Penghubung Dalam Kata Tugas Artikula

20210315_181321_0000
Menurut pandangan kalian apa sih artikula itu???
Artikula atau kata sandang tidak mempunyai suatu arti, tetapi mempunyai fungsi. Melalui bagian mengenai kata ganti penghubung sudah dibicarakan pula tentang yang, yang pada mulanya menjadi fungsi penentu. Kata hubung yang sudah tidak asing di telinga, karena telah dipelajari sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) sampai sekolah menengah atas (SMA) sehingga cukup dipahami dalam satuan kata hubung itu sendiri.
Dalam bahasa Indonesia terdapat kelompok artikula yaitu
(1) yang bersifat gelar, pada umunya berkaitan dengan orang yang dianggap bermartabat dan sangat dihormati.

  • Sang ratu akan segera datang.
  • Dang Ratna adalah wanita penyayang dalam hikayat sastra Indonesia
    Contoh: sang, sri, hang, dang
    (2) yang mengacu ke makna kelompok, kata yang mengacu ke makna koletif adalah para. Dalam artikula ini mengisyaratkan ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi untuk menyatakan kelompok hadirin seagai satu kesatuan bentuk yang dipakai adalah ‘para hadirin’ bukannya ‘para hadirin-hadirin’ ini bentuk taksa.
    (3) yang menominalkan, mengacu pada makna tunggal atau generik, bergantung pada konteks kalimatnya. Frasa si makna dalam kalimat tak sampai hatiku melihat si miskin mengambil makanan dari tumpukan sampah itu mengacu pada satu orang yang kebetulan miskin. Akan tetapi, dalam kalimat Dalam masa krisis si miskinlah yang selalu menderita. Si miskin mengacu pada pada pengertian generik, yakni kaum miskin di dunia ini.
    Selain itu artikula si dipakai untuk mengiri nama orang membentuk nominal dari adjektiva atau verba , dan dalam bahasa yang tidak formal untuk mengiri pronomina dia. Berikut adalah contoh pemakaiannya.
    a. Si Rahmat akan berlayar bulan depan.
    b. Wah, keren sekali pesona si gadis itu.
    c. Si Rina tidak dapat datang kemari.
    Dalam pemakaian artikula si juga dapat menunjukan perasaan negatif dalam pembecanya mengenai orang yang dirujuknya. Bila seseorang tidak suka pada orang yang lain, misalnya Rahayu, maka kalimat Ini gara-gara si rahayu dimaksudkan untuk menunjukkan rasa tidak suka pembecira terhadap Rahayu.
    Berikut pemakaian ikhtisar artikula, seperti:
    a. Di depan nama diri pada ragam akrab atau kurang hormat: si Ali, si Tono, si Anton.
    b. Di depan kata yang mengkhususkan orang yang melakukan sesuatu atau terkena sesuatu: si pengirim, si alamat, si tersangka.
    c. Di depan nomina untuk dipakai timangan, panggilan, atau ejekan yang disebut sifat mirip seuatu: si botak, si ramping, si bontot.
    d. Dalam bentuk verba yang menandakan dirinya menjad bersifat tertentu: bersitegang, bersikukuh, bersikeras, bersilengah.
    e. Pada berbagai nama tumbuhan dan bintang: sibusuk, simalakama, sigasir, sikudomba.

Referensi :

Alwi, H., & dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.