Transformasi Luring ke Daring

A. Perbedaan Kegiatan Sebelum dan Sesudah Pandemi

  1. Kegiatan pembelajaran sebelum pandemi wajib tatap muka sedangkan (luring) saat pandemi kegiatan ini dialihkan yaitu dengan menggunakan platform komunikasi konferensi (daring).
  2. Untuk beberapa sekalah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka di masa pandemi siswa hanya boleh masuk per 2 hari sekali, sedangkan jadwal masuk sekolah sebelum pandemi adalah sekitar 5-6 hari kerja.
  3. Saat masa pandemi semua sekolah diwajibkan menerapakan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan memastikan seluruh orang yang masuk ke dalam sekolah menjaga jarak.
  4. Saat pandemi beberapa fasilitas umum tidak tersedia, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerumunan.
  5. Sebelum pandemi jumlah siswa yang menempati ruang kelas adalah full sedangkan saat pandemi jumlah siswa dikurangi dan jadwal pembelajaran dibagi menjadi beberapa shift. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari jarak antar siswa yang terlalu dekat.
  6. Sebelum pandemi umumnya siswa bersalaman dengan guru sedangkan saat pandemi kontak fisik sangat dikurangi serta menjaga jarak minimal 1,5 meter.
  7. Sebelum pandemi kegiatan ektrakurikuler, pembukaan kantin sekolah, dan istirahat di luar ruangan masih diperbolehkan sedangkan saat pandemi kegiatan belum boleh untuk dilaksanakan.

B. Dampak Pandemi terhadap Kegiatan Sehari-hari Terutama Kegiatan Pembelajaran

Dampak positif

  1. Memunculkan percepatan transformasi pendidikan
    Dengan adanya pandemi ini sistem pembelajaran dialihkan menjadi daring yang tentunya memanfaatkan teknologi. Ini sangat mempercepat tranformasi teknologi pendidikan. Hal tersebut berdampak positif karena pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan sejalan dengan era Revolusi Industri 4.0 yang terus berkembang.

  2. Banyak muncul aplikasi pembelajaran online
    Banyak program aplikasi online menjadikan pembelajaran lebih efektif.

  3. Jumlah kursus online gratis
    Kursus online gratis mulai berkembang di tengah pandemi. Banyak bimbingan belajar menyediakan kursus online gratis atau beberapa dengan harga diskon.

  4. Munculnya kreativitas tanpa batas
    Pandemi ini banyak memunculkan ide baru. Ilmuwan peneliti, dosen, bahkan mahasiswa mencoba melakukan eksperimen untuk menemukan kreativitas baru dan menghadirkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

  5. Internet sebagai sumber informasi yang positif
    Jika pembelajaran sebelum pandemi menggunakan buku cetak sebagai sumber belajar utama, maka saat pandemi sumber belajar utama yang digunakan adalah internet. Internet tidak lagi digunakan sebagai sarana hiburan, tetapi juga untuk mendapatkan informasi tentang pelajaran yang diajarkan oleh guru.

  6. Siswa diawasi langsung oleh orang tua
    Para ahli meyakini bahwa peran orang tua dalam kehidupan seorang anak berdampak luas dan dengan pengawasan orang tua akan mudah untuk memantau perkembangan anaknya secara langsung.

Dampak negatif

  1. Ancaman putus sekolah
    Anak berisiko putus sekolah dikarenakan terpaksa bekerja demi membantu perekonomian keluarga.

  2. Penurunan capaian belajar
    Saat pandemi ditemukan adanya perbedaan akses dan kualitas pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya pandemi ini, beberapa siswa kurang dalam memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga capaian belajar pun juga menurun.

  3. Tanpa sekolah, anak akan berpotensi menjadi korban kekerasan rumah tangga yang tidak terdeteksi oleh guru

  4. Anak kurang bersosialisasi
    Saat pandemik seperti saat ini, kita diharuskan untuk tetap berada dirumah masing masing dan melakukan semua kegiatan dari rumah. Hal ini akan berdampak terhadap kurangnya sosialisasi antar sesama.

  5. Proses belajar terasa lebih berat
    Beberapa murid dan mahasiswa merasa bahwa pembelajaran dari rumah terasa lebih berat dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan lebih banyak pemberian tugas dibanding penyampaian materi oleh pengajar.

  6. Kesenjangan sumber daya
    Saat semua kegiatan dilaksanakan secara online, besar kemungkinan terdapat kesenjangan dari segi fasilitas. Banyak siswa yang bergantung pada fasilitas pendidikan yang disediakan di sekolah karena tidak semuanya memiliki fasilitas yang memadai seperti gadget, koneksi internet, atau bahkan listrik.

C. Cara Beradaptasi

Sebagai mahasiswa, saya sendiri juga merasakan perbedaan pembelajaran sebelum dan saat pandemi tersebut. Saya juga merasakan dampak positif dan juga dampak negatifnya. Beberapa adaptasi yang saya lakukan dalam menghadapi pembelajaran selama masa pandemi, antara lain:
a) Persiapan yang pertama terutama pada sarana dan prasarana. Dengan sarana dan prasarana yang sudah siap, maka proses pembelajaran daring juga dapat berjalan efektif.
b) Adaptasi yang kedua yaitu pada pemahaman materi. Jika sebelum pandemi materi masih disampaikan secara langsung oleh pengajar, di pembelajaran daring ini mahasiswa ditekankan untuk lebih banyak belajar secara mandiri.
c) Yang ketiga yaitu adaptasi masalah waktu. Jika pada pembelajaran luring waktu pembelajaran lebih efektif dan terjadwal, sedangkan pada pembelajaran daring seperti saat ini, waktunya sangat tidak terjadwal. Saya harus lebih memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya dan mulai mebuat jadwal sendiri agar belajarnya juga bisa lebih efektif.

1 Like