Analisis Puisi “Rahasia Hujan” Karya Heri Isnaini Dengan Pendekatan Mimetik

Karya sastra secara umum dipahami sebagai karya sastra yang artistik dan
kreatif, termasuk fiksi (cerpen, novel, lakon), puisi, esai, dan bentuk tulisan lainnya.
Karya sastra cenderung berfungsi untuk menyampaikan gagasan, pengalaman,
perasaan, dan pikiran dalam bahasa yang kaya dan kreatif. Menurut René Wellek
dan Austin Warren (1956): “Karya sastra merupakan hasil seni tertentu, yaitu hasil
penggunaan bahasa yang berbeda dengan bahasa praktik dan pengerjaan dengan
penggunaan artistiknya." Di dalam karya sastra terdapat dua jenis karya sastra, yaitu
fiksi dan nonfiksi.
Pada pembahasan kali ini akan fokus pada jenis karya fiksi yaitu salah
satunya puisi. Puisi adalah bentuk karya sastra yang muncul dari ucapan dan
perasaan penyair dalam bahasa lain. Puisi terhubung dan bermakna dengan irama,
dimensi, sajak, lirik dan bait. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair
secara imajinatif dan diatur untuk memusatkannya melalui kekuatan bahasa struktur
fisik dan mental. Puisi menekankan pada bunyi, bentuk, dan makna menyampaikan
apa arti yang baik sebagai bukti puisi ketika memiliki makna yang dalam
merangkum semua unsur bahasa. Sumardi berpendapat bahwa puisi merupakan
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan
bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
Dengan demikian, yang dimaksud dengan karya sastra puisi adalah jenis
karya sastra yang menggunakan bahasa padat, kaya akan imaji, ritme, serta suara
untuk mengekspresikan emosi, pengalaman, dan ide penulis secara artistik. Tujuan
utama karya sastra puisi adalah menyampaikan pesan, membangkitkan emosi, dan
mempengaruhi pembaca secara estetik. Puisi juga dapat digunakan sebagai alat
untuk menyampaikan kritik sosial, menggambarkan keindahan alam, merenungkan kehidupan dan eksistensi manusia, atau bahkan sebagai bentuk ungkapan cinta dan
romantisme.
Puisi telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi sastra di berbagai
budaya di seluruh dunia. Sebagai bentuk seni yang indah dan kuat, puisi terus
menginspirasi dan memengaruhi pembaca dengan kekuatan kata-katanya.
Selanjutnya, akan menganalisis puisi “Rahasia Hujan” karya Heri Isnaini
menggunakan pendekatan mimetik. Pendekatan mimetik adalah pendekatan dalam
studi sastra yang fokus pada hubungan antara karya sastra dengan dunia nyata di
luar karya sastra. Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai bentuk imitasi atau
peniruan dari realitas (Abrams 1981:89). Selain itu, pendekatan mimetik ini bisa
saja menggunakan kata berupa angan-angan si pengarang.

Rahasia Hujan
Heri Isnaini
Besok hujan akan menemuimu
Dengan rinyai menetes satu satu
Kesejukan kautsar
Besok hujan akan menemuimu
Dengan angin sepoi-sepoi
Ketenangan kama
Aku akan menemuimu bersama:
Hujan yang rindukan
Awan

Analisis :
Besok hujan akan menemuimu
Dengan rinyai menetes satu satu
Kesejukan kautsar
Judul puisi “Rahasia Hujan” dalam karya Heri Isnaini memang simpel tetapi
memiliki makna yang luas. Dalam puisi tersebut, penyair secara tidak langsung
mengungkapkan sesuatu yang menjadi rahasia melalui penggunaan kata-kata
analogi atau perumpamaan. Puisi “Rahasia Hujan” mengisahkan tentang kerinduan
seseorang yang akan bertemu dengan orang yang diidamkan pada hari esok.
Penggunaan kata “hujan” dalam puisi ini menggambarkan bahwa pertemuan itu
akan terjadi secara pasti dan direncanakan oleh penyair. Penyair menulis tentang
tetesan hujan yang jatuh satu per satu, hal ini menjadi bukti bahwa kerinduannya
akan segera terobati secara perlahan. Pada akhirnya, pertemuan tersebut akan
membawa kedamaian dan kesejukan yang menjadi suatu nikmat.

Besok hujan akan menemuimu
Dengan angin sepoi-sepoi
Ketenangan kama
Bait kedua dalam puisi “Rahasia Hujan” menampilkan penyair yang
kembali menyebutkan kata “hujan” sebagai simbol pertemuan yang akan terjadi
pada hari esok. Pertemuan tersebut masih direpresentasikan oleh hujan, tanpa ada
pengakuan mengenai siapa yang akan bertemu dengan tambatan hati dalam puisi
ini. Pemilik rindu masih tetap bersembunyi di balik kata “hujan”. Kemudian,
penyair melanjutkan dengan menyebutkan kata “angin” yang menjanjikan
kenyamanan dan kedamaian saat hujan datang. Pada bait ini, terdapat
penggambaran ketenangan dalam keheningan, serta ungkapan cinta yang membara
dalam kata-kata penyair. Cinta tersebut tetap tersembunyi di balik ketenangan, dan
lebih menekankan pada keharmonisan daripada sekadar kata “cinta” itu sendiri.

Aku akan menemuimu bersama:
Hujan yang rindukan
Awan
Bait ketiga dalam puisi “Rahasia Hujan” menunjukkan bahwa penyair lebih
memusatkan pikirannya pada dirinya sendiri. Penyair dengan tegas menuliskan kata-kata “aku akan menemuimu”, di mana penyair tidak lagi bersembunyi di balik
kata “hujan”. Dengan jelas dipahami bahwa yang akan menemui tambatan hati
dalam puisi ini bukanlah sekedar hujan, melainkan dirinya sendiri. Namun, penyair
kemudian menuliskan baris kata selanjutnya, yaitu “Hujan yang rindukan Awan”.
Kerinduannya kepada tambatan hati diibaratkan seperti hujan yang merindukan
awan. Kita tahu betapa eratnya hubungan antara hujan dan awan.

Karya sastra puisi adalah sebuah bentuk karya seni yang menggunakan
bahasa dan kata-kata dengan pengaturan yang khusus dan mengikuti struktur
tertentu. Puisi umumnya mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan pengalaman
secara subjektif, dengan menggunakan bahasa yang kreatif, berirama, dan
bermakna mendalam.
Puisi “Rahasia Hujan” karya Heri Isnaini mengandung makna tentang
kerinduan dan pertemuan yang diungkapkan melalui analogi hujan dan berbagai
elemen alam lainnya. Puisi ini menekankan pentingnya perasaan tenang dan
kesejukan yang dihadirkan oleh hujan, serta kekuatan cinta yang tersembunyi di
balik ketenangan tersebut. Puisi ini juga menggambarkan rindu yang dialami oleh
hujan kepada awan, mengingatkan pada hubungan yang erat antara keduanya dalam
siklus alam. Meskipun puisi ini memiliki judul sederhana, ia menyampaikan makna
yang lebih dalam.
Secara keseluruhan, makna dalam puisi “Rahasia Hujan” menggambarkan
kerinduan, harapan pertemuan, serta keindahan dan kenyamanan yang dihadirkan
oleh hujan. Puisi ini menyentuh tema perasaan manusia, keinginan untuk menyatu
dengan orang yang diidamkan, dan kekuatan alam dalam membawa kedamaian dan
cinta.

Referensi :
Lafamane, F. (2020). Karya sastra (puisi, prosa, drama).
Tjahyadi, I. (2020). Mengulik Kembali Pengertian Sastra. Probolinggo:
Universitas Panca Marga.
Tussaadah, N., Sobari, T., & Permana, A. (2020). Analisis puisi “Rahasia Hujan”
karya Heri Isnaini dengan menggunakan pendekatan mimetik. Parole:
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 321-322.
Wuryani, W. (2017). Pesona karya sastra dalam pembelajaran bahasa dan budaya
indonesia. Semantik, 2(2), 87-101