Sedang Diusahakan

Hai, selamat pagi, siang, sore atau malam tergantung kapan kamu membaca tulisan ini.

Perkenalkan saya adalah salah satu mahasiswa di salah satu kampus terbaik di kota Surakarta. Sebelum saya bisa menjadi bagian dari kampus ini, ada sedikit hal yang mewarnai proses saya. Hal ini dimulai saat pengumuman peranking-an siswa yang mengikuti SNMPTN, dan saya tidak bisa masuk daftar itu. Padahal teman-teman saya saat itu bisa lolos dan sering kali membicarakannya di depan saya. Entah sengaja atau tidak, hal itu malah membuat saya berpacu untuk mencari peluang lain agar bisa memasuki universitas bagus dengan bidang yang saya sukai dan tanpa test.

peluang
sumber:https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/10/13/5f855c15c987a-melihat-peluang-usaha-dari-lingkungan-sekitar-kita_665_374.jpg

Mencoba untuk peruntungan lain, akhirnya saya mencoba untuk mendaftar SNMPN yakni jalur raport untuk politeknik se-Indonesia. Saya memilih salah satu politeknik di kota Semarang dengan harapan bisa masuk dan tidak terlalu jauh dari rumah. Akan tetapi lagi-lagi keberuntungan belum memihak. Tidak berselang lama setelah itu, tim sosialisasi dari sebuah universitas datang ke sekolah untuk memperkenalkan profil kampus. Saat itu pula saya tertarik dengan salah satu prodi di Pendidikan Vokasi-nya. Hal ini membuat saya segera mencoba mendaftar di jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Dan pada akhirnya saya diterima.

Saya mengambil pendidikan vokasi yang notabene-nya masih sangat minim diminati di negeri ini. Tidak ada alasan khusus mengapa saya mengambil langkah ke jalur ini, hanya saja saya cukup tertarik dengan apa yang bisa didapatkan setelahnya. Bukan hanya materi tapi juga skill dari kuliah praktik yang akan didapat nantinya. Hal ini dikarenakan lulusan sekolah vokasi memang sudah dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja.

Di pendidikan vokasi ini, saya memilih program studi Demografi dan Pencatatan Sipil. Apa itu? Ini adalah pertanyaan yang kerap kali muncul ketika saya menyebutkan jurusan apa yang saya ambil. Tidak heran memang karena ini termasuk prodi baru dan hanya ada satu di Indonesia; ya walaupun ada satu prodi yang hampir sama, tetapi bedanya prodi tersebut ada di sekolah ikatan dinas. Jika ditanya apa saya tertarik memilih prodi ini karena masih sangat langka, jawabannya adalah ya. Bayangkan saja jika hanya ada satu prodi saja di Indonesia maka kemungkinan lulusannya juga tidak akan sebanyak prodi lain, dan dampaknya prospek kerja masih akan terbuka sangat luas.

Tidak hanya itu, saya tertarik masuk prodi Demografi dan Pencatatan Sipil juga dikarenakan prodi ini bekerja sama langsung dengan Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Waktu itu yang ada dibayangan saya adalah setelah kuliah nanti saya bisa bekerja dibawah naungan Kemendagri/Disdukcapil, menjadi ASN yang bertanggungjawab dan melayani masyarakat. Hingga saat ini, pernyataan tersebut masih menjadi harapan saya ketika lulus kuliah nanti. Dan untuk apa saja yang terjadi kedepannya sedang saya usahakan dari sekarang.

Nantinya, delapan semester akan saya tempuh dan sekarang saya sudah melewati satu. Terhitung saat saya menulis ini, saya sudah memasuki semester dua. Tidak ada pengharapan yang muluk-muluk untuk kedepannya, hanya saja saya ingin tetap semangat hingga garis akhir. Agar bisa melakukan segalanya yang terbaik, bertemu dan berteman dengan orang-orang baik, dan pada akhirnya bisa menyelesaikan ini dengan hasil yang terbaik pula. Lalu harapan saya setelah lulus kuliah, seperti apa yang sudah saya katakan sebelumnya bisa terwujud. Semuanya sedang saya usahakan, dan sampai jumpa di hasil yang terbaik.

1 Like