Apa Saja Sih Perbedaan Antara Makna Sinonimi?

Kosakata yang ada dalam suatu bahasa dapat terdiri oleh sejumlah sistem leksikal yang maknanya dapat ditetapkan sebagai tata hubungan yang dikenal dengan tata hubungan makna. Nah, tata hubungan makna tersebut adalah sinonimi. Sebelum kita mengetahui lebih lanjut apa saja sih perbedaan antara makna sinonimi alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu pengertian mengenai sinonimi.

Arti Sinonimi

Sinonimi berasal dari bahasa Yunani Kuno, onoma (nama) dan syn (dengan). Maka dari itu sinonimi merupakan nama lain untuk benda yang sama atau biasa kita kenal dengan persamaan kata. Sedangkan menurut Djajasudarma (2012:55) sinonimi dipergunakan untuk menyatakan kesamaan arti.

Pendapat dari ahli tersebut diperkuat oleh gagasan dari Kridalaksana yang mengungkapkan pengertian sinonimi adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip; kesamaan tersebut berlaku bagi kata, kelompok kata, atau kalimat. Selain itu apabila ada dua buah kata yang bersinonimi maka kata tersebut tidak seratus persen sama. Hal ini disebabkan kesamaannya tidak bersifat mutlak, sebab terdapat prinsip umum semantik yaitu apabila bentuk berbeda maka makna pun juga akan berbeda.

Setelah dipaparkan sedikit mengenai pengertian sinonimi dapat kita lihat bahwa selain mengandung maksud yang sama namun sinonimi juga memiliki makna yang berbeda. Terkait dengan hal tersebut maka perbedaannya dapat dilihat dari beberapa aspek. Menurut Webster dalam Parera (2004:68-69) perbedaan antara makna sinonimi dibedakan sebagai berikut.

Perbedaan makna sinonimi diakibatkan oleh perbedaan implikasi.

Perbedaan antara makna sinonimi dapat diakibatkan oleh perbedaan implikasi. Perbedaan ini dapat dilihat dari kata bodoh dengan kata kurang pandai yang ditujukan kepada ‘sifat yang dimiliki oleh seseorang’. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, maka kedua kata tersebut memiliki perbedaan yaitu kata kurang pandai menunjukkan implikasi yang positif, sedangkan bodoh memiliki implikasi yang menuju ke arah yang negatif.

Perbedaan makna sinonimi diakibatkan oleh perbedaan aplikasi.

Perbedaan yang kedua merupakan perbedaan makna sinonimi yang diakibatkan dari perbedaan aplikasi. Contohnya, kata nikmat, enak, dan lezat. Kata nikmat merujuk pada makanan, minuman, kehidupan, atau segalanya yang dapat memberikan kesenangan. Sedangkan kata enak dan lezat hanya merujuk pada makanan dan minuman saja.

Perbedaan antara makna sinonimi didasarkan pada kelebihluasan cakupan makna yang satu dari yang lain.

Perbedaan makna yang ketiga ini dapat dilihat pada kata mengerti dan memahami. Perbedaan ini dapat dilihat bahwa seseorang dapat mengerti perkataan orang yang menjadi lawan bicara. Namun hal tersebut belum tentu bermakna dia dapat memahami perkataan orang tersebut.

Perbedaan antara makna sinonimi didasarkan pada asosiasi yang bersifat konotasi.

Perbedaan yang selanjutnya merupakan perbedaan antara makna sinonimi yang didasarkan pada asosiasi yang bersifat konotasi. Ciri dari perbedaan tersebut dapat dilihat dari letak ciri konotasi itu positif atau negatif. Contohnya kata rekam, merekam, rekaman, dan sadap, menyadap, sadapan terletak pada konotasi positif dan negatif. Hal ini dikarenakan kata rekam, merekam, rekaman jauh lebih bersifat positif dan lebih netral daripada kata sadap, menyadap, sadapan yang cenderung bersifat negatif.

Perbedaan antara sinonimi berdasarkan sudut pandang.

Perbedaan yang terakhir adalah perbedaan antara sinonimi sudut dan segi didasarkan pada sudut pandang. Bentuk antara segi dan sudut sama akan tetapi bentuk sudut dilihat dari dalam sedangkan bentuk segi dilihat dari luar. Contohnya seperti penyebutan segitiga didasarkan pada pandangan dari luar dan sudut dipandang dari dalam seperti sebuh segitiga mempunyai tiga sudut.

Dari seluruh penjelasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat dipahami lebih lanjut bahwa kata bersinonimi memiliki perbedaan antara makna yang telah terbagi menjadi lima perbedaan.

Selain itu pemaparan dari Chaer (2002:34) yang menyatakan bahwa kata bersinonimi dapat diidentifikasi dengan cara melihat ciri-ciri kata bersinonimi yaitu:

  1. kedua kata memiliki makna yang sama atau hampir sama
  2. kedua kata harus dapat saling ditukarkan dalam konteks kalimat yang sama juga mendukung pemaparan materi yang telah dijelaskan.

Perlu diketahui juga bahwa sinonimi menunjukkkan kata-kata yang maknanya relatif dekat atau memiliki batas mirip.

REFERENSI:

Haryati, D. S. (2020). Bentuk Sinonimi dalam Bahasa Jawa (Kajian Semantik). Jurnal Bahasa dan Sastra, 5(4), 23-32.

Setiawaty, R., Sabardila, A., Markhamah, M., & Santoso, T. (2021). Bentuk-Bentuk Sinonimi dan Antonimi dalam Wacana Autobiografi Narapidana: Kajian Aspek Leksikal. Estetika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 79-101.

Sholichah, E. (2014). Analisis Kohesi Leksikal Sinonimi Pada Teks Terjemahan Al-Quran Surah An-Nahl (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).