Tidak ada yang spesial hanya saja bermakna

Halo teman-teman! Perkenalkan aku Anggita kali ini aku akan berbagi kisah tentang bagaimana aku bisa sampai kuliah di UNS. Saat kelas 10 aku sama sekali belum terpikirkan akan kuliah di jurusan apa dan universitas mana. Sempat terbesit di otakku untuk mengambil jurusan yang berbau ekonomi atau perpajakan. Kemudian saat kelas 11 aku menjadi tertarik dan suka dengan pelajaran ekonomi, saat belajar ekonomi aku merasa senang dan enjoy menikmati setiap jam pelajaran ekonomi. Akhirnya saat itu aku ingin dan bertekad mengambil jurusan akutansi atau manajemen di Universitas Padjadjaran. Memasuki kelas 12 saat itu di pelajaran ekonomi terdapat materi akuntasi, sebenernya aku senang bermain dengan angka tetapi aku berpikir bahwa akutansi di kuliah tidak sesederhana yang ada di SMA terlebih tingkat keketatan jurusan akuntasi diberbagai universitas sangat ketat oleh karena itu aku mengurungkan niatku untuk mengambil jurusan akuntasi. Lalu bagaimana dengan manajemen? Aku juga mengurungkan niatku untuk mengambil jurusan manajemen sebab kembali lagi pada alasan keketatan jurusan. Saat itu aku memutuskan untuk tidak mengikuti les persiapan SBMPTN tetapi niatku goyah ketika temanku mengajak untuk les bersama. Sebenarnya selain ekonomi aku juga tertarik pada hal yang berhubungan dengan pemerintahan.

Singkat cerita tiba saat pengumuman nama siswa yang masuk kuota untuk SNMPTN dan ternyata namaku ada di antara daftar siswa yang eligible. Aku dibingungkan memilih antara jurusan ilmu pemerintahan atau ilmu administrasi negara. Aku memang berniat untuk mengambil ilmu administrasi negara UNS tetapi ternyata temanku juga mengambil jurusan dan universitas yang sama, karena peraturan dan terlebih nilaiku lebih kecil, aku tidak jadi memilih pilhan tersebut. Akhirnya aku memilih Universitas Padjadjaran. Dan ya sesuai dugaanku benar saja aku tidak lulus SNMPTN.

Setelah itu aku mulai fokus untuk persiapan SBMPTN. Saat aku mendaftar di LTMPT aku mendapat jadwal UTBK di sesi kedua masih ada cukup waktu untuk terus memantapkan materi. Tanggal 30 April 2021 jam 04.00 dini hari aku beraangkat ke Bogor, aku memilih lokasi ujian di IPB. Aku diantar dan ditemani oleh ayah dan kakakku. Jam 06.00 aku memasuki ruang ujian, sama sekali tidak ada rasa gelisah, gugup atau yang lainnya. Aku mengerjakan dengan tenang bisa dibilang santai meskipun banyak soal yang jawabannya aku pilih secara acak. Selesai ujian justru ada keraguan dan ketidakpercayaan yang mucul di diriku sebab ada soal yang tidak bisa aku kerjakan. Kadang terbesit dipikiranku bahwa sepertinya aku tidak lulus pilihar pertama SBMPTN, tetapi aku berdoa semoga Allah memberikan pilihan yang terbaik untukku.

Tibalah hari pengumuman SBMPTN, saat itu yang aku pikirkan hanya bersyukur jika memang diterima dipilihan kedua. Niatnya ingin melihat pengumuman di malam hari tetapi orang tuaku sudah tidak sabar. Akhirnya aku putuskan untuk melihat pengumuman saat itu. Di situ rasa gugup baru muncul. Dan ternyata aku melihat kode barcode dan tulisan Universitas Sebelas Maret, wah rasanya sangat senang sekali bahkan aku sampai loncat dan berteriak saat itu. Aku sangat bersyukur ternyata Allah mendengar dan mengabulkan doa-doaku selama ini. Nah ini adalah cerita bagaimana aku bisa kuliah di UNS, terima kasih buat yang sudah membaca!