Apakah manusiawi melakukan eksperimen ke tikus untuk membantu manusia?

Melakukan ekserimen dengan tikus sebagai subyek uji coba merupakan suatu aksi yang Mengujikan eksperimen terhadap tikus sudah lama telah dilakukan oleh manusia dan diketahui sejak 2.400 tahun lalu ketika Orang Yunani kuno mencatat pembedahan dan pengobatan menggunakan tikus. Salah satu tokoh yang menggunakan tikus dalam eksperimennya adalah ahli anatomi dan tabib terkenal Yunani Herophilus.

Herophilos terkenal melakukan pembedahan tikus untuk mempelajari struktur anatomi tubuh manusia dan memahami penyakit serta perawatannya. Disebutkan juga bahwa tikus digunakan dalam metode penyembuhan tradisional di Tiongkok kuno. Tikus digunakan dalam banyak obat-obatan seperti jamu dan akupunktur.

Alasan lain dengan menggunakan tikus sebagai eksperimen adalah dengan tikus yang digunakan dalam uji medis adalah tikus ternakan labotarium (inbred) dan mudah juga untuk di ternak sehingga alhasil mereka hampir identik secara genetik membantu membuat hasil uji medis lebih akurat. Alasan lain mereka digunakan sebagai model dalam pengujian medis adalah karena karakteristik genetik, biologis, dan perilakunya juga sangat mirip sama manusia. Berdasarkan (FBR) Foundation for Biomedical Research, organisasi yang di Amerika Serikat mengatakan bahwasannya 95% hewan labotarium adalah tikus dan ilmuwan-ilmuwan mempelajari tikus karena mereka sangat mirip dengan manusia secara genetik.

Dalam website BBC mengatakan bahwa Kasus percobaan hewan adalah bahwa mereka dengan kata lain tikus-tikusnya akan menghasilkan manfaat yang begitu besar bagi umat manusia sehingga dapat diterima secara moral untuk menyakiti beberapa hewan. Kasus yang setara terhadapnya adalah bahwa tingkat penderitaan dan jumlah hewan yang terlibat keduanya sangat tinggi sehingga manfaatnya bagi umat manusia tidak memberikan pembenaran moral. Eksperimen hewan tidak digunakan untuk menunjukkan obatnya aman dan efektif pada manusia karena mereka atau tikus-tikus tidak dapat melakukannya. Namun mereka digunakan untuk membantu memutuskan apakah obat tertentu harus diuji pada manusia. Eksperimen hewan menghilangkan beberapa obat potensial karena tidak efektif atau terlalu berbahaya untuk digunakan pada manusia. Jika suatu obat lulus uji hewan, maka obat tersebut akan diuji pada sekelompok kecil manusia sebelum uji klinis yang berskala besar.

Tidak semua eksperimen yang dilakukan kepada hewan atau tikus itu valid atau berguna karena eksperimennya hanya akan membantu manusia jika hasilnya valid, berguna, dan diapplikasikan dalam manusia.

“hewan belum begitu penting bagi kemajuan kedokteran seperti yang biasanya diklaim oleh para pendukung eksperimen hewan.

Selain itu, banyak percobaan hewan telah menyesatkan dan mengakibatkan baik penahanan obat, kadang-kadang selama bertahun-tahun, yang kemudian ditemukan sangat bermanfaat bagi manusia, atau pelepasan dan penggunaan obat yang, meskipun tidak berbahaya bagi hewan, memiliki sebenarnya berkontribusi pada penderitaan dan kematian manusia.”

Jane Goodall ‘Alasan untuk Harapan’ , 1999

Berdasarkan Kumpulan riset yang dilakukan sama Smithsonian Maganize, menyatakan setelah pelaksanaan eksperimen dengan uji coba tikus, satu hal yang dijaminkan adalah dengan kematian tikusnya. Jumlah korban jiwa total tidak dapat dihindari, diperkirakan 100 juta atau lebih tikus laboratorium dibunuh setiap tahun di laboratorium AS demi ilmu pengetahuan. Meskipun beberapa jenazah dengan kreatif digunakan sebagai makanan ringan bagi burung di cagar alam, sebagian besar dibekukan dan dibakar bersama sisa limbah biologis.

Tikus tikus yang digunakan dalam penelitian penuaan sering kali menjalani kehidupan alaminya, namun sebagian besar hewan pengerat di laboratorium dihentikan pada akhir penelitian. Beberapa dibunuh melalui suntikan mematikan atau dipenggal dengan pedoman ketat untuk mengurangi rasa sakit dan penderitaan, tetapi paling sering, mereka mati lemas di kandang dengan karbon dioksida.

Untuk beberapa waktu CO2 telah dianggap sebagai praktik akhir kehidupan yang paling etis untuk hewan laboratorium ini, tetapi Joanna Makowska, asisten profesor di Universitas British Columbia dan Penasihat Hewan Lab untuk Institut Kesejahteraan Hewan, percaya ada cara yang lebih bagus. Keracunan karbon dioksida, katanya, meniru perasaan kehabisan udara saat Anda menahan napas di bawah air, yang menyebabkan ketakutan dan kecemasan yang tidak semestinya. “Ini bukan kematian yang baik. Anestesi lebih manusiawi, namun masyarakat tidak melakukan hal tersebut karena karbon dioksida lebih praktis dan murah.”

“Saya pikir itu tergantung pada seberapa besar kita menyukainya,” kata Makowska. “Orang-orang berinvestasi lebih banyak pada primata non-manusia. Dalam hal anjing dan kucing, kami memiliki hubungan dengan hewan-hewan ini. Kami jauh lebih mungkin untuk mengakui bahwa mereka menderita.”

Lagi pula, jika seekor tikus atau tikus melarikan diri dari lab ke jalan-jalan kota, itu dianggap sebagai hama; siapa pun dapat membunuhnya dengan impunitas.

Menurut saya pelaksanaan eksperimen dengan hewan atau binatang seperti tikus bisa dilakukan dengan meminimalisir rasa sakit dan kesengsaraan yang dialami oleh subjek eksperimennya. Dilihat juga sisi yang keuntungan yang baik yang dapat digunakan dalam pembelajaran klinis untuk membantu manusia dan tidak di sia-siakan subjek eksperimennya. Dengan ini, subjek eksperimen seperti tikus tersebut lebih baik jika hal positif seperti pembelajaran medis bagi manusia sangat besar lalu baru akan dilakukan exsperimen dengan subjek yang bernyawa seperti tikus agar meminimalisir rasa sakit yang diderita dan keadilan secara moral bagi subjek eksperimennya.

Sumber:

  • Mengapa Tikus Sering Dijadikan Sebagai Objek Uji Coba Ilmiah? - Optika.id https://www.optika.id/teknologi/mengapa-tikus-sering-dijadikan-sebagai-objek-uji-coba-ilmiah
  • Why do we experiment on rats and mice for human research? | abc10.com https://www.abc10.com/article/news/health/why-do-we-experiment-on-rats-and-mice-for-human-research/103-373516158#:~:text=Most%20of%20the%20mice%20and%20rats%20used%20in,and%20behavior%20characteristics%20closely%20resemble%20those%20of%20humans.
  • BBC - Ethics - Animal ethics: Experimenting on animals https://www.bbc.co.uk/ethics/animals/using/experiments_1.shtml
  • The History of the Lab Rat Is Full of Scientific Triumphs and Ethical Quandaries | Science| Smithsonian Magazine https://www.smithsonianmag.com/science-nature/history-lab-rat-scientific-triumphs-ethical-quandaries-180971533/
1 Like