Apa saja syarat yang perlu dipenuhi agar sumber dari internet dapat dijadikan rujukan dalam membuat teks akademik?

Untuk menilai kelayakan informasi yang bersumber dari
halaman web, penyaringan awal dapat dilakukan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan berikut.
1) Siapakah pemilik situs atau penulis artikel dalam halaman
web yang di rujuk?
Jika pemilik situs atau penulis halaman web adalah ahli atau
memiliki gelar akademik sesuai dengan topik terkait, kemungkinan
informasi yang diberikan layak dijadikan rujukan. Informasi
mengenai penulis atau pemilik situs biasanya dapat ditemukan di
bagian “about us” atau “who we are”, atau “tentang kami”. Jika
informasi mengenai penulis atau pemilik situs tidak tersedia,
kelayakan informasinya patut diragukan.

2) Apakah data/informasi yang ditampilkan secara reguler
mengalami pembaruan (updating)?
Untuk informasi yang bersifat dinamis (misalnya data
statistik kependudukan) seharusnya digunakan data yang
paling baru. Artinya, dalam halaman web harus ada
informasi kapan (tanggal/bulan/tahun) data itu pertama kali
ditayangkan. Jika informasi tersebut tidak tersedia, penulis
perlu melacaknya dari sumber-sumber lain.

3) Apakah website tersebut dimiliki oleh korporasi atau lembaga dengan kepentingan tertentu?
Jika ya, ada kemungkinan informasi yang
ditayangkan bersifat bias kepentingan. Oleh karena
itu, penting bagi penulis untuk mengecek rujukan atas
informasi yang ditayangkan.

4) Apakah karakter URL atau alamat web yang
bersangkutan?
Karakter URL atau alamat web harus
mengindikasikan jenis lembaga pengelola web
tersebut. Situs yang dimiliki oleh lembaga-lembaga
pendidikan, pemerintahan, organisasi internasional,
dan media massa, secara umum layak dijadikan acuan.
Website yang dikelola oleh universitas atau lembagalembaga pendidikan umumnya menggunakan .edu atau .ac (misal : www.ugm.ac.id atau
www.stanford.edu). Sementara web site yang
digunakan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi
internasional umumnya menggunakan .go atau .gov
(government), misalnya www.ri.go.id atau .org
(organisation), misalnya www.un.org.

Di samping empat pertanyaan di atas, selanjutnya penulis
dapat menilai secara lebih jauh kelayakan artikel yang
ditayangkan dengan menggunakan indikator sebagaimana
pada sumber-sumber lain seperti buku dan jurnal.

Referensi: https://akademik.fisipol.ugm.ac.id/akademik/sites/default/files/Panduan-Penulisan-Akademik_0_0.pdf

Natanael Yogie Prima berpendapat bahwa kita diharuskan memeriksa beberapa hal ketika akan menggunakan sumber dari internet. Ada beberapa faktor yang membuat sumber dapat dikatakan terpercaya. Mulai dari akurasi, otoritas, objektivitas, kemutakhiran, dan jangkauan.

Sebagai tambahan beberapa situs yang sekiranya dapat dijadikan rujukan, antara lain:
e-resources.perpusnas.go.id, lipi.go.id, ijern.com, doaj.org, sciencedirect.com, Researchgate.net, dan Google Scholar.

Referensi:
Prima, N.Y. (23 Februari 2019). Apakah bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah?. UniversitasCiputra. Apakah bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah? - Universitas Ciputra (uc.ac.id)https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/

Ada 5 syarat yang perlu dipenuhi agar sumber dari internet dapat dijadikan rujukan dalam membuat teks akademik, yaitu: akurasi, otoritas, jangkauan, kemutakhiran, dan objektivitas.

  1. Akurasi (accuracy). Meliputi Informasi yang penuh dengan ejaan, tata bahasa. Jika terdapat sebuah kesalahan teknis lainnya maka hal itu akan dianggap tidak profesional dan tidak rapi, akibat dari kesalahan teknis yang terjadi sebuah sumber akan tidak dapat dipercaya bagi pembaca sumber tersebut.
  2. Otoritas (authority). Hal penting dalam menentukan kredibilitas sebuah situs web karena hal tersebut memperjelas dalam menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas situs tersebut, yang menulis informasi yang tercakup di sana, dan banyak lagi. Hal ini penting untuk melihat informasi latar belakang seorang penulis sehingga kita dapat memahami di mana potensi seseorang dalam menulis sebuah sumber, dan bagaimana seorang penulis dapat mengetahui informasi ini, dll.
  3. Jangkauan (Coverage). Karena jika sebuah situs tidak mencantumkan referensi atau tidak memberikan materi pendukung, seperti grafik atau statistik, maka situs tersebut mungkin tidak memiliki informasi yang terpercaya.
  4. Kemutakhiran (Currency). Kita harus melihat halaman web untuk menemukan sebuah hak cipta / tanggal revisi terakhir. Karena biasanya, informasi ini ada di bagian bawah halaman, dan harus diberi label dengan jelas. Jika tidak ada tanggal revisi terakhir atau tahun hak cipta yang diberikan, maka informasinya mungkin tidak terbaru lagi. Di dunia zaman sekarang di mana informasi berubah dengan cepat, sebaiknya kita menggunakan informasi yang terbaru.
  5. Objektivitas (Objectivity). Selalu penting bagi penulis sumber yang kredibel untuk mengemukakan argumennya dengan sesedikit mungkin prasangka, atau bias, terhadap pendapatnya sendiri atau pendapat lawan yang lain. Meskipun baik bagi seorang penulis untuk tidak setuju dengan sudut pandang tertentu, dia harus melakukannya dengan sopan.

Referensi:

https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/.

Dengan canggihnya teknologi sekarang menjadikan internet sebagai salah satu media yang tak luput dari kehidupan manusia terutama dalam hal pendidikan seperti penulisan teks ilmiah. Kita harus lah cermat dalam menggnakan internet untuk acuan sebuah tulisan/artikel. Menurut Natanael Yogie Prima ada lima acuan yang bisa digunakan untuk menjadi bahan rujukan penulisan teks akademik, yaitu
a. Akurasi (accuracy), meliputi informasi yang penuh dengan ejaan, tata bahasa
b. Otoritas (authority), Hal penting dalam menentukan kredibiltas sebuah situs web karena hal tersebut memperjelas dalam menetapkan siapa yang bertanggungjawab atas situs tersebut, yang menulis informasi yang tercakup disana, dan banyak lagi.
c. Jangkauan (Coverage), Jika sebuah situs tidak mencantumkan referensi atau tidak memberikan materi pendukung seperti grafik atau statistik maka situs tersebut mungkin tidak memiliki informasi yang terpercaya.
d. Kemutakhiran (Currency), Kita harus melihat halaman web untuk menemukan sebuah hak cipta / tanggal revisi terakhir.
e. Objektivitas (Objectivity), selalu penting bagi penulis sumber yang kredibel untuk mengemukakan argumennya dengan sedikit mungkin prasangka atau bias.
Dengan kita mengetahui beberapa acuan tersebut kita dapat mengetahui sumber internet manakah yang cocok dijadikan sumber dari internet untuk bahan rujukan penulisan artikel ilmiah.
Daftar pustaka :
Prima, N. Y. 23 Februari 2019. Apakah Bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah. uc.ac.id. Diakses 28 Oktober 2021
https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/

Menurut kutipan dari Universitas Ciputra dalam Apakah bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah? oleh Natanael Yogie Prima, ada 5 patokan yang harus kita periksa agar dapat menjadikan suatu sumber dari internet sebagai referensi yang dapat dipercaya. Antara lain:

  1. Akurasi
    yaitu mengenai Informasi yang penuh dengan ejaan dan tata bahasa.
  2. Otoritas
    merupakan hal penting dalam menentukan kredibilitas sebuah situs web karena hal tersebut memperjelas dalam menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas situs tersebut.
  3. Jangkauan
    memiliki referensi dan materi pendukung, seperti data, grafik, atau statistik.
  4. Kemutakhiran
    berkenaan dengan hak cipta, atau kapan terakhir kali web tersebut direvisi, hal ini untuk mengetahui apakah sumber tersebut masih relevan atau tidak.
  5. Objektivitas
    tulisan sumber harus berisikan hal-hal objektif dan sedikit unsur subjektif atau pendapat pribadi penulis.

Internet merupakan salah satu wadah yang memuat berbagai sumber informasi. Namun dalam penulisan teks akademik, semua sumber dari internet tidak serta merta dapat dijadikan sebagai rujukan. Salah satu hal yang menjadi syarat sumber rujukan dari internet dapat digunakan untuk penulisan teks akademik adalah kevalidan informasi yang terdapat pada sumber. Sumber informasi yang dipilih dari internet harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal ini berarti informasi yang dipaparkan merupakan informasi yang telah terverifikasi sehingga tidak lagi diragukan kebenarannya. Kita harus jeli dalam memilih sumber karena dalam penulisan teks akademik sumber informasi harus berupa fakta empiris atau teori yang telah teruji keabsahannya. Selain itu, sumber yang dipilih juga harus merupakan karya asli yang memenuhi tata standar pengutipan konvensional, sehingga sumber rujukan bukan merupakan hasil dari plagiarisme. Hal itu berarti suatu sumber informasi dalam internet bukan hanya sekadar memaparkan informasi yang jelas dan logis, tetapi juga harus mencantumkan nama penulis sumber informasi. Apabila semua kriteria sumber informasi telah terpenuhi, maka sumber informasi telah dapat dikatakan layak untuk dijadikan sebagai acuan dalam penulisan teks akademik. Dengan demikian, penulisan suatu teks akademik tidak mengandung unsur kerancuan informasi karena sumber informasi yang digunakan telah terbukti akurat, orisinal, dan logis. (Suryono dkk, 2016 : 73)
Suryono dkk. 2016. Cerdas Menulis Karya Ilmiah. Malang: Gunung Samudera.
Sumber : https://www.researchgate.net/profile/Suyono-Suyono/publication/321963901_Cerdas_Menulis_Karya_Ilmiah/links/5b9e513b92851ca9ed0e6eaa/Cerdas-Menulis-Karya-Ilmiah.pdf

Sumber dari internet sangat beragam. Akan tetapi tidak semua sumber dapat dijadikan rujukan teks akademik. Syarat internet agar dapat menjadi rujukan adalah informasi yang di sajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebelum menggunakan sumber rujukan dari internet sebaiknya kita selektif dalam memilih sumber. Kita harus memberikan penilaian penilaian tentang informasi yang disajikan di internet apakah itu cocok, dapat diandalkan, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kita juga harus memastikan terlebih dahulu kemungkinan sumber tersebut terus tersedia, agar apabila pembaca ingin menindaklanjuti sumber pustaka yang kita rujuk mereka dapat menemukannya. (Hikmah, Ade dkk, 2020 : 71)

Daftar pustaka :
Hikmat, Ade dkk. 2020. Penulisan Akademik. Bekasi: Paedea

Saat menulis teks akademik, rujukan dari Internet terkadang diperlukan. Namun, tingkat kepercayaan pada sumber Internet tidak 100% dapat diandalkan. Natanael Yogie (2019) mengatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika sumber internet digunakan sebagai rujukan dalam penulisan, yaitu akurasi (accuracy), otoritas (authority), objektivitas (objectivity), kemutakhiran (currency), dan jangkauan (coverage) sumber daya.

  1. Akurasi (accuracy) jika ada kesalahan teknis lain, itu akan dianggap tidak profesional dan tidak rapi. Akibat kesalahan teknis, suatu sumber tidak akan dipercaya oleh pembaca.
  2. Otoritas (authority), penting dalam menentukan kredibilitas situs web karena memperjelas dengan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas situs tersebut, yang menulis informasi yang tercakup di sana. Penting untuk melihat informasi latar belakang seorang penulis sehingga kita dapat memahami di mana letak potensi seseorang dalam menulis sumber, dan bagaimana seorang penulis dapat menemukan informasi ini.
  3. Jangkauan (Coverage) jika sebuah situs tidak menyertakan referensi atau tidak menyediakan materi pendukung, seperti grafik atau statistik, situs tersebut mungkin tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya.
  4. Kemutakhiran (currency), perlu dilihat situs web untuk menemukan hak cipta / tanggal revisi terakhir. Jika tanggal revisi terakhir atau tahun hak cipta tidak diberikan, informasi tersebut mungkin sudah tidak terkini. Di dunia sekarang ini, di mana informasi berubah dengan cepat, harus menggunakan informasi terbaru.
  5. Objektivitas (Objectivity), penting bahwa penulis sumber yang kredibel menyajikan argumen terhadap pendapatnya sendiri atau yang lainnya.

Referensi :
Prima, N. Y. (2019). Apakah bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah? - Universitas Ciputra. Universitas Ciputra. Diakses pada 28 Oktober 2021 dari https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/.

Dengan hadirnya teknologi internet, kita dengan mudah bisa memperoleh informasi tanpa adanya batasan ruang dan waktu, namun yang menjadi permasalaan adalah tidak semua informasi yang ada di internet tersebut bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk itu, kita harus bisa memilah dan memilih, mana website yang bisa dijadikan sebagai rujukan dan mana website yang tidak bisa dijadikan sebagai rujukan. Untuk bisa membedakan website mana yang bisa dijadikan sebagai rujukan yaitu dengan melihat domainnya. Ketika sebuah website berdomain (beralamat) resmi, maka dipastikan website tersebut bisa dijadikan sebagai rujukan.
Syarat yang perlu dipenuhi agar sunber dari internet dapat dijadikan rujukan dalam membuat teks akademik :

  1. Ada informasi keterangan penanggung jawab
    Informasi penanggung jawab pada website biasanya dibuktikan dengan adanya menu tentang kami, about, kontak kami, contast us. Dengan adanya informasi itu, maka jelaslah pemilik website tersebut, sehingga jika ada apa apa, yang bertanggung jawab adalah si pemilik website tersebut.
  2. Akurasi
    Meliputi Informasi yang penuh dengan ejaan, tata bahasa. Jika terdapat sebuah kesalahan teknis lainnya maka hal itu akan dianggap tidak profesional dan tidak rapi, akibat dari kesalahan teknis yang terjadi sebuah sumber akan tidak dapat dipercaya bagi pembaca sumber tersebut.
  3. Otoritas
    Hal penting dalam menentukan kredibilitas sebuah situs web karena hal tersebut memperjelas dalam menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas situs tersebut, yang menulis informasi yang tercakup di sana, dan banyak lagi. Hal ini penting untuk melihat informasi latar belakang seorang penulis sehingga kita dapat memahami di mana potensi seseorang dalam menulis sebuah sumber, dan bagaimana seorang penulis dapat mengetahui informasi ini, dll.
  4. Jangkauan
    Karena jika sebuah situs tidak mencantumkan referensi atau tidak memberikan materi pendukung, seperti grafik atau statistik, maka situs tersebut mungkin tidak memiliki informasi yang terpercaya.
  5. Kemutakhiran
    Kita harus melihat halaman web untuk menemukan sebuah hak cipta / tanggal revisi terakhir. Karena biasanya, informasi ini ada di bagian bawah halaman, dan harus diberi label dengan jelas. Jika tidak ada tanggal revisi terakhir atau tahun hak cipta yang diberikan, maka informasinya mungkin tidak terbaru lagi. Di dunia zaman sekarang di mana informasi berubah dengan cepat, sebaiknya kita menggunakan informasi yang terbaru.
  6. Objektivitas
    Selalu penting bagi penulis sumber yang kredibel untuk mengemukakan argumennya dengan sesedikit mungkin prasangka terhadap pendapatnya sendiri atau pendapat lawan yang lain. Meskipun baik bagi seorang penulis untuk tidak setuju dengan sudut pandang tertentu, dia harus melakukannya dengan sopan.

Referensi :
Eko.(2017). Kriteria Website yang Bisa dijadikan sebagai Sumber Rujukan. Diakses pada 28 oktober, dari http://www.fpptma.or.id/2017/12/kriteria-website-yang-bis-dijadikan.html?m=1
Prima, N.Y. (2019). Apakah bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah?. Diakses pada 28 Oktober, dari https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/

Dalam menentukan suatu sumber yang dapat dijadikan rujukan atau referensi dalam membuat teks akademik tentunya kita harus memperhatikan syarat-syarat tertentu agar suatu sumber itu terpercaya dan dapat diambil kutipannya sebagai bahan referensi dalam membuat teks akademik. Terlebih lagi sumber rujukan yang berasal dari internet karena tidak semua sumber tersebut dapat dijadikan rujukan dalam membuat teks akademik. Kita perlu memastikan dan membuktikan bahwa sumber tersebut memang layak sesuai kriteria untuk dijadikan sebagai sumber rujukan dalam membuat teks akademik.

Berdasarkan sumber blog dilansir dari blog yang berjudul “Apakah bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah?” -Universitas Ciputra yang ditulis oleh Natanael Yogie Prima. Menjelaskan bahwa ada 5 hal yang menjadi acuan suatu sumber internet dapat dijadikan rujukan dalam membuat teks akademik, yaitu: akurasi (accuracy), otoritas (authority), objektivitas (objectivity), kemutakhiran (currency), dan jangkauan (coverage).

Referensi atau rujukan harus dapat digunakan sebisa mungkin dalam Pengantar kita sebagai penulis, dan mereka memiliki sebuah kebijakan, yang juga diuraikan secara singkat dalam Pendahuluan, yang menyatakan bahwa setiap suntingan yang dibuat pada halaman kontroversial harus didiskusikan sebelum dibuat. kita harus membaca artikel semua sumber yang berdasarkan 5 hal acuan tadi dan selalu mengecek referensinya.
Daftar Pustaka:

Prima, N. Y. (2019, Februari 23). Apakah Bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah.uc.ac.id. Diakses pada 28 Oktober 2021

Di dalam menentukan rujukan dalam membuat teks akademik menggunakan situs website yang bersumber dari internet,mungkin ada sebagian orang yang menyetujui dan ada sebagian orang yang tidak menyarankan hal tersebut,dikarenakan dengan alasan ada beberapa website yang memiliki informasi yang tidak valid.
Oleh karena itu,ada beberapa ciri ciri yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi apabila ingin mengambil rujukan dari situs internet, yaitu :

  1. Ada informasi keterangan penanggung jawab
  2. informasi yang ada di dalamnya objektif.
  3. Tidak banyak iklannya

Dari pernyataan diatas dapat ditelusuri di
http://www.fpptma.or.id/2017/12/kriteria-website-yang-bis-dijadikan.html?m=1

Selain itu terdapat banyak faktor yang membuat sumber terpercaya. Kapan pun kita melihat sumber di internet, Terdapat 5 hal yang harus menjadi patokan, yaitu:

  1. Akurasi (accuracy).
    Meliputi Informasi yang penuh dengan ejaan, tata bahasa.
  2. Otoritas (authority).
    Hal ini penting untuk melihat informasi latar belakang seorang penulis sehingga kita dapat memahami di mana potensi seseorang dalam menulis sebuah sumber, dan bagaimana seorang penulis dapat mengetahui informasi ini, dll.
  3. Jangkauan (Coverage).
    Karena jika sebuah situs tidak mencantumkan referensi atau tidak memberikan materi pendukung, seperti grafik atau statistik, maka situs tersebut mungkin tidak memiliki informasi yang terpercaya.
  4. Kemutakhiran (Currency).
    Kita harus melihat halaman web untuk menemukan sebuah hak cipta / tanggal revisi terakhir. Karena biasanya, informasi ini ada di bagian bawah halaman, dan harus diberi label dengan jelas. Jika tidak ada tanggal revisi terakhir atau tahun hak cipta yang diberikan, maka informasinya mungkin tidak terbaru lagi.
  5. Objektivitas (Objectivity). Selalu penting bagi penulis sumber yang kredibel untuk mengemukakan argumennya dengan sesedikit mungkin prasangka, atau bias, terhadap pendapatnya sendiri atau pendapat lawan yang lain. Meskipun baik bagi seorang penulis untuk tidak setuju dengan sudut pandang tertentu, dia harus melakukannya dengan sopan.

Hal diatas dapat dipelajari lebih lanjut pada situs
https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/

https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/
Adapun beberapa syarat yaitu:
Sumber sangat perlu diperhatikan dari tingkat kredibilitas situs yang digunakan, cara mengecek kredibilitas kita dalat mengecek dengan menggunakan beberapa sumber terpercaya di sebuah situs.Serta memiliki informasi ejaan dan tata bahasa yang baik,serta memiliki tahun hak cipta,ini berfungsi untuk melihat bahwa informasi yang disampaikan merupakan data terbaru dan data lama dikarenakan pada zaman sekarang informasi dapat berubah kapan pun.

Dalam sebuah penulisan teks akademik, sumber rujukan merupakan sebuah hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik. Kini, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, makin mempermudah untuk mencari sumber rujukan yang ada di internet. Joo and Choi (2015), menyatakan bahwa penggunaan internet sebagai sumber informasi didukung oleh beberapa faktor yang meliputi kemudahan akses, kemanfaatan, aksesibilitas, kredibilitas, kelengkapan jangkauan, biaya, dan format. Faktor-faktor tersebut lah yang menyebabkan penggunaan internet sebagai sarana rujukan penulisan ilmiah, terlebih lagi mayoritas pengguna internet adalah kalangan remaja dan dewasa awal yang mempergunakan internet sebagai media belajar dan bekerja.
Menurut Afflerbach & Cho dalam Salmeron, Garcia, & Abarca, (2018), internet juga dapat meningkatkan kemampuan integrasi yang berbeda dari sumber informasi dan evaluasi informasi dengan mengevaluasi kredibilitas rekomendasi di halaman web. Oleh karena itu penggunaan karya tulis ilmiah yang dipublikasi secara digital dan tersedia di internet dapat ditinjau kredibilitasnya. Dan juga mesin pencari di internet tentu akan menampilkan referensi yang banyak dipakai orang pada layar teratas. Sehingga dari sini dapat dilihat kriteria pemilihan sumber rujukan yang berasal dari internet dalam penulisan teks akademik, yakni keakuratan (kepercayaan), aksesibilitas, kemudahan dalam menggunakan, biaya (gratis), kredibilitas, serta kebaruan informasi yang tersedia.

Referensi :
Setiawan, Ezra Putranda, & Ismurjanti. (2018). Penggunaan Internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 6(2), hlm 169-182.
Walidaini, Birrul, & Arifin, Ali Murtadha Muhammad. (2018). Pemanfaatan Internet Untuk Belajar Pada Mahasiswa. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling, 3 (1). Universitas Negeri Padang.

Supaya sumber dari internet dapat dijadikan rujukan dalam membuat teks akademik, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut :

  1. Akurasi, yang meliputi informasi terkait ejaan dan tata bahasa.
  2. Otoritas, artinya menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas situs tersebut.
  3. Jangkauan, yaitu referensi atau materi pendukung pada sebuah situs.
  4. Kemutakhiran, ialah memperhatikan halaman web untuk menemukan sebuah hak cipta / tanggal revisi terakhir untuk memastikan bahwa konten yang bersangkutan merupakan yang terbaru.
  5. Objektivitas, yaitu penulis sumber mengemukakan argumennya dengan sesedikit mungkin prasangka, atau bias, terhadap pendapatnya sendiri atau pendapat lawan yang lain.

Referensi :
Prima, N. Y. 23 Februari 2019. Apakah Bisa Menggunakan Internet Sebagai Bahan Rujukan Artikel Ilmiah. uc.ac.id. Diakses pada 28 Oktober 2021 dari https://www.uc.ac.id/library/apakah-bisa-menggunakan-internet-sebagai-bahan-rujukan-artikel-ilmiah/