Apa sih yang Dimaksud Artikula dalam Kata Tugas?

Kali ini, Aini mau berbagi sedikit pengetahuan mengenai artikula. Sebelumnya, kalian tau nggak sih, apa yang dimaksud artikula? Artikula biasa kita sebut dengan kata sandang yang masuk ke dalam bahasan kata tugas bahasa Indonesia. Jika sudah dibahas begini, pasti ada maksud dan tujuan pemakaiannya.

Ya, artikula memiliki fungsi sebagai batasan makna nomina atau kata benda. Biasanya kita dapat menemui artikula ini di depan sebuah kata benda sebagai pendamping ataupun penjelas. Tak hanya itu, kata sandang biasanya juga mengandung makna jumlah dari benda atau orang yang ingin diperjelas, seperti ‘si’ dan ‘para’.

Artikula dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni bersifat gelar atau sebutan, mengacu ke makna kelompok atau korelatif, dan menominalkan (Alwi, 2003). Sampai sini masih bingung? Okaay, kalau masih bingung kita bahas satu-satu, ya!

Yang pertama ada artikula yang bersifat gelar, maksudnya kata sandang ini bertalian erat dengan orang atau suatu hal yang dianggap bermartabat. Umumnya ada 4 jenis artikula bersifat gelar, yaitu ‘sang’, ‘sri’, ‘hang’, dan ‘deng’. Lalu, cara pemakaiannya bagaimana?

Nah , Alwi (2003) menjelaskan bahwa kata sandang ‘sang’ digunakan untuk manusia atau benda unik dengan maksud meninggikan martabat dan terkadang dipakai dalam gurauan atau sindiran. Kata sandang ‘sri’ utnuk manusia yang memiliki martabat tinggi dalam keagamaan atau kerajaan. Kemudian, kata sandang ‘hang’ untuk laki-laki, sedangkan ‘deng’ untuk wanita yang dihormati dan biasanya kedua kata sandang ini ditemukan dalam sastra lama. Sampai sini udah paham atau tambah bingung, nih? Semoga bisa dipahami, ya!

Lanjut ke jenis artikula yang kedua, yuk! Artikula ini mengacu pada makna kelompok atau makna kolektif, yakni ‘para’. Alwi (2003) memaparkan kalau artikula ini mengisyaratkan ketaktunggalan, maka nomina yang bermakna kelompok tidak dinyatakan secara berulang. Contohnya ‘guru-guru’ yang bermakna sekelompok guru dapat diganti memakai kata sandang menjadi ‘para guru’. Begitupun dengan kata lain seperti, ‘para murid’, ‘para tamu’, dan lain lain.

Intinya, kata sandang ini menegaskan makna kelompok yang memiliki kesamaan sifat. Namun, ada beberapa kata yang tidak cocok menggunakan kata sandang ‘para’ sehingga dapat diganti menggunakan kata ‘kaum’ dan ‘umat’ sehingga membentuk klausa, seperti umat manusia. Bisa dipahami, kan?

Terakhir, ada jenis artikula yang menominalkan. Huh? Maksudnya? Jadi, menurut Alwi (2003) kata sandang yang dimaksud adalah ‘si’. Kata sandang ini bisa digunakan untuk kata tunggal maupun generik, tergantung konteks kalimatnya. Singkatnya, artikula ‘si’ dapat di pakai di depan nama diri (si Aini), di depan kata untuk mengkhususkan orang yang melakukan sesuatu (si penyapu), di depan julukan (si kecil), dipakai dalam bentuk verba (bersikeras), dan dipakai pada berbagai nama tumbuhan, binatang, maupun kata sifat (si kancil, simalakama).

Selain kata sandang ‘si’, ada jenis artikula ‘yang’ digunakan dalam fungsi ganda sintaksis (Alwi, 2003). Kata sandang ini akan membentuk frasa nominal dari verba, adjektiva, atau kelas kata lain. Contohnya yakni, “Yang perempuan, silakan memasuki kelas terlebih dahulu!” dan “Ibu membeli pakaian yang murah.”.

Nah, itu tadi sedikit pembahasan mengenai artikula dalam kata tugas. Sekarang kalian udah sedikit paham tentang materi ini, kan? Semoga artikel ini dapat membantu. Sekian yang dapat Aini sampaikan, apabila ada kekurangan mohon dimaafkan, ya! Karna Aini juga masih belajar sama seperti kalian. Kritik dan saran yang diberikan akan diterima dengan senang hati. Sampai jumpa lagi! Salam hangat dan bersinar!