Puisi Bakar Karya Maulana Iqbal

Bakar

suasana makin terik
lampu mulai padam
dentuman mengglegar hebat
badan tegap namun hati berdebar
meminta tuhan tuk menemani

penghuni berdoa untuk hal baik
diperbatasan jadi saksi OPM
pengakuan berujung debat
nyawa pribumi jadi gemetar
cendrawasihpun terkasihani

mungkin tiada ujung
raja besar mulai bergabung
sisi lain terbelenggu oleh HAM
mereka hanya bisa menggeram
mengutuk atas kebencian
penguasa berlindung dalam pujian

adakah rasa didalam hati ini?
berharap dari kekuasaan
menjujung dengan rasa NKRI
para pion menjadi korban
bagaimana jika ini konspirasi?
sebuah plot twist atau hanya gimmick belaka?

menyelesaikan masalah sendiri sungguh sulit
bagaimana jika dengan masalah sebuah negri?
musuh nyata diri adalah egonya
menjadi kaya dengan cara pelit
hidup dipenuhi dengan rasa iri
dan berpasrah kepaNYA

perahu kertas dihujani air
akar nangka menusuk semakin dalam
tumbang tersengat petir
akan mengukir sejarah kelam

kenangan kalbu menyertai
hati ibu pertiwi tlah berdamai
soekarno ingkar menyisakan kata
diponogoro hanya bisa mematung
dan pisang hanya menumbukan pisang