September 2023, masa-masa di mana seorang siswa dari salah satu smansa sedang merasa di-burnout oleh tugas-tugasnya. Tak hanya itu, banyak hal-hal lain yang membebani pikirannya. Yap, siswa itu adalah aku, remaja yang belum tau tujuannya mau kemana, jadi apa, dan harus gimana. Dia lebih sering cuma ngikutin alur yang udah disediakan, cuma waktu itu kok, ngerasa ini alurnya berat banget yaa. Aku, siswa dengan plan 20-10-3 ( 20 menit belajar, 10 menit nyari game yang mau dimainin, 3 `jamnya buat main game ), dulu sangat menikmati kehidupanku sendiri karena buatku gaperlu repot-repot keluar healing buat ngurangi tingkat stressku karena mikirin masa depan, tapi cukup dengan duduk dan main game saja sudah cukup untuk membantuku melarikan diri dari hiruk-pikuk permasalahan dunia ini, termasuk masalahku sendiri.
Terbesit di pikiran-ku “Semua orang tau apa yang mereka inginkan, kenapa aku engga? Semuanya udah nentuin goal mereka, aku kapan?”. Dulu kalimat itu selalu berputar-putar dikepalaku, khawatir dengan apa yang akan datang, khawatir apakah aku ada di kapasitas untuk melanjutkan pendidikanku ke perguruan tinggi?. Di saat teman-temanku sudah mantap dengan jurusan yang mereka pilih, universitas yang mereka dambakan, disinilah aku, masih angin-anginan kalo ditanya soal itu. Apakah aku bisa menang melawan isi pikiranku? atau malah pikiranku yang akan berhasil melahapku?
Tibalah aku pada suatu sore setelah pulang sekolah, karena aku merasa sangat terbebani dengan pikiranku akhir-akhir ini, aku memutuskan untuk mampir dulu ke sebuah kafe setelah pulang sekolah. “buat self reward ah” kataku. Yap seperti biasa, aku datang, memesan satu gelas kopi “mas, caramel macchiato ya, satu”, setelah itu aku cuma duduk diam, bengong dan membiarkan pikiranku melahap diriku sendiri seperti biasanya. “I bet you thought ur life would change, but you’re sat on a train again”, di saat aku sedang asik-asiknya diam, tiba-tiba lirik itu menusuk ke dalam pikiranku, siapa sih yang gatau The 1975? salah satu band favoritku, aku cukup berterimakasih sama mas-masnya karena sudah setel lagu ini, bagus ternyata selera dia, bikin aku tambah kepikiran soal masa depanku gara-gara liriknya. Setelah itu kopiku datang, dan aku pun menikmati kopi itu sambil membiarkan diriku terlahap oleh pikiranku sendiri.
Di sore yang tenang itu, tiba-tiba seseorang duduk dimeja lain didepanku, dengan santai mengeluarkan alat-alat menggambarnya dari tas. Aku yang cuma bengong pun memperhatikan gerak geriknya, memilih pensil yang akan digunakan, mengambil sketchbooknya, dan membuka lembaran sketchbooknya, satu per satu gambarnya terlihat, aku cukup kagum dengan kemampuannya “wah, sesepuh gambar nih”, hingga sampailah dia di lembaran terakhir dia menggambar, terpampang sketsa seorang perempuan yang belum selesai digambarnya. Ia sibuk melanjutkan gambarnya, sedangkan aku di lain meja, sibuk memperhatikan dia. “kayanya pacarnya deh, atau mungkin orang yang dia suka ya? siapapun itu, beruntung banget dia, dicintai seorang artists. Artinya, dia bakal abadi dalam karyanya”. Tanpa sadar, menit per menit berlalu, aku yang sedang diam memperhatikan betapa cantiknya sketsa itu, tiba-tiba terbesit di pikiranku “apa aku ikutan gambar juga ya?”, kebetulan waktu itu emang ada orang yang lagi aku suka sih hehe.
Jadi, diperjalanan pulang setelah dari kafe itu, aku mampir ke sebuah toko alat tulis, membeli sebuah sketchbook A5 dan bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah pun, aku mulai mempersiapkan semua yang kubutuhkan dan memulai corat coretku di sketchbook itu, susah susah gampang sih, namanya juga baru awal belajar yaa jadinya begitulah. “Tapi kok seru yaa?” pikirku, aku belajar banyak art style, belajar arsir, mencontek referensi hingga berkreasi sendiri dengan imajinasiku. Dan dari hari itu pun, aku tanpa sadar tenggelam dalam duniaku yang baru, dunia penuh corat coret itu.
Apesnya, berbulan-bulan aku belajar gambar buat gambar seseorang, ehh di bulan januari kita malah asing, haduhhh. Tapi kabar baiknya, menggambar benar-benar ngebantu aku kabur dari masalah-masalahku, ketimbang ngerokok atau malah sampai minum-minum, mending menggambar aja kan?. Aku juga akhirnya nemuin prodi yang akhirnya aku cari-cari, yup, pariwisata. Pikirku “healing ke tempat destinasi sambil gambar-gambar, waduh cocok inimah”. Yaaa walaupun sekarang ketemunya lain, bukannya healing, malah ngitung, salah satu hal yang aku ga kuasai. Tapi gapapa deh, di tempat baru ini, aku juga nemuin banyak temen baru, bahkan sampai nemuin seseorang yang udah berhasil ku gambar di sketchbook-ku, tau kan artinya? Hehehe. Dari aku, kurang lebih seperti itu ya, semoga teman-teman pembaca juga punya hal yang bisa kalian lakuin di saat kalian ngerasa stress atau down, buat ngebantu kalian, atau malah punya seseorang buat diajak cerita? lebih seru tuhh mesti.