Tidak menyerah itu enak

Halo semuanya! Tulisan pertama nih, semoga enjoy ya! Perkenalkan aku Ferdinan Andreas Nugroho berasal dari kota kecil, yaitu Mojokerto. Anak pertama memegang peran penting sebagai harapan pertama dalam keluarga. Bukan sebuah tanggung jawab yang kecil, harus bisa menjadi contoh bagi suadara dan bisa mengangkat harga diri keluarga. Cerita dimulai saat aku berada di kelas 12 SMA. Aku adalah salah satu anak yang aktif di organisasi yaitu OSIS. Menjadi anggota osismempunyai tanggungan lain selain tugas utama sebagai siswa yaitu belajar. Kesalahan terbesar saat menjadi anggota osis adalah kurang bisa membagi waktu antara belajar dan berorganisasi.

Saya begitu senang dan sangat aktif di berbagai kegiatan di osis. Menjadi incaran guru-guru sudah menjadi hal biasa yang harus saya hadapi sehari-hari. Di kelas 10 dan 11 tentu nilai raport saya sangat buruk sehingga saya tidak masuk siswa eligible untuk mengikuti SNMPTN. Mengecewakan memang, tapi itu memang sudah kenyataan yang harus saya terima. Disitu saya berfikir untuk ya sudahlah, masih bisa ikut SBMPTN. Namun di perjuangan SBMPTN lagi lagi saya disibukkan dengan menjadi panitia buku taunan siswa. Disitu fokus belajar saya kembali terganggu. Saya baru bisa mulai belajar focus sekitar hanya h-2 bulan sbmptn. Waktu yang sangat kurang untuk mempersiapkan semua nya. Meskipun begitu saya mempunyai tujuan dan tekad yang sangat kuat untuk bisa berkuliah.

Dari awal menentukan jurusan, saya adalah anak yang mempunyai tekad yang kuat untuk bisa masuk jurusan Hukum. Saat itu ada sebuah event di sekolah yang dimana didalam kegiatan tersebut menghadirkan kakak kelas yang berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Campus Expo nama nya. Disitu saya terfokuspada satu kakak kelas yang menurut saya sangat luar biasa dalam perjuangan nya masuk PTN. Dan disitulah motivasi saya untuk bisa masuk jurusan Hukum, sama seperti kakak kelas saya ini terbentuk. Entah mengapa saat mendengar jurusan Hukum hati saya berkata, saya harus bisa masuk jurusan itu.

Perjuangan dimulai. Saat itu saya berfikir bahwa harus menyiapkan cadangan bilamana tidak masuk di Universitas Negeri. Saya mencoba mencari unversitas swasta dengan jurusan hukum yang baik. Dan saya menemukan 1 universitas yaitu Universitas Islam Indonesia. Meskipun saya beragama nonis, namun orang tua berkata, ya coba saja. Saya mulai mencari informasi pendaftaran, dan saat itu juga langsung mendaftar. Saat itu saya memilih jalur tes di sekolah mitra, dan di hari H tes, dengan penuh pengharapan saya diantar orang tua pergi ke kota Malang untuk tes.

Jujur, sama sekali tidak ada persiapan yang matang. Setelah mengerjakan semua soal, ternyata hasil langsung keluar. Dan saya belum beruntung untuk bisa masuk di jurusan hukum. Saya diterima di pilihan kedua. Disitu hati saya sudah senang karena punya cadangan nantinya. Namun orang tua berkata lain, mereka berkata untuk tidak usah mengambil jurusan itu. Saya pun mencoba ikhlas dan berusaha lagi agar di sbmptn nanti bisa mendapat hasil yang memuaskan.

Setelah itu saya benar-benar belajar untuk mempersiapkan semua nya. Hari dimana memilih Universitas dan jurusan tiba. Dalam pikiran hanya ada 1, yaitu Hukum Universitas Brawijaya. Saya menempatkan hukum UB dipilihan pertama dan Hukum Unej di piliham kedua. Belajar dan belajar, sebuah harapan besar, cita-cita besar harus saya perjuangkan disini. Tiba dimana hari SMBPTN, pagi itu dengan restu dan doa kedua orang tua, saya dan teman saya berangkat dari Mojokerto menuju Surabaya, tepat nya di Universitas Airlangga dengan mengendarai sepeda motor. Macet dan panas, itu yang kami rasakan selama perjalanan.

Setibanya disana, saya langsung masuk ruang tunggu, dan disitu saya hanya bisa berdoa dan berdoa. Saat sudah masuk diruangan dan dihadapkan dengan soal, dalam hati saya langsung berkata “Oh Tuhan apa ini”. Dengan percaya diri saya menjawab semua soal. Selesai. Pulang. Hanya harapan yang tersisa. Singkat cerita hari pengumuman tiba. Dan saya dinyatakan tidak lolos dalam SBMPTN. Hancur rasanya, putus harapan, kecewa. Namun yang membuat saya kuat adalah semangat dari orang tua. Memang tidak ada yang bisa menggantukan posisi orang tua dalam keadaan apapun. Orang tua saya berkata, coba jalur lain. Dan beberapa lama kemudian dibukalah jalur-jalur mandiri. Saya mengikuti jalur mandiri total ada 9 kali. Dan pilihan pertama tetap Hukum. Sebegitu berambisi nya saya.

Daftar 9 kali, gagal 6 kali. Di UNS sendiri saya mendaftar 3 kali. Umtuk gelombang pertama saya ditolak melalui 2 jalur. Namun semangat tidak pernah berkurang. Saya mencoba lagi di gelombang kedua. Namun sebelum itu saya mendapat kabar baik, yaitu pengumuman dari UPNV Jatim, saya dinyatakan lolos di jurusan Hukum. Bangga dan lega. Gelombang kedua jalur mandiri UNS saya hanya memilih jalur uijan tulis. Dengan penuh semangat dan harapan saya mengerjakan soal soal itu. Dan hari dimana pengumuman itu tiba. Saya membuka pengumuman itu Bersama ibu saya. Dan hal yang mengejutkan terjadi, saya dinyatakan lolos dan diterima, namun tidak di jurusan hukum.

Sebuah pilihan yang sulit, saya yang semenjak awal sudah mempunyai tujuan untuk bisa masuk di jurusan hukum. Namun saya mencoba berfikir bahwa memang belum rejeki disitu. Dan saya mencoba ikhlas dan memilih UNS sebagai pilihan dalam menempuh Pendidikan. Tidak sampai disitu saja, pengumuman jalur mandiri Universitas Jember, dan saya dinyatakan lolos di jurusan hukum. Namun apadaya, orang tua terlanjur membayar biaya yang cukup besar bagi saya di Universitas Sebelas Maret ini. Ikhlas dan ikhlas, itu yang saya lakukan, saya percaya bahwa memang jalan sukses saya berada disini.

Tuhan tidak pernah salah menempatkan. Tidak menyerah, itu juga saya lakukan selama berjuang mendapat PTN. Saya sudah berkomitmen bagaiamanapun saya harus berkuliah. Melihat itu orang tua saya juga bersemangat dalam menyekolahkan saya. Doa dan usaha tidak pernah menghianati hasil. Sebuah perjuangan yang sangat Panjang.

Suka duka sudah saya lalui. Meskipun masuk melalui jalur mandiri, saya yakin saya bisa sama bahkan lebih dari teman-teman lainnya. Dan itulah sebuah cerita bagaimana saya bisa masuk dalam Ilmu Administrasi Negara Universitas Sebelas Maret. Sekian, terimakasih.