Apa itu Penamaan dan Pengistilahan dalam Semantik? Apakah keduanya memiliki persamaan dan perbedaan?

png_20220713_125410_0000

Halo sobat mijil… tahukan kalian mengenai penamaan dan pengistilahan dalam kajian semantik? Sebenarnya apa itu penamaan dan pengistilahan dalam kajian semantik, lalu apakah keduanya memiliki persamaan dan perbedaan? Simak penjelasan dibawah yuk…

Di dalam semantik terdapat kajian penamaan dan pengistilahan. Menurut Poerwadarminta (2007:793) penamaan diartikan sebagai bentuk kata untuk menyatakan sebuab panggilan atau sebutan kepada orang, tempat, barang, dan lain sebagainya. Selanjutnya, Dalam buku Djajasudarma (2009) menyebutkan Istilah adalah nama tertentu yang bersifat khusus yang berisi kata atau gabungan kata yang cermat, mengungkapkan makna, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. Istilah memiliki makna yang tepat, serta digunakan untuk satu bidang tertentu.

Nah, sobat mijil udah tahu kan apa itu penamaan dan pengistilahan. Selanjutnya kita bahas, apakah keduanya memiliki persamaan? Tentu punya, jadi, penamaan pengistilahan merupakan penamaan yang dilakukan berdasarkan ketetapan dan kecermatan makna khusus dalam bidang tertentu. Misalnya, pada kata lengan dan kata tangan dalam bidang

kedokteran digunakan untuk istilah yang berbeda. Pada kata lengan ini menunjukkan anggota tubuh dari bahu sampai pergelangan, dan tangan adalah dari pergelangan sampai ke jari-jari. Istilah tersebut sama yang digunakan dalam nama sehari-hari manusia.

Yang kita bahas terakhir adalah perbedaannya. Jadi, ada beberapa poin perbedaan dari penamaan dan pengistilahan nih sobat mijil, antara lain :

  1. Nama bersifat lebih umum sedangkan istilah bersifat khusus dalam bidang tertentu. Contohnya seperti terdapat istilah-istilah khusus yang digunakan dalam bidang kedokteran, ekonomi, biologi dan lain sebagainya.
  2. Nama dapat bermakna ganda sedangkan istilah tidak. Contoh kata tubuh dapat diartikan keseluruhan jasad manusia atau binatang, bagian badan yang terutama, atau diri sendiri. Sedangkan istilah misalnya dalam ilmu bahasa fonem, morfem hanya hanya memiliki satu makna saja.
  3. Makna nama bergantung pada konteks sedangkan makna istilah bebas konteks. Misalnya kata “ bunga ” dalam kalimat-kalimat berikut;
    • Di kebun banyak bunga.
    • Gadis itu bunga desa.
    • Ia meminjam uang dengan bunga 5%.
  4. Istilah bersifat internasional dan mempunyai konsep yang universal dalam ilmu yang bersangkutan. Contohnya hidrogen, oksigen, tifus, influenza.

Setelah kita mempelajari materi diatas, dapat kita simpulkan penamaan dan pengistilahan merupakan kajian dalam semantik yang menjorok ke arah penamaan suatu benda, dengan persamaan keduanya sama-sama digunakan dalam kehidupan, namun mudahnya perbedaannya terdapat dalam konteksnya, jika nama lebih umum, maka istilah lebih khusus.

Referensi :
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soeparno. 2002. Dasar-dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

Khotimah, K., & Febriani, I. (2019). Kajian Semantik Nama Diri Mahasiswa Madura di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), 51-55.