Setiap siswa pasti memiliki pengalaman yang berbeda ketika di sekolah ,entah pengalaman horor, melanggar aturan, atau yang lainnya. Salah satu pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya adalah ketika pertama kali saya bolos di UKS (Unit Kesehatan Siswa). Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya tanggung jawab sebagai pelajar, pentingnya mengatur waktu, kejujuran dan rasa solidaritas antar teman.
Hari itu di salah satu SMA di Kabupaten Magelang, ketika jam istirahat tiba saya dan teman-teman memutuskan untuk ke UKS sekedar melepas penat dan ganti baju di UKS karena setelah melalui mata pelajaran penjaskes dan pada saat itu saya dan teman-teman terlalu capek karena sehabis lari. Ketika itu kita saling mengobrol dan bercanda satu sama lain hingga ketika bel sudah berbunyi menandakan waktu untuk masuk kembali teman-teman saya pun kembali ke kelas dan tinggalah saya dan satu teman saya karena waktu itu malas untuk mengikuti pelajaran. Akhirnya saya dan teman saya ini di UKS tanpa ijin ke guru mata pelajaran. Waktu itu kita meninggalkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena memang dulu mata pelajaran tersebut sangat membosankan dan gurunya kurang tegas ketika keadaan kelas rame dan kita memutuskan untuk bolos di UKS. Kegiatan saya dan teman saya di UKS ini hanya berbaring di tempat tidur dan sesekali kita bercerita dan berkeluh-kesah satu sama lain. Sesekali kita juga membicarakan tentang teman sekelas kita.
Diwaktu itu, ketika kita mengobrol, kita mendengar guru yang sedang berbicara dengan petugas koperasi. Karena UKS dan koperasi hanya bersebelahan jadi kita sangat mendengar dengan jelas. Guru tersebut yang selalu mengecek UKS dan termasuk guru paling ditakuti, dan juga sangat menyebalkan. Karena guru tesebut selalu mengecek siswinya supaya siswinya tidak bermakeup. Dan ketika mata pelajaran guru tersebut banyak sekali hafalannya. Nah, lanjut ketika kita sedang asik mengobrol dan tiba-tiba mendengar suara guru tersebut kita langsung posisi di tempat tidur masing-masing. Sesuai prediksi kita, pasti guru tersebut mengecek, kita berakting sakit dan berpura-pura tidur untuk menutupi kebohongan kita. Setelah itu, guru tersebut tiba-tiba menanyakan keadaan kepada kami dan kita jawab dengan akting sakit kita yang diusahakan dengan semaksimal mungkin dan guru itupun syukurnya percaya. Setelah itu guru tersebut keluar dari UKS dan kita langsung tertawa kecil.
Sekitar setengah jam berlalu, kita asyik mengobrol dan menikmati waktu bersama, tiba-tiba bel berbunyi menandakan jam kedua dari mata pelajaran tersebut berlangsung. Tiba- tiba perasaan ingin mengikuti pelajaran muncul didalam diri ini, tetapi disatu sisi juga ingin bersenang-senang dan bercerita lagi. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke kelas, meskipun dengan keadaan bersalah dan perasaan yang tidak karuan. Dan sesampainya di pintu kelas saya ijin untuk masuk ke kelas dan seketika teman-teman yang berada dikelas langsung melihat kami, dan guru yang sedang mengajar langsung bertanya dari mana saya dan teman saya ini lalu kami menjawab dari UKS. Dan kagetnya langsung di suruh untuk duduk dan mengikuti mata pelajaran tersebut. Perasaan tidak enak dan bersalah pun muncul, saya dan teman saya meminta maaf dan berterimakasih kepada guru tersebut. Dan akhirnya kita mengikuti pelajaran tersebut sampai akhir.
Pengalaman pertama kali bolos di UKS itu menjadi pengalaman yang berharga bagi saya. Karena saya belajar bahwa, waktu itu sangat berharga dan tugas sebagai pelajar hanya belajar tetapi saya malah menyia-nyiakan waktu untuk kesenangan diri saya. Meninggalkan kemalasan dan berusaha untuk lebih fokus lagi adalah bagian dari proses belajar yang harus saya lalui. Akhirnya saya menyadari bahwa keputusan untuk bolos di UKS tidak sebanding dengan kesenangan yang saya dapat. Kemalasan, ketidakjujuran, dan lari dari tanggung jawab sebagai siswa untuk belajar adalah hal yang tidak pernah saya lakukan lagi. Karena, pengalaman itu mengingatkan kita bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang harus kita lakukan dan hadapi. Dan sejak saat itu saya tidak pernah bolos dan dalam mengambil keputusan selalu dipertimbangkan terlebih dahulu.