Perjalanan terindahku

Magelang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Menyimpan sejuta pesona dan memiliki deretan objek wisata. Candi borobudur menjadi satu diantara sederet destinasi di Magelang yang terkenal hingga ke mancanegara. Magelang berasal dari kata tepung dan gelang, yang berarti “mengepung rapat seperti gelang”. Magelang juga dikenal dengan julukan Kota Militer dikarenakan terdapat sekolah semi militer dan sekolah militer. Magelang dikenal sebagai kota pencetak perwira – perwira tinggi di Indonesia, berawal dari berdirinya Akademi Militer yang biasa dikenal dengan sebutan AKMIL yang diresmikan pada 11 November 1957 oleh Presiden RI Soekarno. Di Magelang para taruna dilatih untuk dapat berdiri di bagian terdepan agar bisa membela negara Republik Indonesia. Akademi Militer Magelang sudah menjadi tujuan favorit para remaja lulusan SMA di seluruh tanah air. Selain Akademi Militer, ada juga terdapat sekolah semi militer khusus untuk para lulusan SMP. Sekolah tersebut juga menjadi tujuan favorit para remaja lulusan SMP dan orang tua untuk menyekolahkan anak mereka, termasuk Saya dan orang tua Saya.
Mari kita menceritakan kisahku.
Disuatu pagi pada tahun 2015 Saya mulai menduduki bangku SMP di SMP Muhammadiyah Darul Arqom. Di Darul Arqom kita dididik menjadi remaja soleh dan solehah, karena di situ kita mendapatkan berbagai macam pendidikan agama yang cukup banyak, dari mulai basicnya dan sejarahnya tentang Islam. Di situ Saya juga mempelajari dua bahasa asing, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Walaupun di awal masuk Saya tidak bisa mengikuti pelajaran Bahasa Arab, tetapi setelah semester dua kelas satu Saya sudah bisa menggunakan Bahasa Arab. Dan pelajaran yang saya suka waktu itu Bahasa Arab. Pagi sore dan malam pun berjalan, tahun demi tahun pun sudah terlewati. Hingga pada akhirnya Saya duduk di bangku SMP kelas 9, yang dimana di situ Saya mengisi form akan melanjutkan ke SMA atau SMK yang diinginkan. Waktu itu Saya mengisi akan melanjutkan ke SMA di Magelang yang Saya cita-citakan bersama teman Saya waktu SD. Saya mengisi akan melanjutkan ke SMA Taruna Nusantara. SMA yang dimana banyak pelajar SMP yang ingin melanjutkan di SMA tersebut.
Saya pun sudah mulai menyiapkan berkas-berkas untuk mendaftar ke SMA Taruna Nusantara. Dan pada waktu jeda di SMP Saya pergi ke Magelang untuk melihat-lihat SMA atau SMK semi militer. Pada waktu Saya memasuki lingkup SMA Taruna Nusantara, Saya terkejut dan Saya terus berdoa agar Saya lulus seleksi masuk SMA Taruna Nusantara. Saya mengelilingi SMA Taruna Nusantara yang di dampingi langsung oleh pamong di sana. Hingga akhirnya Saya ditunjukan alumni SMA Taruna Nusantara melanjutkan perguruan tinggi dimana saja. Ada yang di dalam negeri dan ada yang di luar negeri. Saya sangat antusias untuk itu, rasanya Saya menggebu-gebu agar cepat menjalani ujian nasional dan mendftar.
Setelah dari SMA Taruna Nusantara lalu saya pergi ke SMK Kesdam IV Diponegoro untuk melihat-lihat sekolah tersebut. Jujur waktu Saya melihat SMK Kesdam IV Diponegoro, Saya tidak tertarik langsung seperti waktu awal melihat di SMA Taruna Nusantara. Dan akhirnya pun diperjalanan mama dan ayah berbincang akan menyekolahkan Saya dimana. Sesampai di rumah kita beristirahat sambil berbincang, dan akhirnya mama dan ayah sepakat menyekolahkan Saya di SMK Kesdam IV Diponegoro. Saya menangis waktu itu karena tidak dibolehkan sekolah di SMA Taruna Nusantara. Karena pertimbangan dengan biaya, maka ayah dan mama tetap memilih SMK Kesdam IV Diponegoro. Akhirnya mau tidak mau Saya menuruti permintaan ayah dan mama untuk sekolah di SMK Kesdam IV Diponegoro, karena dari dulu saya ingin sekali sekolah berasrama, semimiliter, dan tentunya karena di Magelang.
Waktu pendaftaran pun sudah dekat, tetapi saya tidak belajar untuk mempersiapkan seleksi. Hari itu pun datang dan saya memasuki ruangan untuk tes akademis, untuk tes psikotes di lain hari begitupun tes kesehatan dilain hari juga. Setiap pulang tes Saya lanjut persiapan untuk gladi kotor dan gladi bersih, dan akhirusanah. Dan pengumuman seleksipun sudah keluar pukul 03.00 dini hari, Saya lulus dan diterima, mama dan ayah sangat senang. Akhirnya saya persiapan pergi ke Magelang untuk daftar ulang dan tes wawancara orang tua. Saya sangat senang karena akhirnya bisa merasakan sekolah di Magelang, dengan keindahan pesonanya, kesejukan udaranya, dan serasa anak rantau.
Magelang akan menjadi kota sejuta kenangan bagi Saya, karena di Magelang saya merasakan susah dan senangnya kehidupan tanpa orang tua. Karena di Magelang Saya bisa mandiri menjadi seorang wanita yang kuat.