Hi! Kawan mijil semoga selalu dalam keadaan sehat yaa. Jadi kali ini aku akan membahas tentang Artikel Ilmiah Populer nih!
Apakah tiap orang harus bisa menulis? Jadi apa sih gunanya? Menulis sendiri yang berarti kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai tenaga profesional mulai dari jenjang jabatan yang paling rendah sekalipun. Nah jadi kali ini membahas
Apa sih Artikel Ilmiah itu ?
Artikel Ilmiah yang berarti karya tulis yang isinya dapat berupa laporan yang tersusun secara sistematis dan dapat berbentuk artikel ulasan maupun artikel penelitian dari laporan hasil penelitian yang ditulis kembali oleh para penulisnya untuk dipublikasikan dalam bentuk jurnal. Tujuan nya adalah mengkomunikasikan hasil penelitian dan kontribusi untuk refleksi, ulasan, diskusi lisan dan tertulis serta dapat dipahami oleh khalayak pembaca.
Lalu apa itu Artikel Ilmiah Populer?
Artikel ilmiah populer merupakan tulisan yang berisi pendapat subjektif penulis mengenai suatu masalah atau peristiwa berdasarkan kajian, analisis, penelitian dan memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Struktur teks artikel ilmiah populer yaitu :
- Judul
Menggambarkan yang akan dibahas - Tesis
Pengenalan isu, masalah ataupun pandangan penulis secara umum tentang topik yang akan dibahas. - Argumentasi
Penjelasan dari tesis yang berisi fakta-fakta untuk memperkuat argumen. - Penegasan Ulang
Perumusan kembali biasanya disebut dengan penutup atau simpulan.
Media publikasi teks artikel ilmiah populer ada beberapa macam. Apa aja sih ?
- Media cetak
Media yang diterbitkan dengan dicetak atau menggunakan kertas.
Contoh: surat kabar atau koran, majalah, dan pamflet. - Media Siar
media yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk persebarannya.
Contoh: televisi, radio - Media Online
media yang menggunakan teknologi Internet dan world wide web untuk persebarannya.
Contoh: blog, baik blog tulis maupun video blog dan berita online maupun sosial media.
Daftar Pustaka
Nurwardani, Paristiyanti dkk. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti