Ada gak sih keterkaitan antara Nomina dengan Pronomina? Lalu contohnya seperti apa sih?

Nomina sering disebut kata benda. Dari segi sintaktisnya nomina mempunyai ciri-ciri yaitu dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
Pronomina adalah kategori yang berfungsi menggantikan nomina. Unsur yang digantikannya itu disebut anteseden. Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia. Dapat diambil kesimpulan bahwa nomina dan pronomina memiliki hubungan.
Contoh :

  • Banyak orang mengatakan, pohon itu angker.
  • Sejak diperbaiki, jalanan di sini menjadi lebih lebar dan nyaman dilalui.

Referensi :
Alwi Hasan, dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.

1 Like

Menurut Alwi dkk (2003:249) mengatakan bahwa pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain. Sedangkan menurut Depdiknas (2008:1105), pronomina adalah adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda. Promina juga berhubungan dengan kata ganti orang, barang atau pilihan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pronomina adalah segala kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan (nomina).

Contoh Nomina:

  1. Pak Rizki membangun rumah.
    (Kata “Pak Rizki” merupakan benda hidup yang digunakan sebagai subjek. Kemudian kata “rumah” merupakan benda mati yang digunakan sebagai objek. Kedua kata ini merupakan contoh kata nomina karena dibendakan).
  2. Bunda sedang membuatkan Kakak sarapan.
    (Kata “sarapan” berguna untuk melengkapi kalimat sehingga dibendakan, maka dari itu termasuk kedalam contoh nomina)

Contoh Pronomina:

  1. Nomina “guru” dapat diacu dengan pronomina “dia” atau “ia”.

Jadi berdasarkan penjelasan di atas, menurut saya nomina dan promonia memiliki keterkaitan yang erat. Nomina sendiri sering disebut dengan “kata benda”, yaitu seluruh kata yang dijadikan sebagai kata benda (dibendakan). Sedangkan pronomina sering disebut dengan “kata ganti”, yaitu kata yang digunakan untuk kata ganti nomina lain.

Referensi:
Herawati, Sabariyanto, D., Sumardi, & Isodarus, P. B. (1995). Nomina, Pronomina, dan Numeralia dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kahfi, B. (2018, Mei 18). Pengertian Nomina dan Pronomina Beserta Contohnya. Retrieved from antotunggal.com: http://www.antotunggal.com/
Wulandari, B. (2018). Frasa Nomina Beratribut Nomia dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, 9(1), 13-20.

1 Like

Frasa merupakan salah satu bagian dari konstruksi sintaksis yang terbentuk dari gabungan leksem (Kridalaksana, 1988:80). Kridalaksana (1988:85) mengemukakan bahwa frasa nomina merupakan frasa modifikatif yang terjadi dari nomina sebagai induk dan unsur perluasan lain yang mempunyai hubungan subordinatif dengan induk. Pronomina adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan nomina lain (Rahardi, 2001:24).

Kaitan antara nomina dan pronomina adalah pada kata pengganti. Pronomina menggantikan nomina. Contohnya Vendi dengan pronomina ia, Reni dan Juju dengan pronomina mereka. Jadi Vendi, Reni, dan Juju merupakan nomina. Sedangkan ia dan mereka adalah pronomina.

REFERENSI:
Ambiya, Mujahid Zenul. 2018. Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Jurnal Kajian Bahasa, (Online), 7(1), 49-68 (file:///C:/Users/user/Downloads/543-2343-1-PB%20(1).pdf, diakses pada 23 November 2021).
Erni. 2016. Fungsi, Kategori, dan Peran Pronomina Persona Bahasa Muna Dialek Kambowa. Jurnal Bahasa dan Sastra, (Online), vol. 2, no. 1 (FUNGSI, KATEGORI, DAN PERAN PRONOMINA PERSONA BAHASA MUNA DIALEK KAMBOWA | Erni | Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra), diakses pada 23 November 2021).
Wulandari, Badriyah. 2018. Frasa Nomina Beratribut Nomina dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah Edukasi dan Sosial, (Online), vol. 9, no. 1 (FRASA NOMINA BERATRIBUT NOMINA DALAM BAHASA INDONESIA | Wulandari | Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, diakses pada 23 November 2021).

2 Likes

Nomina sering disebut sebagai kata benda. Hal itu selaras dengan pernyataan Chaer (2007:166) yang mengemukakan bahwa nomina adalah kata yang menyatakan benda atau yang dibendakan. Sebuah benda dan segala yang dibendakannya itulah yang disebut nomina (Keraf, 1982:63-64), sehingga nomina adalah kata yang mengacu pada benda, baik benda hidup maupun benda mati serta benda abstrak dan konkret. Sebuah nama dari benda-benda yang dapat ditangkap oleh panca indera itulah kata benda konkret, sedangkan nama benda yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera disebut kata benda abstrak.

Jika membahas pronomina, pronomina adalah kata yang digunakan untuk mengacu kepada nomina lain (Alwi, dkk., 2010:249). Pronomina adalah kategori yang memiliki fungsi untuk mengganti nomina. Menurut Alwi, dkk. (2010:260) pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu (1) pronomina penunjuk umum, (2) pronomina penunjuk tempat, dan (3) pronomina penunjuk ihwal.

  • Pronomina penunjuk umum adalah ini dan itu.
  • Pronomina penunjuk tempat dalam bahasa Indonesia adalah sini, situ, atau sana (Alwi, dkk., 2010:264).
  • Selanjutnya, pronomina sebagai penunjuk ihwal adalah kata begini dan begitu.

Contoh pronomina penunjuk umum:

  1. Meja itu dibeli di mana? (Kata penunjuk)
  2. Itu saya beli di Solo. (Pronomina)

Contoh pronomina penunjuk tempat:

  1. Saya berdiri di sini, kamu di situ, dan dia di sana. (sambil menunjuk)

Contoh pronomina penunjuk ihwal:

  1. Dia berbicara begini.
  2. Jangan berkata begitu lagi!

Dilihat dari hubungannya dengan nomina, pronomina terbagi atas pronomina intratekstual dan pronomina ekstratekstual.

  1. Pronomina Intratekstual: Menggantikan nomina yang terdapat dalam wacana. Contoh:
  • Pak Joko sopir keluarga kami. Daerah asalnya Medan ("-nya" mengacu kepada Pak Joko)
  • Dengan tutur katanya yang sopan, Bu Maudi menyambut tamu yang datang ("-nya" mengacu kepada Bu Maudi)
  1. Pronomina Ekstratekstual: Menggantikan nomina yang berada di luar wacana, di mana pronomina ekstratekstual ini bersifat deiktis (Kridalaksana, 2007:76). Contoh:
  • Itu yang kudengar.

Dari beberapa penjelasan tersebut, bisa saya simpulkan bahwa adanya keterkaitan antara nomina dengan pronomina. Pronomina merupakan kata yang digunakan untuk mengganti nomina atau frasa nomina. Di dalam sebuah kalimat, nomina yang sama disebutkan lebih dari satu kali sehingga dibutuhkan pronomina sebagai penggantinya, hal itu dimaksudkan agar sebuah kalimat menjadi lebih efektif. Perhatikan contoh berikut:

  1. Bu Rani adalah seorang pelukis. Dia mengajarkan siswa-siswi cara melukis pemandangan. Kalimat tersebut membuktikan bahwa pronomina dia dapat menggantikan nomina, dengan jenis nomina orang (Bu Rani).

  2. Suaramu seperti penyanyi profesional yang terkenal. Kata mu pada suaramu memiliki makna kepunyaan.

  3. Akbar berkata, “saya sedang mengerjakan ulangan.” Kata saya pada kalimat tersebut adalah pronomina untuk menggantikan “Akbar” yang merupakan nomina.

Referensi:
Alwi, Hasan, dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Alwi, Hasan dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.
Keraf, Gorys. (1982). Tata bahasa Indonesia. EndeFlores: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. (2007). Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

A. Nomina
Menurut Kridalaksana (dalam Nugraha, 2017: 13-26) nomina merupakan kelas kata yang secara semantis dikaitkan dengan orang, benda, atau hal lain yang dibedakan dengan alam di luar bahasa dan secara sintaksis mengisi peran subjek dan objek.
Contoh:
a. Garpu
b. Gelas
c. Pisau
B. Pronomina
Pronomina adalah kata yang digunakan untuk merujuk kepada nomina lain Alwi dkk (dalam Karmila dkk, 2017: 192-206)
Contoh:
a. Kami
b. –nya
c. Ini
Dari paparan diatas dapat disimpulkan hubungan nomina dan pronomina adalah sebagai pengganti. Pronomina digunakan sebagai pengganti nomina yang mengacu pada nomina lain atau seseorang.

SUMBER:
Karmila, Y., Toib, R., & Muhammad, I. (2017). PRONOMINA BAHASA DEVAYAN. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI, 2(2), 192-206.
Nugraha, A. D. (2017). AFIKS-AFIKS DERIVASIONAL DAN TIPE-TIPE NOMINA DALAM KONSTRUKSI VERBA DENOMITATIF BAHASA INDONESIA. Bahasa & Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya, 45(1), 13-26.

1 Like

Nomina merupakan kelas kata yang merujuk pada manusia, binatang, tumbuhan, benda, dan konsep atau pengertian. Dalam sebuah kalimat, nomina biasa menduduki posisi sebagi subjek, objek, pelengkap, keterangan, serta predikat.
Sedangkan pronomina merupakan kata untuk menggantikan nomina biasanya juga disebut sebagai kata ganti yang digunakan untuk mengganti nomina lain. Pronomina biasa merujuk pada orang atau benda.
Keduanya sangat terikat karena keduanya dapat membuat sebuah kalimat menjadi lebih baik.

Contoh nomina:
Saya sudah menunggu kamu sejak tadi pagi.
Mereka sangat berisik di sini.

Contoh pronomina:
Meja itu kakinya patah satu.
Dia anak dari seorang pengusaha.

Referensi
Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

1 Like