Alternatif Olahraga Di Kala Pandemi Covid-19

Wabah covid-19 yang semakin meluas membuat pemerintah pada beberapa negara membuat keputusan untuk me-lockdown negara mereka. Akses pada negaranya dibatasi dan aktivitas bekerja, berdagang, dan bersosial harus dihentikan. Work from home dan pembelajaran daring diberlakukan agar berkurangnya interaksi tatap muka secara langsung. Hal yang paling dikhawatirkan ketika bertatap muka secara langsung adalah penyebaran virus yang semakin hebat meskipun menggunakan protokol kesehatan. Pandemi covid-19 membuat masyarakat cenderung memiliki gaya hidup kurang bergerak atau senetary life. Gaya hidup senetary life dapat menurunkan tingkat imun pada tubuh dan jika imunitas menurun akan meningkatnya resiko terpapar covid-19. Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap memperhatikan kesehatan di kala pandemi, salah satunya melalukan aktivitas di rumah seperti olahraga.

Aktifitas olahraga harus dilakukan dengan frekuensi, intensitas, waktu, dan jenis olahraga yang benar. Frekuensi dalam berolahraga merupakan jumlah olahraga yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Frekuensi olahraga dalam satu minggu dianjurkan untuk dilakukan 2 sampai 3 kali. Intensitas olahraga yang dianjurkan untuk dilakukan adalah intensitas sedang. Intensitas tinggi dapat menurunkan sistem imunitas tubuh setelah melakukan olahraga dikarenakan terdapat periode open window dengan durasi 3-84 jam. Periode open window ini merupakan periode dimana kondisi tubuh sangat rendah sehingga rentan terkena penyakit. Durasi yang dianjurkan untuk berolahraga adalah 30-45 menit. Jenis olahraga yang dapat dilakukan di kala pandemi adalah aerobik, kardio, dan peregangan badan.

Meski tidak boleh meninggalkan rumah bukan berarti masyarakat meninggalkan pola hidup sehat. Senam aerobik dan zumba dapat menjadi salah satu pilihan dalam berolahraga. Kegiatan aerobik tidak hanya dapat dilakukan di luar ruangan tetapi di dalam ruangan bersama keluarga. Cukup dengan senam aerobik lewat youtube bersama keluarga dapat bermanfaat seperti dapat meningkatkan stamina dan imunitas tubuh, meningkatkan fungsi jantung, mengurangi berat badan, mencegah berbagai penyakit berbahaya, meningkatkan massa otot, mengurangi stress dan meningkatkan mood, membersihkan arteri pada darah, mengurangi tekanan darah tinggi, mencegah diabetes, mengatasi insomnia dan membuat lebih nyenyak dalam tidur, dan memperkuat tulang dan sendi. Semua manfaat ini akan bekerja pada tumbuh jika menerapkan frekuensi, intensitas, dan waktu benar.

Alternatif olahraga di kala pandemi kedua adalah kardio. Jenis olahraga ini dinilai paling banyak membakar kalori. Kardio memacu jantung untuk memompa darah lebih cepat ke seluruh tubuh, karena hal inilah kekuatan jantung menjadi lebih kuat. Kardio dapat dilakukan dengan alat maupun tanpa alat. Penggunaan treadmill untuk berlari ataupun rope untuk jumpinh ropes. Disamping itu kardio dapat dilakukan tanpa alat bantu. Kita dapat melakukan secara mandiri dengan bantuan trainer di kanal youtube atau pada aplikasi workout yang tersedia pada app store atau play store. Beberapa gerakan yang dapat dilakukan seperti jumping jack, squat, toe touch, lunges, mountain climber, dan lain-lain. Rangkaian gerakan ini dapat dilakukan secara beronde-ronde. Setiap ronde berisi 5 rangkaian gerakan yang masing-masing gerakan berdurasi 1 menit. Istirahat per ronde 1 menit, dan jika dilakukan 3 ronde maka waktu yang dibutuhkan hanya 18 menit. Kardio ini jika dilakukan dalam frekuensi yang tepat maka akan memberikan manfaat yang sangat baik bagi tubuh.

Yang terakhir adalah peregangan badan. Peregangan badan berfungsi untuk melemaskan otot-otot yang kaku ketika bangun tidur, sebelum tidur, ataupun setelah beraktifitas work from home atau pembelajaran daring. Anggota tubuh yang penting melakukan peregangan yaitu leher, lengan, bahu, kaki, dan lain-lain.

Aktifitas di atas dapat dilakukanketika memperhatikan frekuensi, intensitas, dan waktu. Lalu Mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidur yang cukup agar hasil yang dididapatkan lebih maksimal