Apa Itu Linguistik Bandingan Historis ?
Ada yang pernah mendengar istilah linguistik bandingan historis ? Apa itu istilah linguistik bandingan historis ? Mungkin istilah tersebut masih terdengar asing oleh masyarakat awam. Supaya lebih tahu tentang istilah tersebut, kami akan membahas mulai dari pengertian, sejarak, ciri-ciri, dan klasifikasi linguistik bandingan historis. Berikut penjelasannya :
1. Pengertian
Linguistik Bandingan Historis (Linguistik Historis Komparatif) adalah suatu cabang dari ilmu bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam waktu serta perubahan-perubahan unsur bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut. Linguistik Bandingan Historis mempelajari tentang data-data dari suatu bahasa atau lebih, sekurang-kurangnya dalam dua periode. Dari data-data tersebut akan dibandingkan secara cermat untuk memperoleh kaidah-kaidah perubahan yang terjadi dalam bahasa itu. Unsur-unsur bahasa itu dapat dibandingkan berdasarkan kenyataan dalam periode yang sama. Linguistik Bandingan Historis pertama-tama merupakan sebuah cabang ilmu bahasa yang membandingkan bahasa-bahasa tetapi tidak memiliki data-data tertulis, atau dapat pula dikatakan bahwa Linguistik Bandingan Historis adalah suatu cabang ilmu bahasa yang lebih menekankan teknik dalam pra-sejarah bahasa. Maka, studi perbandingan bahasa adalah suatu karya yang bersifat universal, karena ia berusaha untuk menemukan kenyataan-kenyataan bagaimana bangsa-bangsa di dunia pada jaman dahulu kala memandang dunia sekitarnya yang disimpan dalam bahasanya masing-masing.
Dengan memperhatikan luas lingkup Linguistik Bandingan Historis, terdapat tujuan dan kepentingan Linguistik Bandingan Historis, antara lain yaitu :
a. Mempersoalkan bahasa-bahasa yang serumpun dengan mengadakan perbandingan mengenai unsur-unsur yang menunjukkan kekerabatannya.
b. Mengadakan rekontrusi bahasa-bahasa yang ada dewasa ini kepada bahasa-bahasa purba (bahasa-bahasa proto) atau bahasa-bahasa yang menurunkan bahasa kontemporer.
c. Mengadakan pengelompokan (sub-grouping) bahasa-bahasa yang termasuk dalam suatu rumpun bahasa.
d. Akhirnya Linguistik Historis Komparatif juga berusaha untuk menemukan pusat-pusat penyebaran bahasa-bahasa proto (pusat penyebaran = Homeland = Centre of Gravity = Negri Asal) dari bahasa-bahasa kerabat, serta menentukan gerak migrasi yang pernah terjadi.
2. Sejarah Linguistik Bidang Historis
Kita akan memahami bagaimana usaha para peneliti dalam menempatkan kedudukan bahasa-bahasa Nuusantara dalam Kaleidoskop bahasa-bahasa di dunia. Sejarah perkembangan ilmu bahasa dalam abad XIX dan pada awal abad XX dapat dibagi dalam beberapa periode sebagi dikemukakan dibawah ini.
a. Periode I (1800-1860)
Friedrich von Schlegel berhasil berhasil menunjukkan hubungan antara bahasa Sansekerta, Yunani, Latin, Persia, dan German pada wahun (1808). Lalu pada tahun (1818) Rasmus Kristian Rask memperlihatkan bahwa kata-kata dalam bahasa German Mengandung unsur-unsur bunyi yang teratur hubungannya dengan kata-kata bahasa Indo-Eropa
b. Periode II (1861-1880)
August Schleicher (1823-1868) dengan bukunya yang terkenal Compedium der vergleichenden Grammatik, dalam bukunya ia mengemukakan pengertian baru seperti Ursprache (proto language) yaitu bahasa tua yang menurunkan sejumlah bahasa-bahasa kerabat.
c. Periode III (1880-akhirabad XIX)
Periode ini memunculkan kelompok ahli tata bahasa yang bernama Junggrammatiker (Neo-Grammatici). Kelompok ini tertarik akan hukum-hukum bunyi yang telah dirumuskan oleh Jakob Grimm. Selain itu, muncul buku Grundriss der vergleichenden Grammatik der indogermanischen Sprachen yang ditulis oleh Karel Brugmann. Bagian pertama dan kedua yang membicarakan fonologi, morfologi, dan pembentukan kata disusun oleh Brugmann, sedangkan tiga bagian yang lain ditulis oleh Delbruck mengenai sintaksis. Terdapat tokoh lain yang perlu disebut namanya adalah Hermann Paul dengan bukunya Prinzipen der Spachgeschichte (1880); H. Steinthal yang mencoba membagi bahasa dengan landasan psikologi.
d. Periode IV (awal abad XX)
Pada awal abad XX lahir bermacam-macam aliran baru dalam Ilmu Bahasa. Fonetik mulai berkembang sebagai suatu studi ilmiah. Selain itu, muncul cabang baru dalam Ilmu Bahasa yaitu Psikolinguistik dan Sosiolinguistik.Pada periode ini, Ferdinand de Saussure (1857-1913) mengembangkan studi bunyi bahasa dan bentuk bahasa dengan tulisannya yang terkenal Mmemore sur le Systeme primitive des Voyelle dans le Leanguages Indo-Europeennes (1879).
3. Ciri-ciri Klasifikasi Genetis
a. Non-arbitrer : hanya ada satu dasar saja yang digunakan untuk mengadakan klasifikasi ini yaitu berdasarkan garis keturunan. Bahasa dinggap diturunkan dari bahasa yang lebih tu dan bahasa yang lebih tua diturunkan lagi dari bahasa yang lebih tua sebelumnya. Garis keturunan dianggap diwariskan dari proto sebelumnya.
b. Ekshaustif (tuntas) : dengan mempergunakan garis keturunan, semua bahasa otaan terdi dunia dapat dikelompokkan dalam rumpun-rumpun, sub-rumpun, dan kelompok tertentu. Dengan ini tiap bahasa sudah jelas kedudukannya.
c. Unik : tiap bahasa hanya memiliki keanggotaan tertentu dan tidak mungkin bahasa menjadi anggota dari rumpun bahasa yang berlainan.
Walau klasifikasi genetis didasarkan pada garis keturunan tetapi ia juga menggunakan krtireia tipologi yaitu: bunyi-arti, kriteriia yang didasarkan pada bidang leksikal.
4. Klasifikasi genetis
Klasifikasi genetis atau biasa disebut klasifikasi genealogis merupakan proses pengelompokan bahasa-bahasa sebagai hasil dari linguistik bandingan historis. Klasifikasi ini merupakan hasil yang dicapai dari tujuan yang ketiga, yaitu mengadakan pengelompokan (sub-grouping) bahasa-bahasa yang termasuk dalam suatu rumpun bahasa.
Klasifikasi ini dikembangkan dari kenyataan – kenyataan yang dijumpai para ahli pada bahasa tertentu di dunia. Banyak negara yang memperlihatkan kesamaan yang besar, kesamaan itu berupa kata dasar, kata bilangan, kata yang menyatakan anggota tubuh, kata ganti, binatang piaraan dan kata yang menyatakan kegiatan sehari-hari dan kesamaan dalam sistem ketatabahasaan.
Mempelajari atau mengenal struktur bahasa indo-eropa merupakan hal yang penting untuk memahami metode-metode Linguistik Bandingan Historis, terutama mengenai hubungan kekerabatan anar bahasa yang terkenal di dunia. Metode ini kemudian diterapkan pada bahasa lainnya. Dalam usaha menentukan keluarga bahasa, yang pernah dikenal dalam bahasa merupakan faktor penting dan fakta kapan bentuk tua itu muncul. Karena itu bagi suatu telaah (studi) historis, diusahakan pula untuk menetapkan penanggalan atau usia dari unsur bahas ayang dipersoalkan dan mengetahui unsur bahasanya.
Kriteria morfologis digunakan sebagai faktor penguat. bila dibanding klasifikasi tipologis, klasifikasi genelogis memperoleh kesepakatan yang merata, kecuali dalam hal-hal kecil. kelompok atau rumpun bahasa yang disimpulkan adalah:
a. Rumpun Indo Eropa : terdiri dari cabagang German, Indo-Iran, Armenis, Baltik, Slavia, Roman, Keltik, dan Gaulis.
b. Rumpun Semito-Hamit : terdiri dari sub-rumpun Hamit-Koptis, Berber, Kushit, dan Chad.Sup rumpun semit : Arab, Etiopik dan Ibrani.
c. Rumppun Chari-Nil : bahasa-bahasa bantu (Luganda, Swahili, Kaffir, Subiya, Zulu, Tebele) dan bahasa Khoisan (Bushman dan Hottentit).
d. Rumpun Dtavida : Bahasa Telugu, Tamil, Kanari, Malayan, dan Brahui di Baluchistan.
e. Rumpun Austronesia : diswbut juga Melayu-Polinesia terdiri dari bahasa Indonesia, Melanesia, Polinesia.
f. Rumpun Austro-Asiatik : Mon-Khmer, Palaung, Munda, Annam.
g. Rumpun Finno-Ugris : Hungar (Magyar), Lap, Samoyid.
h. Rumpun Altai : Turki, Mongol, Manchu-Tungu, ada hipotesa yang menyatakan rumpun Finno-Ugris mempunyai pertalian dengan Altai yang disebut Ural-Altai, memasukkan Jepang dan Korea.
i. Rumpun Paleo-Asiatis (Hiperboreis) : bahasa Siberia.
j. Rumpun Sino-Tibet : Cina, Tai, Tibeto-Burma, Yenisei-Ostyak.
k. Rumpun Kaukasus : Kaukus utara dan selatan (Georgia)
l. Bahasa-bahasa Indian :Eskimo-Aleut, Na-Dene, Algonkin, Wakashan, Hokan, Sioux, Penutian, Aztek Tanoan, Maya.
m. Bahasa LAIN: bahasa Irian, Australia, dan Kadai
Bagaimana setelah membaca, pasti sudah tahu kan apa itu linguistik bandingan historis ? Baik, sampai sini dulu ya pembahasan tentang linguistik bandingan historis. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya !
Disarikan dari buku Linguistik Bandingan Historis karya Gorys Keraf halaman 18 s.d. 31.
Daftar Pustaka
Keraf, Gorys. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia