Usaha yang Mengkhinati hasil

Usaha yang Mengkhinati hasil

Kenapa kuberi judul seperti itu? Membaca sebuah tulisan dari “kata puan” akhirnya aku sadar tidak semua proses akan memberikan hasil yang sesuai.

Ini ceritaku,berawal ketika duduk dibangku Tsanawiyah aku sudah mencari tau apa itu Perguruan Tinggi Negri,yahh memang semuda itu aku sudah memikirkannya,disaat yang lain mungkin teman teman sebaya ku menantikan dan bertanya-tanya bagaimana indahnya cerita cinta dimasa abu-abu,aku malah memikirkan hal yang mungkin tidak banyak yang memikirkannya diwaktu itu,setelah ku cari dari berbagai media sosial akhirnya aku mengenal satu kata yaitu ‘SNMPTN’. “Aku harus masuk PTN lewat jalur undangan” ujarku dahulu dalam hati,akhirnya setelah aku banyak mencari tau informasi tentang SNMPTN akhirnya ditariklah kesimpulan didalam diri bahwa aku harus belajar segiat mungkin untuk mendapatkan mimpi itu.

Biru pun berganti Abu,aku tidak pernah lupa akan mimpi ku lolos SNMPTN,menurutku banyak hal yang harus dikorbankan untuk mencapai itu ya bisa dibilang aku tidak terlalu menikmati masa abu-abu ku yang dimana teman-temanku sedang bersenang-senang dan sebagainya,tapi pada waktu itu aku tidak pernah merasa terbebani ataupun menyesal akan hal itu

Masa abu-abu ku sangat abu-abu tidak banyak warna apalagi pelangi,yah sudahlah tidak apa-apa,setidaknya dimasa SMA dulu aku menggunakan waktuu untuk berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menggapai cita-citaku.
Aku belajar semaksimal mungkin agar nilai ku bisa diharapkan masuk SNMPT,dulu aku belum tahu semendetail itu bagaimana sistem SNMPTN yang aku tanam di diriku hanyalah berusaha agar nilai ku bisa diatas rata-rata,berusaha karena yakin proses tidak akan menghianati hasil.

Sejak kelas 10 sampai dengan kelas 12 aku berusaha mulai dari mengikuti ekstrakulikuler paskibraka tingkat kota dan beberapa olimpiade yang aku ikuti semua itu aku jalani supaya aku mendapatkan sertifikat yang nantinya bisa dipergunakan untu seleksi SNMPTN, sampai dengan peringkatku tidak pernah berada dibawah 5 besar dikelas,dan sewaktu penilaian akhir pun nilai rata-rata ku berada pada peringkat 5 paralel,dengan hasil yang seperti itu aku pun merasa percaya diri untuk aku bisa lolos SNMPTN itu.

Waktu yang ditunggu pun tiba mulailah pendaftaran SNMPTN mulai dari persiapan berkas,input nilai rapot,konsultasi orang tua dan guru bimbingan konseling untuk memikirkan strateginya,akhirnya sudah mantap aku dengan pilihanku yaitu dijurusan akuntansi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA).
Beberapa waktu pun berlalu,tibalah masa-masa yang paling mendebarkan didalam hidupku,yaitu melihat hasil pengumuman SNMPTN,aku berharap sekali ada warna hijau dihasilnya,tetapi realita tidak sesuai ekspetasi aku mendapatkan warna merah dimana aku tidak lolos SNMPTN,saat itu aku merasa sedih dan juga kecewa,aku merasa perjuanganku sia-sia , nilai rapot dan sertifikatku tidak berguna dan tidak berarti apa-apa.
Setelah dilanda kekecewaan yang berat itu aku mulai memotivasi diriku lagi,mengabil sisa-sisa semangat yang ada pada diriku,aku mencoba bangkit dan mendaftar SBMPTN,SPANPTKIN dan juga UMPTKIN aku berharap bisa lolos di Universitas yang ada di jakarta,aku kembali belajar dan belajar,mengikuti berbagai macam try out dan juga simulasi ujian secara online mengingat waktu itu pandemi baru saja terjadi dan secara otomatis semua mekanismenya pun beralih secara daring/online.Semuanya aku jalani,dan hasilnya aku blm Lolos SBMPTN dan SPANTKIN disitu aku sudah merasa putus asa,hilang arah,ingin mendaftar perguruan tinggi swasta pun rasanya enggan dan tidak mungkin,sampai dengan keputus asaan itu aku masih mencoba mendaftar jalur mandiri di beberapa universitas negeri aku sudah tidak berharapp banyak lagi,tidak berekspetasi apa-apa hanyak bisa pasrah dan berdo’a sama Allah agar diberikan jalan yang terbaik.

Berbagai macam ujian dan seleksi sudah ku lalui tiba lagi aku berada di posisi dimana aku harus melihat penguman kelulusan,aku tidak terlalu antusian membuka pengumuman itu,dalam hati ku sudah muncul rasa “ahh paling nanti yang muncul kata maaf lagi bukan kata selamat”,aku membuka pengumuman itu dengan biasa saja,datar dan tidak berharap apa-apa tetapi hasilnya diluar prediksi ku,aku lolos 2 PTN sekaligus yang pertama di UIN banten dengan prodi hukum dan yang kedua di UNS dengan prodi akuntansi,dan ahirnya akupun memilih UNS dengan prodi akuntansi .
Dari cerita ku yang aku alami aku belajar banyak hal,bahwa usaha,proses dan hasil itu tidak selamanya lurus membawa kita pada takdir yang diinginkan kita tidak boleh lupa akan keberuntungan dan juga kekuatan dari Do’a,layaknya pohon yang berbuah tidak semua buahnya akan bagus,berkualitas dan rasanya manis bukan?,seperti itu juga perjalanan hidup manusia yang tidak semuanya bisa diukur dengan tolak ukur seberapa besar usaha kita dalam berjuang,walaupun hasil belum sesuai yang diharapkan setidaknya ada nilai pembelajaran baru yang bisa diambil yaitu nilai keikhlasan.
Terima Kasih.

Tadinya akhir ceritanya bakal sedih. Ternyata bahagia.

Duluuuuuu, guru les ngasih tips untuk memilih kampus. Satu tips yang mungkin bisa dipakai selamanya adalah soal passing grade.mau nulis begini, gak sempat terus. sempatnya nulis komentar wae hehehe

Dengan bekal nilai bagus dari awal, wajar jadi kehilangan semangat. Bersyukur pada akhirnya bisa melanjutkan pendidikan.

cemungtuh