Apa itu Frasa ? Bagaimana Bentuk Salah Satu Konstruksi Sekaligus Objek Sintaksis?

Oleh: Alvia Kusuma Devi

Apa itu Frasa ? Bagaimana Bentuk Salah Satu Konstruksi Sekaligus Objek Sintaksis ?

Ramlan (2001:139) menjelaskan frasa sebagai satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan.

Terdapat beberapa jenis frasa. Pertama, Frasa Eksosentrik, yaitu frasa yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Kedua, Frasa Endosentrik yaitu frasa yang salah satu unsur atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.Ketiga ada Frasa Koordinatif, yaitu frasa yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif. Dan yang terakhir ada Frasa Apositif, yaitu frasa koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya, oleh karena itu urutan komponennya dapat dipertukarkan.

Sintaksis sendiri merupakan cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Oleh karena itu, objek kajian sintaksis ialah wacana, kalimat, klausa dan frase dengan segala permasalahannya, baik mengenai hubungan bentuk maupun hubungan makna unsur-unsurnya. Walaupun setiap wacaba, kalimat, kalusa dan frase itu terdiri atas kata-kata yang merupakan unsurnya, kata buka merupakan objek kajian sintakais. Kata merupakan objek kajian morfologi. Di dalam sintaksis, kata diperlakukan sebagai satuan terkecil pembentuk konstuksi frase, klausa dan kalimat.

Konstruksi sintaksis merupakan satuan bahasa bermakna yang termasuk ke dalam bidang sintaksis yang minimal terdiri atas dua unsur. Satuan bahasa yang bermakna yang termasuk ke dalam bidang sintaksis meliputi wacana, kalimat, klausa, dan frasa. Ke empath al tersebut masuk kedalam konstruksi sintaksis.

Sebagai konstuksi sintaksis, wacana yang berupa paragraph pada umumnya memiliki unsur yang berupa kalimat-kalimat yang mendukung sebuah gagasan yang lengkap; wacana yang berupa teks lengkap atau utuh pada umumnya memiliki unsur yang berupa paragraph- paragraph yang mendukung sebuah gagasan yang lengkap. Di samping itu, wacana juga memiliki unsur yang berupa alat kalimat, yaitu urutan, bentuk kata, intonasi, dan kata tugas. Sebagai konstuksi sintaksis, kalimat memiliki dua unsur, yaitu Unsur segmental yang berupa kata, frase, dan klausa serta, Unsur suprasegmental yang berupa jeda atau kesenyapan dan intonasi. Dan sebagai konstruksi sintaksis, klausa memiliki unsur yang disebut fungsi, kategori, dan juga peran. Dan terakhir Sebagai konstruksi sintaksis, frase memiliki unsur yang berupa kata-kata. Oleh karena itu, aspek bentuk dan aspek makna kata-kata yang menjadi unsur frase sekaligus juga merupakan unsur konstruksi frase sebagai sintaksis.

Referensi
Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.