi orang tua kepada anak yang menciptakan motivasi dan semangat dalam berjuang. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow bahwa pemenuhan kebutuhan penghargaan menjurus pada kepercayaan terhadap diri sendiri dan perasaan diri berharga (Sobur:2003). Dimana semua kerja keras yang dilakukan oleh anak membutuhkan penghargaan.

Daftar reverensi :
Alex Sobur. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

1 Like