Adat Istiadat Budaya Belu

ADAT ISTIADAT BUDAYA BELU

Seperti yang kita ketahui adat istiadat sangatlah dijunjung tinggi setelah Agama, hal ini karena masyarakat masih percaya dengan nenek moyang. Di Indonesia bagian timur khususnya di kabupaten Belu masih sangat kental dengan adat istiadat. Yang saya kutip dari salah satu artikel suku Belu ini atau di sebut dengan suku Tetum adalh penduduk asli pulau timor, berdasarkan cerita adat suku Belu sebelumnya berasal dari Malaka yang adalah tetangga dari suku Tetum, kemudian berpindah kebeberapa tempat sebelum akhirnya tiba dipulau Timor yaitu di Belu selatan.
Masyarakat Belu biasanya melakukan ritual–ritual seperti pendinginan rumah adat, atau membunuh binatang seperti ayam, babi untuk diambil darahnya sebagai persembahan pada saat memanen jagung, hal ini dilaksanakan masyarakat Belu sebagai rasa wujud terimakasih kepada sang pencipta atas hasil panen mereka selama satu tahun.
Budaya Kabupaten Belu terbentuk dari banyak unsur yang unik, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya sebagaimana juga bahasa, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang menganggap bahwa hal tersebut diwariskan secara genetis. Sehingga setiap individu yang memiliki perbedaan budaya perlu menyesuaikan diri untuk berkomunikasi. Disetiap rumah adat juga tersimpan juga alat peninggalan leluhur pada zaman dahulu seperti pedang ataupun kayu–kayu besar, dimana barang-barang ini dipakai untuk menahan serangan dari musuh.
Ada juga para pengantin di suku Tetum sebelum berkat Gereja mereka akan meminangi mempelai perempuan atau memasukkan adat dari pengantin laki-laki dengan mengenakan pakaian khas orang Belu yaitu kain adat dengan motif yang beragam. Kain adat ini juga biasanya digunakan untuk acara-acara pada saat penerimaan orang-orang besar seperti bupati ataupun presiden yang diselingi tarian khas orang Belu yaitu likurai.
Tari Likurai adalah tarian tradisional sejenis tarian perang yang khas dari daerah Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya dilakukan oleh beberapa penari pria dengan menggunakan pedang dan penari wanita dengan menggunakan Tihar atau kendang kecil sebagai atribut menari.
Selain tarian likurai ada juga tarian.
Tari Bidu adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya ditampilkan oleh beberapa penari pria dan penari wanita berbusana adat dan menari dengan gerakan yang sangat khas. Tarian ini juga sudah menduniai bahkan sudah memecahkan rekor Muri, tarian ini juga biasa dilakukan untuk penyambutan tamu ataupun tarian persembahan dll.

#PGSD UST
#USTJogja
#3C