Sudahkah Kenal Dengan Artikula? Yuk Kenalan

Hei sobat Literasi! Bagaimana Kabarnya nih? Semoga masih diberikan kesehatan selalu. Kalian tahu nggak sih apa itu artikula? Nah, mungkin agak sedikit asing kita mendengarnya. Pada kesempatan kali ini aku mau bagi secuil ilmu nih buat sobat semua. penasaran kan? Kalau gitu jangan lupa baca artikel ini sampai habis ya. aku harap sobat semua bisa mengenal lebih dalam tentang apa itu artikula. Yuk kita Selami bersama apa itu Artikula!

Artikulus atau kata sandang merupakan kata-kata memiliki fungsi sebagai penentu atau mendefinit sesuatu nomina, ajektifa, atau kelas lain. Artikulus yang ada dalam bahasa Indonesia adalah si dan sang (Chaer, 2008). Artikula merupakan kategori yang mendampingi nomina dasar, nomina deverbal, pronominal, dan verba pasif (Putrayasa, 2010). Sedangkan menurut Alwi (2017), artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.

Nah, terdapat tiga kelompok artikula yang harus kita pahami nih sobat. Pengelompokkan tersebut antara lain: artikula yang bersifat gelar, artikula yang mengacu pada makna kelompok tertentu, dan artikula yang digunakan untuk menominalkan kata lain. Artikula dalam penggunaan gelar ini pada umumnya berhubungan langsung dengan orang yang memiliki jabatan atau orang yang memiliki pengaruh kuat. Jenis-jenis dari artikula yang bersifat gelar ini antara lain sang, sri, hang, dan deng.

A. Sang Kata sang biasanya digunakan untuk meninggikan martabat seseorang atau bahkan suatu benda.
B. Sri Kata sri biasanya digunakan untuk memanggil seseorang yang memiliki martabat tinggi dalam suatu kerajaan atau keagamaan.
C. Hang Kata hang biasanya digunakan untuk memanggil seorang laki-laki yang dihormati.
D. Dang Kata dang biasanya digunakan untuk memanggil seorang wanita yang dihormati.

Artikula yang mengacu pada makna kelompok atau makna kolektif adalah kata para. Kata para digunakan untuk menegaskan makna kelompok bagi manusia yang memiliki kesamaan sifat tertentu, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaaan dan kedudukan. Artikula ini menginsyaratkan ketidaktunggalan sehingga nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang, misalnya kata para yang diikuti kata guru cukup ditulis para guru bukan para guru-guru.
Terdapat kata lain seperti kaum dan umat yang juga menyatakan makna kelompok, tetapi kedua kata itu termasuk nomina bukan artikula.
Contoh pemakaian:
Perayaan HUT PGRI diikuti oleh para guru di seluruh Indonesia.
Istighosah Kubro diikuti oleh Kaum Nahdliyin.

Baik, ini yang terakhir nih sobat-sobatku. Yang terakhir adalah artikula yang digunakan untuk menominalkan kata lain. Artikula ini biasanya ditandai dengan pengunaan artikula si. Artikula si yang menominalkan ini bisa bermakna tunggal atau genetik, ini tergantung pada konteks kalimatnya. Artikula ini juga bisa dipakai untuk mengiringi nama orang, membentuk nomina dari adjektiva atau verba, dan dalam bahasa yang tak formal untuk mengiringi pronomina dia. Artikula si juga bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaan tidak suka kepada seseorang. Nah sobat, dalam artikula yang menominalkan ini dapat juga ditambahkan kata yang. Kata yang disini bersifat definit (pasti).

Referensi :
Alwi, H., & dkk. (2003). Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Prihantini, A. (2015). Master Bahasa Indonesia: Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap. Bentang B First.