Yuk Belajar Frasa Eksosentrik

IMG-20210321-WA0074 [Uploading: IMG-20210321-WA0074.jpg…]

Pasti kita sering denger nih kawan-kawan walaupun hanya secara sekilas mengenai “frasa”. Apa sih sebenarnya itu frasa? Nah mari kita belajar bersama-sama mengenai frasa. Menurut Abdul Chaer (1994:22) frasa merupakan satuan gramatikal berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif (tidak berkaitan dengan predikat) atau dapat diartikan menjadi gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam sebuah kalimat.

Secara umum frasa dapat diklasifikasinya menjadi tiga macam yaitu berdasarkan ada tidaknya sebuah konstituen inti, kompleksitas konstituen penyusunnya, dan maknanya. Berdasarkan konstituen (bagian yang penting) frasa dibedakan menjadi dua yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Berdasarkan kompleksitas penyusunnya dibedakan menjadi dua yaitu frasa dasar dan frasa turunan. Sedangkan berdasarkan maknanya frasa dibedakan menjadi dua yaitu frasa lugas dan frasa idiomatis.

Sedangkan menurut Abdul Chaer (2011) mengelompokkan frasa menjadi dua yaitu berdasarkan kedudukan dan hubungan kedua unsurnya. Frasa berdasarkan kedudukannya dibagi menjadi dua yaitu frasa koordinatif yaitu kedudukan antara dua unsur sederajat dan frasa subkoordinatif merupakan frasa yang kedudukan unsurnya tidak sederajat. Frasa berdasarkan hubungan antara kedua unsurnya dibagi menjadi dua yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris atau dikenal dengan sebutan frasa eksosentrik.

“Yuk kita belajar frasa eksosentrik!”
“Haaaa…frasa eksosentrik memang ada ya frasa eksosentrik?"
" Iya, frasa eksosentris itu salah satu macam frasa loh."
“ Wah jadi penasaran, ayo kita belajar sekarang!"
“Ayo dengan senang hati!”

Setelah kita mempelajari tentang apakah itu frasa, sekarang kita akan membahas mengenai frasa eksosentris/eksosentrik. Menurut Abdul Chaer (2012:225) menjelaskan bahwa frasa eksosentrik adalah sebuah frasa yang penyusunnya/komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Contohnya adalah, frasa di taman, terdiri dari komponen penyusun di dan taman. Secara keseluruhannya atau secara utuh frasa ini mampu mengisi fungsi dari keterangan.

Dalam sebuah buku yang disusun oleh Margareta Yoselfa terdapat beberapa kutipaan dari Abdul Chaer (2012-225) juga menjelaskan bahwa frasa eksosentrik dibedakan menjadi frasa eksosentrik direktif dan frasa eksosentrik nondirektif. Frasa eksosentrik direktif biasanya diawali dengan preposisi seperti di, ke, dari, dengan, oleh, dan biasanya diikuti dengan kata berupa nomina, misalnya di rumah, dengan pisau. Sedangkan frasa eksosentrik nondirektif diawali dengan artikulus seperti si dan sang, yang, para, dan kaum lalu diikuti dengan kelas kata nomina, adjektifa atau ferba. Contohnya adalah si kakak, para mahasiswa.

Daftar Pustaka
Chaer, A. (1994). Sintaksis Bahasa Indonesia.
Chaer, A. (2012). Sintaksis Bahasa Indonesia.
Kelen, M. Y. (2017). Struktur dan Kategori Frasa Endosentris Atributif dalam Artikel Opini Surat Kabar Kompas Edisi 1-4 Maret 2017. Yogyakarta.