4 Prinsip Kerja Sama dalam Percakapan Menurut H. Paul Grice

pragmatik

Percakapan menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Sebagai bentuk komunikasi verbal, percakapan adalah rangkaian interaksi yang dilakukan dua orang atau lebih, dengan pergantian giliran, maksud, serta tujuan yang jelas. Adapun komunikasi verbal, yaitu percakapan yang dilakukan secara langsung atau melalui media, seperti telepon atau konferensi video.

Dilansir dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2017) karya Ahmad Sultra Rustan & Nurhakki Hakki, supaya percakapan berjalan efektif, H. Paul Grice merumuskan konsep kerja sama. Artinya dalam percakapan tak harus ada pengungkapan persetujuan. Namun, orang-orang yang terlibat di dalamnya bersedia menyumbangkan sesuatu yang berhubungan dengan tujuan percakapan tersebut.

KERJA SAMA

Dalam percakapan dapat dicapai dengan empat prinsip sebagai berikut:

  • Prinsip kuantitas (quantity maxim) Artinya melakukan percakapan dengan menjaga segala perkataan, terutama dalam menyampaikan informasi sesuai tujuan.
  • Prinsip kualitas (quality maxim) Menurut H. Paul Grice, prinsip kualitas adalah prinsip yang dilakukan dengan berbicara jujur dan terbuka tanpa ada yang ditutupi. Selain itu, penyampaiannya juga tidak berbelit dan ambigu, serta mudah dimengerti, supaya memudahkan orang yang terlibat dalam percakapan tersebut.
  • Prinsip relevansi (relevancy maxim) Berarti menjawab atau memberi tanggapan sesuai dan berhubungan dengan topik yang sedang dibicarakan atau tujuan percakapan.
  • Prinsip tata krama (manner maxim) Terakhir, H. Paul Grice menjelaskan bahwa prinsip ini dipraktikkan dengan mengatakan sesuatu secara jelas, teratur, tidak ambigu atau mendua. Prinsip ini berkaitan erat dengan sopan santun. Misalnya menjawab “terserah” ketika dihadapkan pada beberapa pilihan mengenai sesuatu. Ini merupakan sikap kurang baik dan tidak bertata krama.