Solusi untuk orang yang banyak hutang dan tidak bisa melunasi

:open_book: Ngaji Gus Baha’
Ceramah Gus Baha’: Solusi untuk Orang yang Banyak Utang dan Tidak Bisa Melunasi

Berutang lalu tidak bisa melunasinya, mungkin pernah dialami oleh sebagian orang. Bahkan sebagian dari mereka tidak sungkan untuk mencari dan minta pertolongan pada orang lain agar mau membantu melunasi utang-utangnya. Jika mengetahui persoalan semacam ini, kita perlu melihat dua jenis orang berutang. Ada orang yang berutang memang karena kebutuhan atau memenuhi hajat hidupnya. Namun ada pula yang berutang karena kebiasaan dan sudah menjadi gaya hidup.

Adapun orang yang berutang demi memenuhi kebutuhan, maka kita sebagai umat muslim wajib menolongnya. Pasalnya, Islam mengajarkan kita untuk hidup saling tolong menolong antar sesama. Apalagi jika yang ditolong itu memang sangat membutuhkan pertolongan. Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang memiliki utang tetapi tidak mampu melunasinya?

KH Ahmad Baha Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha memberikan penjelasan terkait utang pituang. Ulama NU asal Rembang tersebut menyampaikan sebuah hadits tentang orang mempunyai utang yang banyak dan ingin bertobat, namun tidak mampu membayarnya.

Menurut Gus Baha, solusi dari permasalahan utang yang pertama adalah menjadi orang saleh terlebih dahulu.

"Jadilah kekasih Allah dulu, jadi orang bener dulu. Utangmu sebaiknya dibayar. Namun kalau terpaksa tidak bisa, ya biarkan saja, namanya juga gak mampu. Kalau sampai menjual rumah, anak istrimu mau ke mana?,” Gus Baha menjelaskan.

Kemudian alternatif yang kedua adalah ketika seseorang sudah meninggal, utang itu dilunasi saudara atau anaknya yang masih hidup. Supaya mayit tidak akan membawa utangnya sampai ke akhirat.

“Di akhirat, dalam pengadilan Allah semua pemberi utang kepada wali tersebut menagih kepada Allah untuk keadilan. Karena utangnya belum dibayarkan oleh kekasih Allah tersebut. Akhirnya semua amal ibadah yang banyak di ambil sama pemberi utang,” ungkap Gus Baha.

“Kemudian Allah menyampaikan ada tempat khusus (syurga) bagi orang yang mengikhlaskan utang kepada orang-orang yang saleh. Seketika itu, semua pemberi utang tersebut mengikhlaskan utangnya kepada wali Allah,” Gus Baha menambahkan.

Gus Baha juga menyampaikan bahwa Allah SWT tidak bisa memaafkan utang. Bahkan Nabi SAW tidak mau menyalati orang wafat yang masih punya tanggungan utang.

“Orang syahid saja kata Nabi, masih diperhitungkan amalnya kalau punya utang, apalagi jika tidak syahid,” ujar Gus Baha.

Penting untuk diingat, utang itu tetap harus dibayar, sekalipun yang membayarnya adalah keluarga atau orang terdekatnya. Selanjutnya, segera bertaubatlah dan menjadi orang saleh yang selalu berbuat kebaikan.

Penulis: Dany Garjito Melansir tayangan di kanal YouTube Kalam Kajian Islam yang diunggah pada 20 November 2021