Perjalanan dan Pengalaman di Babak Semi Final OLIVIA-IX

Pada tanggal 16 Juni 2024, batas akhir pengumpulan karya telah ditetapkan. Sekitar tiga minggu sebelumnya, saya memulai proses pembuatan desain untuk perlombaan OLIVIA-IX. Prosesnya tidak mudah; saya sempat kebingungan menentukan konsep desain yang cocok. Namun, saya terus berusaha mencari inspirasi hingga akhirnya beberapa desain selesai dan saya kirimkan ke panitia lomba. Empat hari kemudian, pengumuman finalis pun keluar, dan saya dinyatakan lolos ke babak final. Perasaan senang dan semangat untuk memberikan yang terbaik langsung memenuhi hati saya.

Hari keberangkatan tiba. Sehari sebelumnya, saya telah mempersiapkan semua barang dengan teliti agar tidak ada yang tertinggal. Keberangkatan dimulai dari Bandara YIA. Saat menunggu penerbangan, saya merenung, mengingat segala usaha dan waktu yang telah saya curahkan. Saya berharap semuanya akan membuahkan hasil yang baik. Ketika waktu penerbangan tiba, saya duduk bersebelahan dengan Andree dan dosen pendamping kami di pesawat. Setibanya di Bandara Sultan Hasanuddin, kami bertemu peserta lain yang juga sedang menunggu penjemputan menuju hotel. Setelah tiba di hotel, saya segera beristirahat untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima.

Tanggal 18 Juli 2024, hari pertama acara dimulai. Kegiatan pembukaan diisi dengan berbagai pertunjukan seni, seperti tarian daerah, musik tradisional, dan paduan suara. Suasananya sangat meriah. Saya juga mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan peserta lain dari berbagai daerah yang sama-sama antusias. Semangat ini menjadi dorongan positif menjelang perlombaan.

Tepat pukul 13.00, babak perlombaan dimulai. Dalam ruangan kompetisi, saya berusaha fokus dan mempraktikkan segala ilmu serta latihan yang telah saya persiapkan. Seluruh kemampuan saya kerahkan demi memberikan hasil terbaik. Perlombaan selesai sekitar pukul 16.00, dan kami kembali ke hotel. Malamnya, saya dan Andree berdiskusi mengenai teknik yang kami gunakan selama lomba, sekaligus saling memberi semangat.

Keesokan harinya, saya bangun pagi untuk menikmati sarapan. Sebelum acara penutupan dimulai, saya, Andree, dan dosen pembimbing sempat berjalan-jalan di sekitar kota. Kegiatan ini membantu kami menghilangkan rasa tegang, meski kami tetap ingat tujuan utama berada di sana: berkompetisi dan belajar.

Penutupan acara dilaksanakan di ballroom hotel dengan suasana yang sangat meriah. Saat pengumuman hasil lomba CAD, jantung saya berdegup kencang. Ketika nama saya disebut sebagai juara harapan 2, perasaan lega dan bahagia menyelimuti diri saya. Meski hanya meraih juara harapan, saya tetap merasa bangga atas usaha yang telah saya lakukan.

Setelah acara selesai, kami segera menuju bandara karena jadwal penerbangan yang cukup padat. Kami pulang dengan perasaan campur aduk: senang, lelah, dan termotivasi untuk terus berkembang.

Pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga. Mulai dari proses mencari ide, mempersiapkan keberangkatan, hingga menjalani perlombaan, semuanya mengajarkan saya arti kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk mencoba hal baru. Meskipun hanya meraih juara harapan 2, prosesnya jauh lebih bernilai dibandingkan hasilnya.

Selain itu, saya juga mendapatkan banyak teman baru dan wawasan tentang budaya dari berbagai daerah. Perlombaan ini bukanlah akhir dari perjalanan saya, melainkan awal untuk terus meningkatkan kemampuan dan pencapaian. Saya pulang dengan semangat baru dan tekad yang lebih besar untuk meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang. Pengalaman ini akan selalu saya ingat sebagai motivasi untuk terus berkarya dan tidak mudah menyerah dalam mengejar impian.

1 Like