Halo teman-teman semua. Perkenalkan nama ku Galih. Pada kesempatan ini aku ingin menceritakan perjalananku memasuki jenjang studi perguruan tinggi. Pada saat SMA aku tertarik dengan pelajaran biologi, khususnya yang mempelajari tentang tanaman, tetapi aku masih bingung jurusan apa yang harus kuambil.
Aku mencari informasi melalui internet dan bertanya kepada kakak kelas. Aku juga berdoa agar ditunjukkan jalan terbaik yang harus kupilih. Setelah berpikir dan berdiskusi dengan orang tua, aku akhirnya memilih jurusan di bidang pertanian. Aku ingin mempelajari pertanian lebih dalam lagi, supaya pada suatu saat nanti aku bisa berkontribusi untuk pertanian Indonesia.
Selama kelas XII SMA aku semakin giat belajar. Aku menyadari sudah tidak ada lagi untuk bermain-main. Hingga akhirnya pengumuman siswa eligible jalur SNMPTN diumumkan. Aku bersyukur bisa mengikuti SNMPTN. PTN yang aku pilih dari awal adalah UNS karena aku memiliki saudara disana. Jurusan yang aku pilih sebagai pilihan pertama ilmu teknologi pangan dan pilihan kedua agroteknologi. Selama menunggu pengumuman SNMPTN aku tetap belajar untuk mempersiapkan UTBK.
Pengumuman SNMPTN pun tiba. Hasilnya aku tidak lolos. Ada rasa sedih dan kecewa, tetapi aku tetap harus mempersiapkan diri untuk menghadapi UTBK. Untuk SBMPTN ini aku tetap memilih UNS, tetapi jurusan yang aku pilih agak berbeda. Pilihan jurusan pertama agroteknologi dan pilihan kedua ilmu tanah. Hari UTBK tiba, aku mengikuti UTBK di salah satu universitas di kotaku. Aku berusaha mengerjakan dengan baik, walaupun ada rasa takut dan khawatir. Aku merasa belajarku selama ini masih kurang, tetapi aku berdoa setiap hari agar Tuhan beri yang terbaik.
Akhirnya pengumuman SBMPTN tiba, aku sangat bersyukur bisa diterima di pilihan pertama. Melalui pengalaman ini pelajaran yang dapat ku ambil adalah tetap berdoa dan berusaha karena Tuhan pasti akan berikan yang terbaik untuk kita, di waktu yang tepat. Jangan cepat menyerah dan putus asa. Inilah perjalananku bisa menjadi mahasiswa Agroteknologi UNS. Terima kasih teman-teman yang sudah mau membaca ceritaku.
Dari cerita ini kita belajar pantang menyerah dan giat berusaha dan rajin belajar adalah kunci dalam kesuksesan seseorang ditambah dengan berdoa kepada Tuhan yang Maha Esađź‘Ť
Setelah saya membaca cerita diatas,saya dapat melihat apa itu usaha dan kerja keras untuk mendapatkan sesuatu hal yang kita inginkan yang tentunya selalu di imbangi dengan kekuatan spiritual yaitu berdoa kepada Allah SWT
yang saya bisa ambil dari cerita ini yaitu kita harus bisa mengimbangi belajar dan doa karena jalur langit itu ada dan kita harus selalu berusaha dan tawakal
motivasi yang saya dapat, jangan takut gagal dalam mencapai sesuatu, mimpi, atau kesuksesan. Ketakutan bukanlah alasan untuk berhenti berusaha. Terus bergerak, tetap melangkah dan berusaha dengan dimbangi berdoa kpd tuhan yang maha esa
Dari cerita di atas,jangan pantang menyerah untuk mencapai apa yang di inginkan. sekeras apapun usaha yang di jalani pasti akan ada hasilnya,usaha dan berdoa adalah kuncinya
Dari cerita di atas kita bisa belajar bahwa kemauan dan kerja keras tidak akan mengkhianati hasil yang di raih , dengan kerja keras kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan .
yang bisa saya ambil dari cerita tersebut adalah kita harus rajin belajar dan berdoa agar apa yang kita cita citakan bisa tercapai dan tak lupa untuk meminta doa kedua orang tua kita.
Dari cerita ini saya bisa mengambil pelajaran bahwa doa dan usaha yang bersungguh sungguh tidak akan pernah menghianati hasil akhir dari perjungan kita. Jadi jangan mudah untuk menyerah dan putus asa.
setelah saya membaca sebuah cerita diatas, dari cerita tersebut saya menyimpulkan bahwasanya kita harus terus berusaha dan terus rajin belajar demi cita-cita yang ingin kita gapai, dan kita jangan sampai melupakan yang maha kuasa karna pepatah pernah berkata “jika usaha tanpa doa sama saja nol dan jika doa tanpa usaha sama saja bohong” karna allah swt sang maha pencipta selalu mengabulkan doa doa hamba nya yang selalu memohon kepadanya.
“fokus pada satu tujuan, jika gagal ubah strateginya bukan tujuan nya”