Perjuangan Masuk ke AN

Kilas balik ke tahun 2020, ketika masih berada dibangku kelas tiga SMA saya dengan teman-teman belajar untuk mempersiapkan UTBK 2020. Mengikuti bimbingan belajar secara online, mencari berbagai soal, dan ikut serta dalam kegiatan try out baik offline maupun online. Tidak lupa juga meminta doa kepada Tuhan agar semuanya berjalan lancar, meminta maaf sekaligus silaturahmi ke guru-guru yang telah memberikan ilmunya serta didikannnya kepada saya selama tiga tahun ini, dan yang paling penting meminta restu kedua orang tua karena merekalah saya bisa bertahan hingga saat ini. Saat itu awal-awal pandemi banyak sekali rintangan yang dihadapi mulai dari waktu tes yang diundur membuat semangat belajar menurun. Selain itu, peniadaan subtes TKA karena saya merasa sangat menguasai subtes tersebut dan hanya TPS saja yang diuji. Hingga tiba waktunya untuk UTBK 2020, kebetulan saya mendapat hari pertama sesi kesatu sehingga tidak ada bayangan seperti apa tesnya nantinya. Sedihnya ketika pengumuman tiba, mendapat kata semangat dari LTMPT artinya tidak lolos dan harus mencoba jalur lain, sehingga saya harus mencoba jalur mandiri dari berbagai universitas, sayangnya mereka menolak saya semua. Akhirnya saya mengikuti saran dari orang tua untuk mencoba lagi tahun depan serta mengambil jurusan yang tidak terlalu tinggi. Lalu di tahun 2021 mendaftar di suatu bimbingan belajar karena merasa tidak sanggup untuk belajar sendiri, di sana selain belajar mempersiapkan tes, mencoba konsultasi kira-kira jurusan apa yang cocok dengan diri saya dan akhirnya memilih jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Sastra Inggris serta perguruan tinggi yang dipilih yaitu Universitas Sebelas Maret. Mendaftar lagi UTBK 2021, karena di tempat saya tinggal tidak ada lokasi untuk tes sehingga harus berangkat ke Jogja menumpang di kos kakak. Sambil menunggu pengumuman UTBK saya terus beroda kepada Tuhan dan untuk berjaga-jaga kemungkinan terburuk tetap belajar untuk tes mandiri. Ketika pengumuman dan melihat hasilnya membuat saya sedih lagi karena ditolak, luka lama masih belum sembuh terkena lagi. Tetapi tidak mau membuat orang tua ikut sedih, saya mendaftar lagi di UNS lewat jalur Utul dan bersyukurnya saya keterima melalui jalur tersebut dan sekarang berada di Ilmu Administari Negara UNS merasa semua usaha dan kesedihan telah terbayarkan.