Apa dan bagaimana sub-cabang linguistik yang terpayungi dalam linguistik mikro?

Menurut Verhaar (1996) linguistik mikro dibagi menjadi beberapa cabang yaitu:

  1. Fonologi
    Secara etimologi istilah fonlogi ini dibentuk dari kata fon yang bermakna bunyi dan logi yang bearti ilmu.dalam kamus besar bahasa Indonesia menyatakan fonologi adalah bidang alam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.
  2. Morfologi
    Secara etimologi, kata morfologi berasal dari bahasa yunani, yaitumorphe yang bearti bentuk atau logos yang bearti ilmu.
  3. Sintaksis
    Sintaksis berasal dari bahasa yunani, yaitu sun yang bearti ‘dengan dan kata tattein yang bearti ‘menempati ‘dalam kamus besar bahasa Indonesia sintaksis didefinisikan sebagai pengaturan hubungan kata dengan kata lain atau dengan kata lain.cabang linguistik tentang susunan kalimat danbagiannya atau ilmu.
  4. Leksikal
    Leksikal adalah keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada di dalamnya leksikal adalah suatu ejaan kata yang merupakan susunan berbahasa yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari

Referensi
Verharr, J. W.M. (1996). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Linguistik umum adalah ilmu yang mempelajari bahasa secara umum. Menurut Restiana (2019) bidang kajian linguistik dibedakan atas linguistik mikro yang mempelajari struktur internal bahasa/hubungan bahasa dengan struktur bahasa itu sendiri dan lingustik makro yang mempelajari struktur eksternal/hubungan bahasa itu dengan faktor-faktor luar bahasa. Linguistik mikro memiliki fokus kajian pada struktur internal bahasa.

Kemudian Loindong (2019) mengemukakan bahwa dalam linguistik mikro terdiri dari sejumlah sub-disiplin, seperti fonologi yang menyelidiki tentang bunyi bahasa, morfologi yang menyelidiki tentang morfem atau kata dan proses-proses pembentukannya, sintaksis yang menyelidiki tentang satuan-satuan kata yang terhimpun dalam kalimat, semantik yang menyelidiki makna bahasa, dan leksikologi yang menyelidiki leksikon atau kosakata.

Sedangkan Pateda berpendapat bahwa (1990) linguistik mikro memiliki bidang dan subbab disiplin sebagai berikut:

  1. Teori-teori linguistik yang terbagi menjadi empat, yaitu teori tradisional, teori struktural, teori transformasi, dan teori tagmemik.
  2. Linguistik historis/historis-komparatif
  3. Linguistik komparatif dan konstraktif
  4. Linguistik deskriptif, yang terdiri dari fonetik, fonemik, morfologi, sintaksis, semantik, sintaksis, dan leksikologi.

Referensi:
Loindong, P. C. (2019). PENGGUNAAN AKRONIM BAHASA MELAYU MANADO DI SMP NEGERI 8 MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA. Kajian Linguistik, 5(1).
Pateda, M. (1990). Linguistik (sebuah pengantar). Angkasa.
Restiana, D. (2019). PILIHAN KODE TUTUR DALAM INTERAKSI SOSIAL DI PONDOK PESANTREN MODERN DARUNNAJAT KECAMATAN BUMIAYU (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) (Doctoral dissertation, Universitas Peradaban).

Mikrolinguistik atau linguistik struktual adalah ilmu yang berkaitan dengan kajian bahasaan yaitu dengan lingkup kajian keilmuan bahasa yang murni, linguistik mikro itu bisa kita lihat dari bentuk dan fungsi diadik. Namun terdapat pendapat Kridalaksan (1984) mengenai Mikro Linguistik yaitu: Mikrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam arti sempit, yaitu bahasa dalam kedudukannya sebagai fenomena alam yang berdiri sendiri. Mikrolinguistik mengarahkan kajiannya pada struktural internal suatu bahasa tertentu
atau pada umumnya. Dengan demikian mikrolinguistik mempelajari bahasa secara langsung yakni pada aspek sifat-sifat, struktur, dan cara kerja bahasa tersebut.

cabang dari mikro linguistik yaitu:

  • Fonologi
    pengertian harfiah fonologi
    adalah “ilmu bunyi, Fonologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji bunyi. Objek kajian fonologi yang pertama adalah bunyi bahasa (fon)
    yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik)
  • Morfologi
    morfologi berarti
    cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna).
  • Sintaksis
    sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat. bahwa sintaksis adalah bagian dari tatabahasa yang mengkaji struktur frasa dan kalimat
  • Semantik
    Semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan
    makna ungkapan dan dengan struktur makna suatu wicara. Definisi lain semantik adalah ilmu yang berkaitan dengan makna atau arti kata. Makna adalah maksud pembicaraan, pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman persepsi, serta perilaku
    manusia atau kelompok

Refrensi
Muhassin, M. (2014). Telaah linguistik interdisipliner dalam makrolinguistik. English Education: Jurnal Tadris Bahasa Inggris, 6(1), 1–22

Gani, S. (2019). Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa (Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Dan Semantik). A Jamiy: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 7 (1), 1-20.

Mikrolinguistik mengarahkan kajiannya pada struktural internal bahasa tertentu atau internal bahasa pada umumnya. Yang dipelajari dalam mikrolinguistik yaitu:

  1. Fonologi (cabang linguistik yang mempelajari bahasa tentang bunyi bahasa)
  2. Morfologi (cabang linguistik yang mempelajari tentang struktur kata)
  3. Sintaksis (cabang linguistik yang mempelajari tentang formasi kata)
  4. Semantik (cabang linguistik yang mempelajari tentang makna).

Sedangkan, kajian dari makrolinguistik termasuk Sosiolinguistik (cabang linguistik yang mempelajari tentang hubungan antara masyarakat dan bahasa), Psikolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari tentang aspek mental antara bahasa dan kemampuan berbicara), Antropolinguistik (cabang linguistik yang mempelajari tentang kombinasi antara elemen bahasa dan budaya), Stilistika (cabang linguistik yang mempelajari tentang gaya bahasa) dan dialektologi (cabang linguistik yang mempelajari variasi bahasa ( Akmajian et al, 2001:12-13).

Referensi
Jangoloh, S. D., Kodong, F., & Pamantung, R. P. (2020). Istilah Kekerabatan Dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Tobelo (Suatu Analisis Kontrastif). Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi, 7.

Abdullah dan Achmad (2012:17) mengatakan bahwa di dalam mikrolinguistik terdapat beberapa bidang, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi.

Berikut pengertian dari bidang-bidang mikrolinguistik tersebut :

Fonologi

A. Chaer (2009:1) mengungkapkan bahwa fonologi secara etimologi berasal dari gabungan kata fon yang berarti “bunyi”, dan logi yang berarti “ilmu”. Sebagai sebuah ilmu, fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.

Morfologi

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk bentuk kata. Morfologi juga mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.(Verhaar, 2012:97). Kemudian, menurut Ramlan (Tarigan, 2009:4) morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata atau bisa juga morfologi diartikan sebagai ilmu mempelajari seluk beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Sintaksis

Koizumi (dalam Tjandra, 2014:69) menjelaskan bahwa sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari penggabungan kata menjadi satuan bahasa. Penggabungan kata itu ada pola dan strukturnya yang bersifat tetap tidak berubah. Sedangkan menurut Kridalaksana (2008:223) sintaksis adalah dua pengaturan dan hubungan antar kata dengan kata atau satuan-satuan yang lebih besar. Unsur-unsur bahasa yang termasuk dalam lingkup sintaksis adalah frasa, klausa, dan kalimat. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Verhaar (1999:161) sintaksis adalah ilmu yang membahas hubungan antar kata dalam tuturan. Hubungan antar kata tersebut meliputi satuan gramatikal yang meliputi frasa, klausa, dan kalimat.

Semantik

Tarigan (1985: 2) mengatakan bahwa semantik dapat dipakai dalam pengertian luas dan dalam pengertian sempit. Semantik dalam arti sempit dapat diartikan sebagai telaah hubungan tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda tersebut. Kemudian, Verharr (2001: 384) menyatakan semantik dibedakan menjadi dua, yaitu semantik gramatikal dan semantik leksikal. Istilah semantik ini digunakan para ahli bahasa untuk menyebut salah satu cabang ilmu bahasa yang bergerak pada tataran makna atau ilmu bahsa yang mempelajari makna.

Leksikologi

Leksikologi ialah bidang ilmu bahasa yang mempelajari atau menyelidiki kosa kata yang menjadi landasan tertulis bagi leksikografi, ilmu tentang cara menyusun kamus.(Doroszewaki, 1973:33).

Referensi :

Nafinuddin, S. (2020). Pengantar Semantik (pengertian, Hakikat, Dan Jenis).

Suherman, A. (2012). Perubahan fonologis kata-kata serapan bahasa Sunda dari bahasa Arab: Studi kasus pada masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Sosiohumanika , 5 (1).

Mubarak, H. (2021). ANALISIS MORFOLOGI BAHASA DAYAK SAMIHIM DI DESA MANGKA KECAMATAN PAMUKAN BARAT KABUPATEN KOTABARU. CENDEKIA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN , 9 (1), 86-96. DOI : https://doi.org/10.33659/cip.v9i1.191

Tidak Diketahui. BAB I Pendahuluan . http://staffnew.uny.ac.id/upload/131419759/penelitian/LEKSIKOLOGI.pdf . Diakses tanggal 20 November 2021.

Wahyudi (2018) menerangkan bahwa objek kajian mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mikro internal terdapat beberapa cabang yaitu:

  1. Fonologi
    Secara etimologi istilah fonlogi ini dibentuk dari kata fon yang bermakna bunyi dan logi yang bearti ilmu.dalam kamus besar bahasa Indonesia menyatakan fonologi adalah bidang alam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.
  2. Morfologi
    Secara etimologi, kata morfologi berasal dari bahasa yunani, yaitumorphe yang bearti bentuk atau logos yang bearti ilmu.
  3. Sintaksis
    Sintaksis berasal dari bahasa yunani, yaitu sun yang bearti ‘dengan dan kata tattein yang bearti ‘menempati ‘dalam kamus besar bahasa Indonesia sintaksis didefinisikan sebagai pengaturan hubungan kata dengan kata lain atau dengan kata lain.cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagiannya atau ilmu.
  4. Leksikal
    Leksikal adalah keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada di dalamnya leksikal adalah suatu ejaan kata yang merupakan susunan berbahasa yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari.

Linguistik mikro umumnya merupakan studi dasar linguistik, sebab yang dipelajari adalah struktur internal bahasa saja.

Referensi
Rahmat, Wahyudi. 2018. Linguistik dan Psikolinguistik, Hubungan Psikologi dengan linguistik dan Objek Kajian Psikolinguistik. doi:10.31227/osf.io/y69bc.

Linguistik terbagi menjadi dua bagian, yaitu linguistik makro dan linguistik mikro. Linguistik makro dikenal dengan linguistik diakronis dan sinkronis, keduanya mengkaji tentang keberadaan waktu. Sedangkan linguistik mikro mengkaji tentang hal yang berkaitan dengan internal bahasa.

Nuryani (2003) berpendapat linguistik mikro meliputi kajian fonologi, fonetik, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Selanjutnya, Christianti (2015) juga mengemukakan mengenai kajian linguistik mikro, yakni fonetik dapat dideskripsikan bahwa fonetik adalah bagian dari fonologi. Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Asal kata fonologi terdiri dari gabungan kata fon (artinya bunyi) dan logi (yang berarti ilmu). Istilah lain yang berkaitan dengan fonologi antara lain fona, fonem, vokal, dan konsonan. Fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan
bunyi bahasa atau cara suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia dengan kata lain
fonetik mempelajari cara kerja organ tubuh manusia terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa.

Referensi
Arti, H. S. (2021). KETERLAMBATAN BERBAHASA ANAK USIA LIMA TAHUN PADA TATARAN FONETIK KAJIAN LINGUISTIK. Arkhais-Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, 12(1), 29-38.

Menurut Suhardi (2017) Mikrolinguistik merupakan subdisiplin linguistik yang mengkaji bahasa untuk kepentingan ilmu bahasa itu sendiri, tanpa melibatkan ilmu-ilmu lain di luar bahasa (seperti, sosiologi, psikologi, antropologi, neurologi) dan tanpa mengaitkan penerapannya dalam dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini Subdisiplin mikrolinguistik mencakup: (1) Teori Linguistik (Tradisional, Struktural, Generatif Transformasi, Tagmemik, Tata Bahasa Kasus), (2) Linguistik Historis, (3) Linguistik Komparatif, (4) Linguistik Deskriptif (Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, Leksikologi), dan (5) Linguistik Kontrastif.

Pendapat lain, dikemukakan oleh Nirmala dan Hendro (2020) yang menyatakan bahwa linguistik mikro terbagi menjadi empat cabang, yaitu: fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Keempat bidang tersebut biasa dinamai dengan linguistik deskriptif.

Sependapat dengan hal tersebut, Sugiarto dan Qurratulaini (2020) memaparkan bahwa Pembagian sub disiplin dalam linguistik mikro deksriptif dapat dimanfaatkan dalam kajian lingustik forensik. Linguistik mikro deskriptif tersebut meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik, semiotik, pragmatik, dan analisis wacana.

Berdasarkan beberapa kutipan dari para ahli tersebut, bisa disimpulkan bahwa mikrolinguistik merupakan kajian suatu bahasa tanpa melibatkan ilmu lain di luar bahasa. Dalam subdisiplin mikrolinguistik apabila dilihat dari linguistik deskriptif memiliki berbagai cabang didalamnya seperti morfologi, sintaksis, dan semantik, semiotik, pragmatik, dan analisis wacana.

Referensi:

Deli, Nirmala, and eko punto Hendro. 2020. “Strategi Memilih Judul Penelitian Kebahasaan Bagi Pemula.” 4:41–46.

Sugiarto, Sri, and Rini Qurratulaini. 2020. “Potensi Kriminal Cyber Crime Pada Meme: Sebuah Kajian Linguistik Forensik.” Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 7(1):46. doi: 10.33603/deiksis.v7i1.2495.

Suhardi. 2017. “Menguak Linguistik Pendidikan Dalam Pembelajaran Bahasa.” E-Journal Undip (November):308.

Abdullah dan Achmad (2012:17) mengungkapkan bahwa dalam mikrolinguistik terdapat beberapa bidang, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik. Pada umumnya sebuah linguistik mikro membahas mengenai struktur internal bahasa. Untuk penjelasan mengenai masing-masing bidang tersebut yaitu:

  1. Fonologi
    Menurut Chaer (2009:1) fonology adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Bidang kajian fonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata.
  2. Morfologi
    Carstair (2002) mendifinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Dalam ilmu morfologi, terdapat morfem yaitu bagian terkecil dari sebuah kata.
  3. Semantik
    Menurut Saeed (2003:3), semantik adalah ilmu yang mempelajari makna yang dikomunikasikan melalui bahasa. Seorang ahli semantik modern, Ichiro (1991:1-3), mengemukakan bahwa semantik adalah ilmu yang mempelajari makna dari kata, frase, dan kalimat.
  4. Sintaksis
    Chaer (2007: 206) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran, dalam sintaksis yang biasa dibicarakan adalah struktur sintaksis, mencakup masalah fungsi, kategori, peran sintaksis, satuan sintaksis berupa frase, kalimat, kalimat, dan wacana.
    Sumber referensi:
    Mantasiah, R. (2020). Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa Dan Penerapannya). Deepublish.

Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal bahasa pada umumnya. Subdisiplin linguistik mikro meliputi, pertama, fonologi yang menyelidiki ciri-ciri bunyi bahasa, cara terjadinya, dan fungsinya dalam system kebahasaan secara keseluruhan. Kedua, morfologi yang menyelidiki struktur kata, bagian-bagiannya, serta cara pembentukannya. Ketiga, sintaksis yaitu ilmu menyelidiki satuan kata-kata dan satuan-satuan lain di atas kata, hubungan satu dengan yang lainnya, serta cara pe- nyusunannya sehingga menjadi satuan ujaran. Keempat, semantik yaitu ilmu yang menyelidiki makna bahasa baik yang bersifat leksikal, gramatikal, maupun kontekstual. Dan kelima, leksikologi yaitu ilmu yang menyelidiki leksikon atau kosakata suatu bahasa dari berbagai aspek (Chaer, 1994:15-16).

sumber : http://lib.unnes.ac.id/39139/1/Pengantar%20Linguistik.pdf

Menurut Abdullah Hassan
Morfologi adalah bahagian pembentukan perkataan dalam tatabahasa. Buku ini khusus memberi pedoman kepada pensyarah, guru dan pelajar bahasa Melayu. Huraian yang diberikan berlandaskan Tatabahasa Dewan tetapi contoh dan latihannya sengaja diperluas dengan tidak menggunakan apa yang ada dalam Tatabahasa Dewan, supaya guru dan pelajarnya menjadi kreatif dalam menggunakan bahasa Melayu. Edisi pertama buku ini diterbitkan oleh Fajar Bakti dengan tajuk Penerbitan Kata dalam Bahasa Malaysia (1986), dan laporan perpustakaan UPSI menunjukkan rekod pinjamannya sangat tinggi. Oleh sebab itu edisi keduanya diusahakan semula bagi keperluan para pensyarah, guru dan pelajar bahasa Melayu. Dr. Abdullah Hassan adalah Profesor Emeritus di Jabatan Bahasa Melayu, Fakulti Bahasa, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Tanjung Malim, Perak (sejak 2001). Sebelum ini beliau adalah Pensyarah dan Profesor Bahasa Melayu di Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang (1972–1997); dan Profesor Komunikasi di Kulliyyah Ilmu Wahyu dan Sains Kemanusiaan, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia, Kuala Lumpur (1997–2001)
Refrensi:
Hassan, A. (2006). Morfologi. Akademia.

George L. Trager, pada artikel yang ditulis tahun (1949) dalam Studies in Linguistics: Occasional Papers. Mikrolinguistik atau bisa kita sebut dengan linguistik struktural adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam arti sempit, artinya bahasa dalam kedudukannya sebagai fenomena alam yang berdiri sendiri. Bidang ini mengarahkan kajiannya pada suatu bahasa tertentu dan struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal bahasa pada umumnya. Mikrolinguistik sendiri memiliki 4 cabang ilmu atau pokok pembahasan , yaitu: fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Referensi :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mikrolinguistik#:~:text=Mikrolinguistik%20adalah%20bidang%20linguistik%20yang,struktur%20internal%20bahasa%20pada%20umumnya

Menurut Chaer (2012: 1), Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Di dalam penelitiannya, Mogot, Rattu, dan Pelealu (2021: 2) menyimpulkan secara umum, berdasarkan ruang lingkup kajiannya, linguistik dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi besar, yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik. Untuk mikrolinguistik sendiri mengacu pada cabang atau bidang linguistik yang mempelajari bahasa hanya berdasarkan bahasa itu sendiri; studi bahasa dari sisi internal bahasa. Mikrolinguistik meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Referensi:

Mogot, K. F., Rattu, J. A., & Pelealu, H. (2021). ISTILAH-ISTILAH MAKANAN DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA TONSEA (SUATU ANALISIS KONTRASTIF). JURNAL ELEKTRONIK FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SAM RATULANGI , 23 .