Oleh : Dita Erin Monika
Sebelum membahas tentang frasa apositif, tahukah kamu arti dari “frasa” itu sendiri? Frasa merupakan satuan konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih (gabungan kata) yang membentuk satu kesatuan. Frasa memiliki dua jenis, yakni frasa eksosentrik dan frasa endosentrik. Frasa endosentrik pun memiliki dua jenis, yakni berinduk satu dan berinduk banyak. Di dalam frasa endosentrik berinduk inilah terdapat frasa apositif.
Sebelum pembahasan berlanjut, pernahkan kamu mendengar “frasa apositif”? Mungkin dari kita pernah mendengar kata ‘frasa’ tanpa tau pengertian dari frasa apositif. Nah, mari kita bahas! Frasa endosentris apositif atau frasa apositif masuk dalam golongan yang sama dengan frasa koordinatif. Frasa apositif merupakan frasa yang unsur-unsur langsungnya mempunyai makna yang sama. Unsur langsung yang pertama sebagai unsur pusat, sedangkan unsur lainnya sebagai apositif yang berfungsi sebagai penjelas.
Frasa apositif merupakan frasa yang mirip dengan frasa koordinatif dalam konteks bahwa setiap unsurnya dapat saling menggantikan. Jika frasa koordinatif dapat memakai kata konjungsi dan atau atau, berbeda dengan apositif, unsur-unsurnya dihubungkan dengan konjungsi yang, hanya dirangkai dengan kata koma, dipisahkan dengan tanda pisah yang diikuti ungkapan perbaikan.
Sebagai contoh pada kalimat berikut ini :
“Sherly sedang membuatkan mie instan Rakha, kakaknya.”
Rakha, kakaknya merupakan frasa apositif karena kedua unsur tersebut memberikan informasi yang sama.
Frasa apositif memiliki kekhasan, yakni semua anggota frasa baik inti maupun penjelas dapat saling menggantikan. Baik inti maupun penjelas dapat dipertukarkan tempatnya. Penggunaan frasa aposisi terdapat pada kalimat berikut ini :
Dery, anak Pak Rizky itu sedang belajar
Syifa, Kepala SMA Bina Bangsa yang baik dan ramah.
Si Surti, pelayan toko itu lalai dalam pekerjaannya.
Kita, anak kecil tidak perlu ikut campur dalam masalah ini.
UNS, Kampus Pancasila yang tingkat toleransinya tinggi.
Kita, Bangsa Indonesia yang terkenal sopan santunnya.
Kalimat-kalimat di atas merupakan beberapa contoh penggunaan frasa apositif dalam kehidupan sehari-hari. Mudah bukan mempelajari materi ini? Dengan mempelajari materi ini, kita dapat mengetahui jenis-jenis frasa yang menjadikan bertambahnya pengetahuan yang dimiliki.
REFERENSI :
FAUSIAH, N. PENGGUNAAN FRASA ENDOSENTRIK APOSITIF PADA KARANGAN WACANA BERITA KELAS VIII. B DI SMP NEGERI 3 BAJENG.
Surastina, S. (2012). FRASA DALAM BAHASA INDONESIA. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan , 2 , 18-35.
Nisrina, R. A. (2011). Struktur Frasa Pengisi Fungsi Predikat pada Kumpulan Romansa Jawa “Tembange Wong Kangen” (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang)
Ramadhani, C. (2018). Penggunaan Frasa Endosentrik Apositif Pada Wacana Berita Di Rubrik Go Cakrawala. Skripsi. Makasar: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah .