Analisis wacana tekstual dan kontekstual abad 21

Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara mendetail seperti, mengurai,
membedakan, memilih sesuatu untuk dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu untuk kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya. Istilah wacana menunjukan pada kesatuan bahasa yang lengkap yang umumnya lebih besar dari kalimat, baik disampaikan secara lisan maupun tulisan. Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya sehingga membentuk satu kesatuan utuh. Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam suatu teks. Pembahasan itu bertujuan menjelaskan hubungan antara kalimat atau antar ujaran yang membentuk wacana. Dari beberapa pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah bentuk komunikasi bahasa baik lisan maupun tulisan yang disusun dengan menggunakan kalimat yang teratur, sistematis, dan terarah sehingga kalimat yang satu dengan lainnya menjadi satu kesatuan yang bermakna. Hal ini juga tidak terlepas kaitannya antara teks dan konteks. Menurut Stubs, analisis wacana adalah salah satu kajian yang menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Stubs juga mengatakan bahwa analisis wacana menekankan kajian penggunaan dalam konteks sosial, khusunya dalam interaksi antar penutur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa analisis wacana adalah cara atau metode yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk menjadi model yang paling banyak dipakai. Menurut Van Dijk, sebagaimana yang dikutip Eryanto penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata. Hal ini dikarenakan teks hanya hasil dari suatu proses praktik produksi yang juga harus diamati dan harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga seseorang bisa memperoleh suatu pengetahuan mengapa teks bisa semacam itu. Berikut ini kerangka analisis wacana sesuai model Van Dijk: a. Teks, yakni terdiri dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. b. Kognisi sosial, yakni analisis wacana meneliti bagaimana
suatu teks diproduksi dengan memperhatikan latar belakang kepercayaan, pengetahuan, pErilaku, norma, nilai dan ideologi yang dianut sebagai bagian dari suatu grup. c. Konteks sosial, yakni analisis wacana menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama. Dalam suatu proses komunikasi konteks sangat penting untuk menentukan makna dari suatu tujuan. Konteks sosial berusaha memasukan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, pemakaian kata-kata tertentu, dan kalimat.

Referensi:
Santoso, S. D. (2016). Analisis Wacana Lirik Lagu “Sarjana Muda” Karya Iwan Fals (Kajian Tekstual dan Kontekstual). Jurnal Bahtera: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya, 3(06).